tag:blogger.com,1999:blog-94861052024-03-07T16:32:40.320-08:00Komedikus Erektus ! : The BlogBlog Bambang Haryanto Untuk Ikut Memajukan Dunia Komedi IndonesiaBambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.comBlogger119125tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-53241236273564213152012-12-30T15:04:00.001-08:002012-12-30T15:22:00.516-08:00Teka-teki rambut keriting,Gus Dur dan Hari Humor Nasional<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Oleh : Bambang Haryanto<br />Email : humorliner (at) yahoo.com</span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3rrLRDm5BdHGEIFxXJ4lipznQqvZQQ61QOc9CsoTlZtGh3RInybQIPzNua6oD9Qd4SxwYlYnl6mmJILKI14yy4sPTrBedgX_Y6JDQjRa566iQcsf1tPuFoWwVfAr0IqfTReq-Rg/s1600/Hari+Humor+Nasional+2012_258.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3rrLRDm5BdHGEIFxXJ4lipznQqvZQQ61QOc9CsoTlZtGh3RInybQIPzNua6oD9Qd4SxwYlYnl6mmJILKI14yy4sPTrBedgX_Y6JDQjRa566iQcsf1tPuFoWwVfAr0IqfTReq-Rg/s320/Hari+Humor+Nasional+2012_258.jpg" width="201" /></a></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Jangan porno dulu.</b> "Rambut wanita mana yang paling lebat,paling hitam dan paling keriting ?"</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Itu pertanyaan Gus Dur kepada saya. Momen itu terjadi di
toko buku Gramedia Blok M, Jakarta,
25 Oktober 1986. Saya gelagepan dan tak bisa menjawabnya. Apa jawab Gus Dur
sendiri ?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tunggu dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Mari kita segarkan ingatan kita tentang dirinya. Bahwa hari
ini, 30 Desember 2012, adalah tepat 3 tahun wafatnya beliau. Banyak kenangan
ditulis tentang Gus Dur. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Antara lain seorang wartawan senior majalah Tempo,
Syubah Asa, <a href="http://tinyurl.com/a4lugzx">pernah menulis kenangannya</a> :</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">”Di masa-masa itu,
ketika TEMPO masih berkantor di Proyek Senen, Jakarta Pusat, sekitar akhir
1970-an sampai 1980-an, Gus Dur kerap datang untuk menulis kolomnya. Produktif
sekali. Kalau tidak salah, yang satu belum dimuat, sudah datang yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Andaipun terpaksa ada (tulisan –BH) kolom yang harus
kembali, saya kira dia juga tidak peduli. Repot-repot amat. Tapi, saya lupa
mengenai itu. Yang jelas, produktivitas Gus Dur membuat Goenawan Mohamad,
Pemimpin Redaksi ketika itu, menyarankan kepada saya agar mengurus satu meja
khusus plus mesin ketik untuk dia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Gus Dur orangnya segar. Datang dengan gaya seperti selalu siap untuk ngobrol, pakai
sandal, tidak pernah sepatu, pakai hem lengan pendek, tidak pernah pakai peci,
apalagi dasi. Selalu punya lelucon yang membuat orang tergelak-gelak. Setelah
ger-geran sedikit, baru ia menuju mejanya dan mulai mengetik.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif8IVYTft1_ZYB9ofB7-G7VnWDGp7U8DFOpGxEGmE7-nzV_jNwBm3olY2dKlrXXln2NePaPi5gHBuVJYxLjG8DSGLw3zRA_tLyllUhblcUYDHAFPmbEEha1dbbrx4uX7VgCB7rvg/s1600/bh_pojokgusdurdepan_111028_400.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif8IVYTft1_ZYB9ofB7-G7VnWDGp7U8DFOpGxEGmE7-nzV_jNwBm3olY2dKlrXXln2NePaPi5gHBuVJYxLjG8DSGLw3zRA_tLyllUhblcUYDHAFPmbEEha1dbbrx4uX7VgCB7rvg/s320/bh_pojokgusdurdepan_111028_400.JPG" width="258" /></a>Kisah kedekatan Gus Dur dengan perpustakaan antara lain
petikannya : "Hanya, kalau mau mencari kelemahan Gus Dur, kelemahan itu
ada pada hal-hal kecil. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bisa termasuk data teknis, meskipun ia orang yang akrab
dengan perpustakaan. Percakapan saya dengan dia itu sendiri berlangsung di
perpustakaan — dan perpustakaan TEMPO, kan,
cukup bagus.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Gus Dur ke perpustakaan mencari ide, menimba, atau mengecek
pikiran atau gagasan. Tokoh seperti dia kan suka ide-ide segar, termasuk yang bagi banyak orang terasa menyentak. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Misalnya,
yang terakhir, kata-katanya di perayaan Cap Go Meh bahwa sekarang inilah saat
kita mengembangkan perbedaan. “Makin berbeda kita, makin jelas di mana
titik-titik persatuan kita.” </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Kedekatan beliau dengan perpustakaan mungkin itu yang
membuat para pendukungnya, Gusdurian, mendirikan Pojok Gus Dur di kantor pusat
PBNU, Jakarta.
Sebuah perpustakaan mini dan ruang diskusi. Saya pernah main-main kesana
(foto di atas). Laporannya ada <a href="http://komedian.blogspot.com/2011/10/pojok-gus-dur-warisan-guru-bangsa-dan.html">disini</a>.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Hari humor nasional. </b>Sejak dua tahun lalu, untuk mengenang dan mengabadikan sosok
Gus Dur sebagai humoris, saya memromosikan agar tanggal 30 Desember didaulat
sebagai Hari Humor Nasional. Pada tahun 2001, pada tanggal yang sama, adalah
saat seorang humoris, pelawak intelektual, Dono (Wahyu Sardono) Warkop
meninggal dunia. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Wacana tentang hal tersebut dapat Anda simak dalam tulisan
pengamat humor, Darminto M Sudarmo. Detilnya silakan Anda <a href="http://hiburan.kompasiana.com/humor/2011/12/30/tanggal-30-desember-hari-humor-nasional-425973.html">klik di sini</a>.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9G7w4obmHtKRMsLEWvq_DNYKjKI-lc2KCXIihFDFjMIjnc9swrBiiWvj8Cg2sUWKKMVn22zeL91c7yG7fFu9HI0HALKLp0uCFF2-CcNG0bB6WVdnaLgVTcZ7gEyghjb94jQcgtg/s1600/komedikus+2_cover_221.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9G7w4obmHtKRMsLEWvq_DNYKjKI-lc2KCXIihFDFjMIjnc9swrBiiWvj8Cg2sUWKKMVn22zeL91c7yG7fFu9HI0HALKLp0uCFF2-CcNG0bB6WVdnaLgVTcZ7gEyghjb94jQcgtg/s320/komedikus+2_cover_221.jpg" width="201" /></a>Usul-usil saya itu ikut pula menghias isi buku saya,
<a href="http://komedikus.blogspot.com/">Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau</a> (Imania, 2012). Buku
ini dan edisi sebelumnya,Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (Imania, 2010), telah dikoleksi oleh <a href="http://lccn.loc.gov/2010441503">Library of Congress</a> di Amerika
Serikat.
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Terakhir, silakan kunjungi tautan ini : <a href="http://tinyurl.com/7lkq673">http://tinyurl.com/7lkq673</a>. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di dalamnya tersaji jawaban Gus Dur sendiri
tentang teka-teki yang beliau lontarkan kepada saya 26 tahun yang lalu itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Selamat terbahak.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Semoga arwah beliau kini senantiasa sejahtera di sisiNya.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Wonogiri, 30 Desember 2012 </span></div>
Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-84067854834808516442012-07-15T16:06:00.002-07:002012-07-15T16:45:34.358-07:00Kuis Humor Pilkada DKI 2012<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: 12pt;">Oleh : Bambang Haryant</span><span style="font-size: 12pt;">o</span><br />
<span style="font-size: 12pt;">Email : hum</span><span style="font-size: 12pt;">orliner (at) yah</span><span style="font-size: 12pt;">o</span><span style="font-size: 12pt;">o.c</span><span style="font-size: 12pt;">om</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<b></b><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRYPkIjQD4ecW37nKUXl1wPqfIKD_wO0ZI7ok9wCYIqtWRxJ8uWtoOs4vs0DgJRv3wEjOBe3XLicSRKgv-hJsQESBt59u768NP1buI_WUdcbve63uwQWWGN0vk1SMUyn7MA-D3fQ/s1600/king-of-hearts.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRYPkIjQD4ecW37nKUXl1wPqfIKD_wO0ZI7ok9wCYIqtWRxJ8uWtoOs4vs0DgJRv3wEjOBe3XLicSRKgv-hJsQESBt59u768NP1buI_WUdcbve63uwQWWGN0vk1SMUyn7MA-D3fQ/s320/king-of-hearts.jpeg" width="250" /></a><b>Tanya </b> : "Mengapa Raja Hati, King of Hearts,satu-satunya yang tidak punya kumis ?" (James Branch Cabell). </div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br />
<b>Jawab</b> : (Dipas-pasin sama Pilkada DKI 2012) : </div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
"Karena yang punya kumis tidak punya hati."</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
W<span style="font-size: 12pt;">on</span><span style="font-size: 12pt;">ogiri, 16/7/2012</span> </div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<br />Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-224260560264238622012-07-12T19:02:00.000-07:002012-08-10T15:21:07.067-07:00Jokowi, Foke dan Politikus Dalam Metal dan Blues<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Oleh : Bambang Haryanto<br />Email : humorliner (at) yahoo.com</span><br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3C5IblfSoAdtFfp5NB1GST_xeCnGjovfKWm2Ckfof8XGmKciAxL99iUsY9vscs5X1CvrskXhe5i6Lr3cBSYkWW9mcHZ2JlgPMcE2EjdULjkH1BDUQ73JekrYnr5gAB-gZTdoPZg/s1600/Blind-Lemon-Jefferson+399.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3C5IblfSoAdtFfp5NB1GST_xeCnGjovfKWm2Ckfof8XGmKciAxL99iUsY9vscs5X1CvrskXhe5i6Lr3cBSYkWW9mcHZ2JlgPMcE2EjdULjkH1BDUQ73JekrYnr5gAB-gZTdoPZg/s320/Blind-Lemon-Jefferson+399.jpg" width="266" /></a></span></div>
<b><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Jokowi dalam jarg</span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">on </span></b><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><b>metal dan blues.</b> Seperti apa kira-kira ? </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Menurut panduan Heavy Metal Band Name Generator, pemenang putaran pertama Pilkada DKI ini bila namanya diubah jadi nama band <i>heavy metal</i>, nama Walikota Solo itu menjadi : Foresaken Thorn. Keren ga ?</span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Sementara mitranya, Basuki Purnama, punya nama : Insane Gods.<br /><br />Sementara bila keduanya menjadi penyanyi blues, Joko 'Jokowi' Widodo cocok punya nama Boney Fingers Baley dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Buddy Baby Bradley. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Pasangan nama yang secara auditif sangat serasi dan sangat ngeblues.<br /><br />Bagaimana dengan pesaing dekat mereka ?</span><br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><br /></span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Fauzi Bowo<br />Metal : Rabid Fury<br />Blues : Hollerin'Lemon McGee<br /><br />Nachrowi Ramli <br />Metal : Frantic Spawn<br />Blues : Peg Leg Money Jefferson</span> <span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">Bagaimana pula untuk nama-nama <a href="http://www.abebooks.com/blog/index.php/2009/02/18/top-25-most-famous-librarians-in-history/">tokoh perpustakaan</a> ini ? <br /><br />Benjamin Franklin<br />Pembuat "perpustakaan umum" pertama<br />Metal : Insane Warriors<br />Blues : Buddy Liver Brown<br /><br />Melvil Louis Dewey<br />Metal : Dark Zombies<br />Blues : Jailhouse Liver Dupree<br /><br />S.R. Ranganathan <br />Metal : Guilty Spawn<br />Blues : Blind Dog Jefferson<br /><br />J. Edgar Hoover<br />Metal : Foresaken Death<br />Blues : Boney Eyes Rivers<br /><br />Jessamyn "Library 2.0" West<br />Metal : Foresaken Thorn<br />Blues : Boney Liver Washington<br /><br />Jorge Luis Borges<br />Metal : Foresaken Fury<br />Blues : Boney Liver McGee<br /><br />Murtini Pendit (dosen saya di UI)<br />Metal : Dark Gods<br />Blues : Jailhouse Badboy Bradley<br /><br />Sulistyo Basuki (dosen saya di UI yang profesor)<br />Metal : Guilty Fury<br />Blues : Blind Liver McGee<br /><br />Bakhuri Jamaluddin (teman kuliah saya di UI)<br />Metal : Insane Henchmen<br />Blues : Buddy Killer Washington<br /><br /><b>P0LITIKUS :</b><br /><br />SBY :<br />Metal : Guilty Fire<br />Blues : Blind Money Blue<br /><br />Aburizal Bakrie :<br />Metal : Rancid Fury<br />Blues : Fat Dog McGee<br /><br />Sri Mulyani Indrawati :<br />Metal : Guilty Anarchy<br />Blues : Blind Gumb Malone<br /><br />Anas Urbaningrum :<br />Metal : Rancid Hate<br />Blues : Fat Chicken White<br /><br />Andi Alfian Malarangeng :<br />Metal : Rancid Tendencies<br />Blues : Fat Bones Lee<br /><br />Eddie Baskoro Yudhoyono :<br />Metal : Holy Fire<br />Blues : Texas Money Blue<br /><br />Taufik Kiemas :<br />Metal : Witch's Kill<br />Blues : Jailhouse Baby Smith<br /><br />Prabowo Subiyanto :<br />Metal : Evil Temple<br />Blues : Sleepy Badboy Davis<br /><br />Hatta Rajasa :<br />Metal : Satan's Spawn<br />Blues : Jailhouse Hips Jefferson<br /><br /><b>KARTUNIS : </b><br /><br />GÕm Tobing<br />Metal : Bloody Realm<br />Blues : Ugly Harp Franklin<br /><br />Darminto M Sudarmo<br />Metal : Iron Temple<br />Blues : 0ld Gumbo Davis<br /><br />Martono Loekito<br />Metal : Dark Vengeance<br />Blues : Jailhouse Harp Parker<br /><br />Sementara nama metal untuk diri saya sendiri : Insane Death.<br />Dan nama blues saya, lumayan keren : Brown Buddy Rivers :-).<br /><br /><br />W</span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;">giri, 13 Juli 2012</span><br />
<span style="font-family: Georgia; font-size: 12pt;"><br /></span>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">o</span> di atas : musisi blues Blind Lem<span style="font-size: 12pt;">o</span>n Jeffers<span style="font-size: 12pt;">o</span>n.</div>Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-26557590955428018062012-04-04T20:55:00.002-07:002012-09-05T02:33:04.326-07:00Gerakan 10 Juta Kumis Menduduki Jakarta !<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Oleh : Bambang Haryanto</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Email : humorliner (at) yahoo.com</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://s300.photobucket.com/albums/nn5/trahmar/?action=view&current=mustache_rally_png_520.png" target="_blank"><img alt="million mustache march, washington dc, april 1,2012, american mustache institute" border="0" src="http://i300.photobucket.com/albums/nn5/trahmar/mustache_rally_png_520.png" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><b>Kumis radikalis.</b> Gubernur DKI Jakarta inkumben Fauzi "Foke" Bowo dalam upaya memenangkan Pilgub 2012, didesas-desuskan menempuh langkah radikal.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Ia dikabarkan segera menggandeng The American Mustache Institute (AMI), gerakan kemasyarakatan di AS yang mempromosikan sisi-sisi positif kumis bagi segala aspek kehidupan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Gerakan ini tanggal 1 April 2012 yang lalu (foto) telah melaksanakan Gerakan Sejuta Kumis Menuju Washington. Antara lain mereka mendeklarasikan temuan hasil riset bahwa pria Amerika yang berkumis menghasilkan uang 4,3 persen lebih banyak dibanding mereka yang tampil klimis. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Maka insentif pemerintah untuk menggalakan pertumbuhan kumis bagi setiap warganya berarti juga mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Foke tertarik untuk segera menjadikan misi AMI itu menjadi tema kampanyenya. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">"Saya berkumis, sementara Hidayat Nurwahid, Jokowi, Faisal Basri, semuanya tidak berkumis. Anda tahu hal itu, sekaligus membuktikan tesis AMI itu mengapa saya <a href="http://www.tempo.co/read/news/2012/03/21/228391630/Fauzi-Bowo-Calon-Gubernur-Terkaya-Jokowi-Kedua">calon gubernur yang paling kaya</a>," kata Foke.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Tim suksesnya dikabarkan segera menggalang gerakan Sepuluh Juta Kumis Menduduki Jakarta. Anda tertarik untuk bergabung ?</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Tautan penting dan menarik : <a href="http://themustacheproject.wordpress.com/">The Mustache Project</a>.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;">Wonogiri, 5/4/2012</span></div>
Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-33195423410446770202012-04-02T01:12:00.006-07:002012-04-02T01:25:34.979-07:00Jokowi, Gebrakan Jenius Foke dan Pilgub DKI 2012Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3jarGQ5p8hPXxzj1Z0BykGs9jU8x_AvjBHK7Thpibf3beKXXa50gF1t6lr0XvnJ3XfqhhdplzPeiYeDV8j_muLaq1Nnt1mUW1O5LYgOvx-3IXGu11vcV6pbjUXPmaQPtKnLm3Dw/s1600/mustache_baby_177.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="229" width="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3jarGQ5p8hPXxzj1Z0BykGs9jU8x_AvjBHK7Thpibf3beKXXa50gF1t6lr0XvnJ3XfqhhdplzPeiYeDV8j_muLaq1Nnt1mUW1O5LYgOvx-3IXGu11vcV6pbjUXPmaQPtKnLm3Dw/s320/mustache_baby_177.jpg" /></a></div><b>Kampanye sengit.</b>Terbakar oleh aksi gebrakan pasangan Jokowi-Ahok yang mulai berkampanye dengan menjual <a href="http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/01/hundreds-jokowi-ahok-shirts-sold-within-a-day.html">baju motif kotak-kotak yang laris-manis</a>, pasangan calon Gubernur DKI 2012 yang diusung Partai Demokrat,Fauzi "Foke" Bowo-Nachrowi, tidak kalah gertak.<br />
<br />
Terinspirasi gerakan <a href="http://video.plasa.msn.com/watch/video/a-million-mustaches-march-on-washington/yr23cpa3">Million Mustache March</a> di Washington hari Minggu (1/4/2012) lalu, kubu Fauzi Bowo akan segera menjual jutaan kumis-kumis palsu !<br />
<br />
<br />
Wonogiri,2/4/2012Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-38574655953409907902012-03-11T20:26:00.004-07:002012-04-04T21:09:11.847-07:00Lady Gaga dan Tragedi Dalam Sepotong RotiOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjodpF8GYCfnO8OOuZRdjwpN7l9vGZkTw4G8UczevQUgazZaJFy6mauHeZcHw_hjMYNqIihte3v1wBoUOB3S0fzqCMhYQB7CKWxUR2aJfhyphenhyphenJ5harrXKRxZyR3um0kdTOT0F3xcmWQ/s1600/lady+gaga_396.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="271" width="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjodpF8GYCfnO8OOuZRdjwpN7l9vGZkTw4G8UczevQUgazZaJFy6mauHeZcHw_hjMYNqIihte3v1wBoUOB3S0fzqCMhYQB7CKWxUR2aJfhyphenhyphenJ5harrXKRxZyR3um0kdTOT0F3xcmWQ/s320/lady+gaga_396.jpg" /></a></div><b>Dalam konsernya di Indonesia</b> pada bulan Juni 2012 mendatang <br />
Lady Gaga berencana bikin sensasi. <br />
<br />
Lady Gaga akan kembali mengenakan pakaian show yang terbuat dari daging. <br />
<br />
Tetapi rencana itu ia gagalkan.<br />
<br />
Karena daging di Indonesia<br />
semuanya daging gelonggongan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwFr-Qh2X6CGm6Qp-vLzP8y9eSjYAlDwwezTAJujd78KfIJ2hNUi1sHW2eo97NwCBToWDWGm12rrL0mrs5lGwV-cKoZENKeaPWmz_WUnXm0dc0LrBR84rZakPquTlqy4Cyl3b93A/s1600/ants+400.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="271" width="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwFr-Qh2X6CGm6Qp-vLzP8y9eSjYAlDwwezTAJujd78KfIJ2hNUi1sHW2eo97NwCBToWDWGm12rrL0mrs5lGwV-cKoZENKeaPWmz_WUnXm0dc0LrBR84rZakPquTlqy4Cyl3b93A/s320/ants+400.jpg" /></a></div><b>Sepotong roti merupakan solusi</b> terbaik ketika kelaparan di tengah malam. <br />
<br />
Sialnya, baru ditinggal sebentar untuk bikin kopi, ratusan semut-semut laknat sudah mengerubunginya.<br />
<br />
Syukurlah, solusi <i>win-win</i> segera ditemukan.<br />
Matikan saja lampu.<br />
Masalah kelaparan saya terselesaikan.<br />
<br />
Semut-semut itu kemudian berwisata<br />
untuk mengenal enzim dan lika-liku usus saya.<br />
Itu biar menjadi masalah mereka.<br />
<br />
<br />
Wonogiri,12/3/2012Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-54821986450883951632012-01-23T22:33:00.000-08:002012-01-23T22:39:42.107-08:00Hantu Mabuk Sabu Mengamuk Di Hari MingguOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDCMaTlcKpMDXy0mk_P23RXc9QieV3IEcEgKUw_ruUrigsvE_GxGAc7AnUuBHB6zMOlxSEnvmPtR_0a7JX9NHfRXqxGTUEsTnLCvXYd-yMhSJksD5NIO-xT0CxnCl9NoJnK9yfA/s1600/World+Day+of+Remembrance+for+Road+Traffic+Victims+2010_200.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="258" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDCMaTlcKpMDXy0mk_P23RXc9QieV3IEcEgKUw_ruUrigsvE_GxGAc7AnUuBHB6zMOlxSEnvmPtR_0a7JX9NHfRXqxGTUEsTnLCvXYd-yMhSJksD5NIO-xT0CxnCl9NoJnK9yfA/s320/World+Day+of+Remembrance+for+Road+Traffic+Victims+2010_200.jpg" /></a></div>Tanggal 22 diusulkan sebagai Hari Pejalan Kaki.<br />
<br />
Yang mengusulkan arsitek dan ahli tata kota <a href="http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/utamakan-keselamatan-pejalan-kaki.html">Marco Kusumawijaya</a>, terkait terjadinya kecelakaan maut di Jl. Ridwan Rais di Gambir, Jakarta.<br />
<br />
Lokasi tepatnya di depan kantor Kementerian Perdagangan dan Ekonomi Kreatif. Pada hari Minggu pagi yang cerah pukul 11.00, tanggal 22 Januari 2012.<br />
<br />
Sebagai <a href="http://wonogirinews24.blogspot.com">hobiis jalan kaki</a>, usulan Mas Marco itu ikut saya dukung.Tanggal itu dapat dijadikan sebagai pengingat.<br />
<br />
Bukan hanya tentang pentingnya perlindungan atas hak-hak demokratis para pejalan kaki dan pengendara sepeda di ruang publik (baca bukunya Ivan Illich, <a href="http://www.ecotopia.com/webpress/energyEquity/energy_and_equity.txt">Energy & Equity</a>,1973), tetapi juga untuk membangun kesadaran betapa jalan raya (kita masih) merupakan tempat yang berbahaya.<br />
<br />
<b>Kematian sia-sia di jalanan.</b> Kesadaran ini bukan sikap <i>paranoid</i>, melainkan pilihan yang rasional. Data dari WHO tahun 2000 menyebutkan seluruh dunia tercatat 1,26 juta jiwa melayang akibat kecelakaan di jalan raya. Di Indonesia tercatat 16,2 kecelakaan tiap 100.000 penduduk dan 210,4 kecelakaan tiap 100.000 kepemilikan kendaraan bermotor.<br />
<br />
Angka itu di AS 12,3 dan 15 ; Malaysia,24,1 dan 36,5 ; Thailand, 19,6 dan 118,8 dan Singapura, 4,8 dan 30,4. Data selengkapnya bisa Anda <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_traffic-related_death_rate">klik</a> disini.<br />
<br />
Data PBB menunjukkan, bahwa lebih dari 90 persen kecelakaan lalu lintas marak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Indonesia jelas termasuk di dalamnya.<br />
<br />
Kecelakaan maut yang dipicu oleh kecerobohan seorang Afriani Susanti di Minggu siang 22 Januari 2012 itu, memang menghebohkan. Unsur <i>bizarre</i> dan horor sebagai produk berita, terpenuhi. Tetapi kita sering melupakan atau merendahkan pesan dibalik berita-berita atau kabar kecelakaan yang tidak se-spektakuler tragedi di Jakarta itu.<br />
<br />
Kita sering mendengar tentang warga kota kita, anak tetangga atau kerabat kita sendiri,yang mengalami kecelakaan, cacat atau tewas di jalan raya, sebagai hal yang terasa biasa-biasa saja. Namun bila angka-angka ini dijumlah, angka itu sangat membuat bulu kuduk mereka yang peka akan berdiri.<br />
<br />
Jalan raya senyatanya adalah tempat yang berbahaya.Kajian menunjukkan,kecelakaan lalu lintas tersebut akan menjadi penyumbang nomor lima dari semua kematian pada tahun 2030 mendatang.<br />
<br />
Sehingga di tahun 2005 Sidang Umum PBB menyetujui pencetusan Hari Dunia Untuk Mengenang Para Korban Kecelakaan Jalan Raya, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/World_Day_of_Remembrance_for_Road_Traffic_Victims">The World Day of Remembrance for Road Traffic Victims</a>. Diperingati pada setiap hari minggu ketiga bulan November. Hari itu juga ditujukan sebagai perwujudan rasa empati kita bagi para keluarga korban.<br />
<br />
Resapi pesan logonya (foto atas) untuk peringatan hari itu tahun 2010 yang lalu.Pesan yang sungguh menyentuh kalbu mereka yang peka.<br />
<br />
Kelopak bunga indah ada yang terkoyak.<br />
Kepingannya melayang bak cucuran darah.<br />
Dan kalimat : "Ingatlah saya."<br />
<br />
<b>Bukan suratan Tuhan.</b> Memang, sebagian orang akan menilai kecelakaan di jalan raya itu sebagai takdir. Sebagai suratan Tuhan. Tetapi, sebaiknya rasa pasrah itu diimbangi dengan akal sehat.<br />
<br />
Kecelakaan banyak terjadi karena kesalahan manusia. Kajian tahun 1983 menunjukkan angka <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Traffic_collision">sebesar 93 persen</a>. Kesalahan itu, bila kita mau, akan mampu diminimalisir. <br />
<br />
Tak ayal, merujuk tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang misalnya dipicu oleh mabuk akibat minuman keras,kaum ibu di AS misalnya, telah membentuk organisasi MADD (Mother Against Drunk Driver). Mereka ambil prakarsa untuk berusaha melindungi keluarganya menjadi pelaku atau korban sia-sia akibat kecelakaan di jalan raya.<br />
<br />
Kita juga mampu melakukan hal mulia yang sama.<br />
<br />
Moga-moga energi kita saat ini tidak dihabiskan untuk mem-<i>bully</i>, menghamburkan sumpah serapah dan melontarkan hujatan kepada pelaku kecelakaan maut di Jakarta itu. Apalagi itu dilontarkan semata sebagai wujud sikap <i>denial</i>, ingkar apalagi arogan, bahwa diri kita merasa tidak mungkin akan mengalami hal serupa, baik sebagai pelaku atau pun kurban.<br />
<br />
Seyogyanya sudah saatnya kita juga mulai <a href="http://www.undemocracy.com/A-RES-60-5/page_3/rect_178,418_823,509">merintis berbuat sesuatu untuk perbaikan </a>di masa depan.Dimulai dari kita sendiri. Maka ide mulia Mas Marco Kusumawijaya itu ikut saya dukung karenanya.<br />
<br />
Bagaimana dengan Anda ?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm63rlRj65ZB1sVPJUhHr0sB_vSLMQel6mu2EjwPNwf2qzUecWOdamq1UMmzu1hZ__uo8JoUtTfvjMGlWeLhglZsEr6q-kAzftaQEkIx94FtNExrh9wI5mgEJDjpGIZn0JLIjjlQ/s1600/Afriani+Susanti+Tabrak+9+Jiwa_735.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="202" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm63rlRj65ZB1sVPJUhHr0sB_vSLMQel6mu2EjwPNwf2qzUecWOdamq1UMmzu1hZ__uo8JoUtTfvjMGlWeLhglZsEr6q-kAzftaQEkIx94FtNExrh9wI5mgEJDjpGIZn0JLIjjlQ/s320/Afriani+Susanti+Tabrak+9+Jiwa_735.JPG" /></a></div><u>Catatan</u> : Pada tanggal 16 November 2011, saya sempat keluyuran di Jl. Ridwan Rais itu. Menjepret baliho yang menarik, yang mempromosikan pentingnya kreativitas. Baliho itu terpasang di Kantor Kementerian Perdagangan dan Ekonomi Kreatif, yang menurut berita, merupakan lokasi kecelakaan maut yang tragis di Hari Minggu, 22 Februari 2012 yang lalu.<br />
<br />
Semoga tidak muncul dari sana kreativitas yang tidak pada tempatnya.<br />
<br />
Misalnya sebagai tempat syuting film "Hantu Mabuk Sabu Mengamuk Di Hari Minggu" dan sejenisnya.<br />
<br />
Semoga sembilan korban yang meninggal dunia ini kini senantiasa sejahtera disisiNya.<br />
Semoga pula kami tidak akan melupakannya.<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 24/1/2012Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-91125856333758324792011-12-29T20:16:00.000-08:002011-12-29T20:25:20.932-08:00Legasi Gus Dur dan Hari Humor Nasional 2011Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOkF21EiJ1cXjgcL872sLkymHTNIUakVfqbOQVhg1u4qyoS0ibMFddBvS-eqxoF707MaTGCjsVk5VYq_KO7D2aStMaieJ5oMl5peiQKRKS-7MvXQDwXVPu0fSgqt_L_lPKc1n2WQ/s1600/Hari+Humor+Nasional+2011_200.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="318" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOkF21EiJ1cXjgcL872sLkymHTNIUakVfqbOQVhg1u4qyoS0ibMFddBvS-eqxoF707MaTGCjsVk5VYq_KO7D2aStMaieJ5oMl5peiQKRKS-7MvXQDwXVPu0fSgqt_L_lPKc1n2WQ/s320/Hari+Humor+Nasional+2011_200.jpg" /></a></div><b>Islam Warna-Warni.</b> “Religion and Democracy : Face-to-Face “ merupakan topik diskusi di dunia maya yang menarik. Saya temui dan tersaji di situs <a href="http://www.islamonline.net">islamonline.net</a>, 7 Maret 2005. Sayang, sumber informasi ini sudah terhapus. <br />
<br />
Saat itu nara sumbernya adalah Caspar Melville, Direktur Eksternal situs <a href="http://www.openDemocracy.net">openDemocracy.net</a>, yang kini sebagai editor majalah <i>The New Humanist</i>.<br />
<br />
Salah satu peserta diskusi adalah “doaa” yang mengaku sebagai mahasiswa teknik asal Mesir. Ia meminta penjelasan bagaimana kaum muslim dapat menjelaskan kepada dunia bahwa Islam memiliki budaya demokrasi. <br />
<br />
Caspar Melville yang mengaku sebagai sekuler dan tidak tahu banyak tentang Islam, memahami rasa frustrasi yang dialami dunia Islam pasca 11 September 2001, yang mendapatkan tekanan untuk menjelaskan bahwa Islam bukan identik sebagai agama kekerasan. <br />
<br />
Ia berterus terang bahwa untuk membahas topik menarik tersebut dirinya belajar dari artikel yang ditulis Fareena Alam, editor <u>Q News</u>, majalah muslim terpandang dari Inggris. <br />
<br />
Fareena Alam, kelahiran London 1978, keturunan Bangladesh dan besar di Singapura itu, telah dikutip oleh Caspar Melville bahwa dalam Islam dikenal budaya demokrasi yang ia sebutkan sebagai tradisi “moderasi, tidak berlebih-lebihan dan keinginan untuk mencari jalan tengah.”<br />
<br />
Caspar Melville juga merujuk perbincangannya dengan jurnalis dan tokoh muslim Inggris lainnya, Fuad Nahdi, pendiri <u>Q News</u> yang kelahiran Mombasa, Kenya, yang telah malang melintang di dunia pers seperti <u>International Islamic News Agency</u>,<u> Associate Press</u>, <u>Los Angeles Times</u>, <u>Guardian</u> dan <u>BBC</u>. <br />
<br />
Dari keduanya Caspar Melville memperoleh pemahaman betapa sangat kayanya dan beragamnya sejarah pemikiran Islam yang menampung segala macam gagasan. Termasuk sekularisme, nihilisme, hedonisme, juga sejarah sistem pemerintahan Islam yang mampu secara tegas memisahkan antara negara dan agama.<br />
<br />
Secara khusus, Caspar Melville menyatakan bahwa dirinya selalu menemukan kejutan ketika berbincang dengan tokoh-tokoh yang relijius, yang menurutnya selalu lebih jenaka, lebih terbuka pikirannya, dan jauh dari pola pikir kaku yang semula ia duga. Pendek kata, usulnya kepada sang penanya, berdiskusilah dengan tokoh-tokoh tersebut.<br />
<br />
<b>Warisan Gus Dur.</b> Usulan Caspar Melville yang simpatik. Bagi saya, tokoh Indonesia yang muncul di benak saya terkait perbincangan seputar topik Islam, demokrasi dan kejenakaan, tidak lain adalah Gus Dur. <br />
<br />
Gambaran sosok-sosok relijius sekaligus humoris selain Gus Dur, tentu saja juga mudah tertuju kepada Amin Rais, Gus Mus, Said Agil Siradj, Cak Nun, Ulil Abshar Abdalla, Zuhairi Misrawi, dan beberapa tokoh lainnya.<br />
<br />
Hari ini, 30 Desember 2011, adalah tepat dua tahun wafatnya Gus Dur. Pada tanggal yang sama adalah tepat 10 tahun meninggalnya pelawak Wahyu Sardono alias Dono Warkop. Semoga kini keduanya senantiasa dikaruniai hidayah di sisiNya.<br />
<br />
Sebagaimana <a href="http://komedian.blogspot.com/2010/12/30-desember-2010-hari-humor-indonesia.html">tercetus tahun lalu</a>, tanggal 30 Desember telah saya usulkan sebagai Hari Humor Nasional.<br />
<br />
Dengan harapan, di momen tersebut makna luhur humor bagi kemanusiaan dapat kita kemukakan. <br />
Kita renungkan.<br />
Kita rayakan. <br />
Juga kita reguki kedahsyatannya.<br />
<br />
Semoga kita semakin yakin betapa humor pantas sekali sebagai harta jiwa yang senantiasa kita perjuangkan sebagai bekal bangsa Indonesia dalam mengarungi peradaban.<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 30/12/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-91935612496254750062011-12-06T20:10:00.000-08:002011-12-06T20:17:03.988-08:00Shazia Mirza, Komedian Islam dan Pesta NatalOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUL7CxlczTIxrscSyGHua8UwRNUq-TLmA_bsl4I1L6HDB2NgOscLzNRP784g8_V0jdmvdou4Lc13jRH6zP9NQmFgXbgvXw7-a6miljjW668ey8jjOVl7_9GIOExckYorlNhxBikQ/s1600/Hari+Humor+Nasional_101229_Logo+1_200.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUL7CxlczTIxrscSyGHua8UwRNUq-TLmA_bsl4I1L6HDB2NgOscLzNRP784g8_V0jdmvdou4Lc13jRH6zP9NQmFgXbgvXw7-a6miljjW668ey8jjOVl7_9GIOExckYorlNhxBikQ/s320/Hari+Humor+Nasional_101229_Logo+1_200.JPG" /></a></div>Shazia Mirza.<br />
Anda pernah mendengar namanya ?<br />
<br />
Dalam buku <i>Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau</i> (Imania, 2010), sosoknya saya ceritakan ketika membahas mengenai warisan penting almarhum Gus Dur bagi dunia komedi Indonesia. <br />
<br />
Sekadar Anda tahu, wafatnya Gus Dur dan Dono, sama-sama 30 Desember, saya usulkan sejak tahun lalu sebagai Hari Humor Nasional.<br />
<br />
Shazia Mirza adalah pelawak Inggris yang tidak lajim. Ia perempuan, lulusan biokimia Universitas Manchester dan keturunan Pakistan. Menceritakan isi kelasnya, ia bercerita bahwa mahasiswa muslim pria lebih banyak yang lebih pintar menguasai ilmu kimia dibanding dirinya. “Pantas saja, mereka tekun belajar karena ingin mampu membuat bom,” cetusnya.<br />
<br />
Shazia Mirza itu kini datang ke Indonesia. Sahabat saya, pencinta komedi beraliran garis keras asal Jakarta yang ditunjukkan dengan kepemilikan ratusan buku-buku koleksinya (“semua buku bertopik humor, komedi sampai kartun yang dijual di Amazon.com sepertinya telah pindah ke lemari dia”), Danny, beberapa hari yang lalu memberitahukan kedatangan Shazia Mirza itu.<br />
<br />
Bagi saya, kedatangannya itu seperti keajaiban. Ketika tanggal 20/10 sd 17/11/2011 saat saya memperoleh fasilitas dan kemewahan langka di Hilton Humor di Kramat Jaya Baru, saya sudah mengincar buku yang membahas dirinya. <br />
<br />
Sekadar info, Hilton Humor itu adalah rumahnya Danny tadi, yang tidak berpenghuni, selain terisi dua almari yang berisi koleksi buku-buku di atas tadi. Hampir sebulan saya mendapat bea siswa dari Danny untuk mengeram di sana, bersama buku-buku tadi.<br />
<br />
Buku incaran saya itu berjudul <i>Beyond a Joke : The Limits of Humour</i> (2009). Buku susunan Sharon Lokyer, dosen sosiologi dan komunikasi Universitas Brunel (Inggris) dan Michael Pickering, professor media dan analisis kebudayaan, Universitas Laoghborough (Inggris), bersampulkan wajah Shazia Mirza.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz7wrW6Jox1DBKwURYnnrngVD6p_4s5qvP4xYLAwS8F1h89iEU0IcYb9S4Xr9cf0raPHE7aH2nm_o3u452XnqkY5TRlmuC4-BnCHbm0YaIdmW9ja7x8-h3Wkvfe1JKR23CzET7mQ/s1600/shazia+mirza_book_beyond+a+joke_111207_edit+194.jpeg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="290" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz7wrW6Jox1DBKwURYnnrngVD6p_4s5qvP4xYLAwS8F1h89iEU0IcYb9S4Xr9cf0raPHE7aH2nm_o3u452XnqkY5TRlmuC4-BnCHbm0YaIdmW9ja7x8-h3Wkvfe1JKR23CzET7mQ/s320/shazia+mirza_book_beyond+a+joke_111207_edit+194.jpeg" /></a></div><b> Tidak berjilbab.</b> Shazia Mirza akan tampil bersama Ward Anderson (AS), Kamis, 8 Desember 2011, atas undangan The American Club Jakarta, Hotel Mandarin, Jakarta. Lebih menarik lagi, acara pemanggungan dua komedian tunggal itu bertajuk <i>Jakarta Comedy Club Christmas Party</i>. <br />
<br />
Dalam wawancara di buku tersebut (hal.119-120) tersaji dialog menarik :<br />
<br />
MP (Michael Pickering) : Apakah Anda masih mengenakan jilbab ketika tampil ?<br />
<br />
SM (Shazia Mirza) : Tidak. Ketika tampil pertama kali saya tidak mengenakan jilbab, lalu mengenakan, dan sekarang tidak dan saya berpikir tidak akan mengenakannya lagi.<br />
<br />
SL (Sharon Lockyer) : Mengapa ?<br />
<br />
MP : Apakah itu kesadaran untuk melepaskan dari masa lalu ?<br />
<br />
SM : Sebab saya tidak ingin dilihat sebagai komedian muslim, saya tidak ingin dilihat dari pandangan satu dimensi dan semua hal bisa saya bicarakan dan hal itu pula eksistensi dari hidup saya. <br />
<br />
Juga tidaklah sangat luwes ketika orang-orang menjadi berpandangan sempit, ketika mereka melihat Anda berpakaian seperti itu dan mereka lalu berpendapat, “Oh, dia tidak boleh ini, tidak boleh itu, sehingga mereka berpendapat tentang Anda dalam tafsir yang tunggal.<br />
<br />
Ketika saya berpikir seperti itu, ini gambaran hanya satu dimensi, dan saya bukanlah pribadi yang hanya satu dimensi.<br />
<br />
<b>Humor seksi di Tanah Suci.</b> Itulah sepotong profil Shazia Mirza. Ia lebih lanjut mengaku, “Saya merasa lebih jujur sekarang ini. Ketika saya di awal menginjakkan kaki di dunia komedi adalah menfokuskan bagaimana agar orang-orang menjadi tertawa dan ketika Anda mampu mengerjakannya, Anda akan tertantang untuk melakukan hal lain yang lebih menantang, seperti berbagi cerita-cerita yang lebih menarik.”<br />
<br />
Barangkali yang ia sebut menarik itu antara lain tersaji di halaman lain (hal.11) yang menceritakan Shazia Mirza ketika mengunjungi Tanah Suci :<br />
<br />
“Tahun lalu, saya pergi ke Mekkah untuk membersihkan dosa-dosa saya, di mana saat itu saya berada di sekeliling Ka’bah. Semua perempuan mengenakan pakaian hitam-hitam, yang menyisakan lubang untuk mata mereka. Kemudian saya merasakan ada yang mencowel pantat saya. <br />
<br />
Saya cuekkan saja. <br />
Saya berpikir : ‘Saya sekarang berada di Mekkah, dan apakah yang mencowel saya tadi itu tangan Tuhan.’ <br />
<br />
Kemudian cowelan itu terjadi kembali. Saya tidak mengeluhkan hal itu lagi. Saya menjadi yakin, bahwa semua doa-doa saya telah terjawab."<br />
<br />
Apakah lelucon yang sama akan ia tampilkan lagi, di Jakarta ini ?<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 7/12/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-15542239087431260312011-10-28T22:53:00.000-07:002011-10-28T22:53:13.433-07:00Pojok Gus Dur, Warisan Guru Bangsa dan Komedikus ErektusOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVcFUrgNleLtbEwJ7vXmq4EPCQ3XMQ3vIWVuEAfSXdKc-EnKABHAl6wNadAO4SizQUTad_ts9OGB0WHkTIOifkFnzioUmzlI9Drie-o_w4B95TWt68JCgPdoXTf2ywEggwoDl6nA/s1600/gusdur_111028_160.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="208" width="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVcFUrgNleLtbEwJ7vXmq4EPCQ3XMQ3vIWVuEAfSXdKc-EnKABHAl6wNadAO4SizQUTad_ts9OGB0WHkTIOifkFnzioUmzlI9Drie-o_w4B95TWt68JCgPdoXTf2ywEggwoDl6nA/s320/gusdur_111028_160.JPG" /></a></div>“<i>If today there are people calling Islam bad names, we will teach them that Islam is peaceful.</i>”<br />
<br />
“Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan keindonesiaan yang telah terbentuk.”<br />
<br />
“Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama dan asal muasal, di muka undang-undang.”<br />
<br />
“Demokrasi itu bukan hanya tak haram, tapi wajib dalam Islam. Menegakkan demokrasi itu salah satu prinsip Islam, yaitu syuro.”<br />
<br />
Demikian isi beberapa <i>banner</i> yang menyambut Anda bila hendak memasuki ruang Pojok Gus Dur, di gedung PB NU di kawasan Kramat Jakarta. Semua itu meruapan kutipan ucapan Gus Dur sebagai negarawan, budayawan, tokoh Islam, tokoh demokrasi, dan juga tokoh perdamaian dunia.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsu1UX__uLopH67X7EutV5bgWGNguUZByZH4ZADx3wzSnnulrjY-I4z79D9102WsffWk7TyUxqErF1Ee24WBZZdcFn2x3sjhxquc07PIt8kXmGX1MsV3iqn6L89rh0mkuGchTIQQ/s1600/pojokgusdurdepan_111028_400.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsu1UX__uLopH67X7EutV5bgWGNguUZByZH4ZADx3wzSnnulrjY-I4z79D9102WsffWk7TyUxqErF1Ee24WBZZdcFn2x3sjhxquc07PIt8kXmGX1MsV3iqn6L89rh0mkuGchTIQQ/s320/pojokgusdurdepan_111028_400.JPG" /></a></div><b>Ruang guru bangsa.</b> Hari Jumat (28/10/2011) sesudah sholat Jumat di Masjid Arif Rahman Hakim Kampus UI Salemba (“kunjungan terakhir di tahun 1998, saat hendak menyerahkan biaya transport bagi Dr. Sri Mulyani Indrawati untuk berbicara dalam seminar ekonomi 14/8/1998 di Solo”), saya bisa melongoki ruang Pojok Gus Dur (PGD) tersebut. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvQXtpRdv6sFGcGUdWvAv4ipvaZjvujrbUnN0Yp56dyokcaBqMCL2Fk78Q232qPoxPuYpD2u7hEKs2kzgYxr8EwEPO4oYAulbVOHrHOuILPrsoREmDlUXFolH38MjldxvFRSf1Cw/s1600/pojokgusdur_111028_539.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="238" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvQXtpRdv6sFGcGUdWvAv4ipvaZjvujrbUnN0Yp56dyokcaBqMCL2Fk78Q232qPoxPuYpD2u7hEKs2kzgYxr8EwEPO4oYAulbVOHrHOuILPrsoREmDlUXFolH38MjldxvFRSf1Cw/s320/pojokgusdur_111028_539.JPG" /></a></div>Kalau dalam tradisi kepresidenan di Amerika Serikat, Pojok Gus Dur mungkin seperti <i>Presidential Library</i>, yaitu warisan perpustakaan dari presiden yang pernah menjabat. Tetapi seorang Gus Dur, bangsa Indonesia dan dunia tidak hanya mengenangnya sebagai seorang mantan presiden. Beliau adalah juga guru bangsa. Dari daftar buku tamu, tidak sedikit pengunjung yang berlatar belakang organisasi atau perorangan yang bukan umat muslim. <br />
<br />
Pojok Gus Dur ini masih dalam pengembangan. Belum ada brosur. Bahkan koleksi buku yang ada juga belum ditata layaknya koleksi perpustakaan. Tersedia akses Internet. Juga beberapa kali pernah diselenggarakan diskusi. Ketika saya memberikan kartu nama, malah Mas Mustiko Dwipoyono dan Yudi Yono sebagai relawan pengelola PGD, sempat mencetuskan niat untuk mengundang saya sebagai pembicara bertopik humor.<br />
<br />
Sebuah kehormatan, kata saya. <br />
<br />
Hanya beberapa menit saya berada di PGD, karena harus meluncur ke Ratu Plaza, saya minta pamit. Saya harus mengunjungi lagi tempat ini. Untuk melihat secara detil koleksi buku yang ada di ruangan peninggalan mantan presiden yang humoris itu. <br />
<br />
Dan bukan sebuah kebetulan karena warisan pemikirannya ikut pula menjadi isi buku humor politik saya, <i>Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau</i> (2010) dan juga <i>Komedikus Erektus 2 : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau</i> (Segera terbit, 2011).<br />
<br />
<br />
Kramat Jaya Baru,Jakarta, 29/10/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-6663251537138613522011-10-17T21:21:00.000-07:002011-10-17T21:21:04.212-07:00SBY : Heboh Reshuffle, Masokhis, Mak Plekethis !Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic8tJ_lbxVVbxoe_DF8vela84EesyrIH5OYQnNILDIEKmQ-6NmlCIpP1xwurcgHladTsumcLBsYpyYzDNKncRGl6ezVS-50lIGYmwH2UUv19Lz0zBYdV0VD24zstumtmX2tPbu1w/s1600/sby+345.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="274" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic8tJ_lbxVVbxoe_DF8vela84EesyrIH5OYQnNILDIEKmQ-6NmlCIpP1xwurcgHladTsumcLBsYpyYzDNKncRGl6ezVS-50lIGYmwH2UUv19Lz0zBYdV0VD24zstumtmX2tPbu1w/s320/sby+345.jpg" /></a></div><i>Cliff hanging.</i><br />
Menggantung di tepian jurang.<br />
Kata-kata itu justru mungkin malah mengingatkan Anda akan judul filmnya Sylvester Stallone ?<br />
<br />
Dalam dunia kepenulisan, istilah itu merupakan teknik untuk mengakhiri cerita yang mengundang penasaran para pembaca terkait nasib selanjutnya dari pelaku utama cerita.<br />
<br />
Teknik ini sekarang dipakai SBY menjelang hari pengumuman reshuffle kabinetnya. Hari demi hari masyarakat dibuat penasaran atas pelbagai pemunculan dirinya, aktivitas orang-orang yang datang dan pergi dari rumah Cikeasnya, juga berita-berita yang teruar dari sana.<br />
<br />
Menyikapi suasana itu, penyair dan esais terkenal Goenawan Mohamad telah menuliskan uneg-uneg di akun Twitternya :<br />
<br />
Laporan cuaca Indonesia: Politik menyebalkan. Musik, teater, film, puisi, mencerahkan<br />
<br />
Selamat pagi, wahai orang2 yg bahagia! Selamat pagi kpd mereka yg tak peduli soal reshuffle!<br />
<br />
Nampak pada diri SBY mencuat sikap masokhis, suatu kelainan psikologis bagi mereka yang gemar melakukan penyiksaaan. Tentu saja kali ini terhadap benak warga Indonesia dengan melakukan pemanggungan isu reshuffle yang diulur-ulur dan dipoles sana-sini agar lebih panjang jalannya cerita. Ia sebagai selebritas, tentu hari-hari ini ia sangat menikmati dirinya sebagai pusat perhatian.<br />
<br />
Jangan berharap banyak.<br />
<br />
Orang Jawa punya istilah betapa harapan yang melambung dari wacana-wacana yang selama ini ia lontarkan, tetapi realitasnya jauh dari kenyataan. <br />
Istilah itu adalah : <i>Mak plekethis</i>.<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 18/10/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-15267323889113295932011-08-27T20:05:00.000-07:002011-08-27T20:05:19.186-07:00Komodo, Komedikus dan SBYOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgurW3qjcJ1IpEe1k_ZkDHqLgtcs8TGC7ydsF7wCMP-i2EUTDxx802QW_WAbSLfVfYl1rzWS4kcsDkiN6D668Ch8X2RBxeYik6iPeZi3-dGdohQDeQnJ9VC0iVdvDMq1bVv-AIw/s1600/naz+partai+demokrat.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="198" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgurW3qjcJ1IpEe1k_ZkDHqLgtcs8TGC7ydsF7wCMP-i2EUTDxx802QW_WAbSLfVfYl1rzWS4kcsDkiN6D668Ch8X2RBxeYik6iPeZi3-dGdohQDeQnJ9VC0iVdvDMq1bVv-AIw/s320/naz+partai+demokrat.jpg" /></a></div>Pemerintah RI menarik Komodo dari daftar nominasi Kontes 7 Keajaiban Alam Baru Dunia. Digantikan Nazaruddin. Atau Marzuki Alie.<br />
<br />
Tak mau kalah, Partai Demokrat juga menyelenggarakan layanan mudik massal Lebaran. Warga yang ikut boleh memilih : Singapura atau Kolombia.<br />
<br />
Substansi surat SBY kepada Nazaruddin membuatnya segera dinominasikan untuk memenangkan Hadiah Nobel 2012. Kategori Fiksi-ka.<br />
<br />
Organisasi pengantar surat sedunia melayangkan protes keras kepada SBY. Karena korespondensinya dengan Nazaruddin tidak memakai perangko.<br />
<br />
Sikap murah hati SBY membalas surat Nazaruddin membuatnya dibanjiri jutaan surat dari seantero dunia. Sebanyak 99,999999 % dari Nigeria.<br />
<br />
Korespondensi mesra SBY-Nazaruddin sebenarnya akan berlanjut di Facebook dan Twitter.Sayang, BB Nazaruddin di Mako Brimob keburu disita KPK.<br />
<br />
Ketua KPK Busyro Muqoddas bilang bahwa Nazaruddin diindikasikan terlibat 31 kasus korupsi. Anda masih ingat makna angka ‘kutukan’ 31 ini ? <br />
<br />
Nomor kode jet Gulfstream yang ditumpangi Nazaruddin N913PD. Buku saya Komedikus Erektus-2 akan membongkar misteri angka-2 tadi untuk Anda. <br />
<br />
Apa yang terjadi bila Nazaruddin satu sel dengan Gayus Tambunan ? Bakal terdengar mirip obrolan ahli-ahli astronomi.Milyar, milyar, milyar.<br />
<br />
Nazaruddin tetap bungkam diperiksa KPK. Mungkin akan kooperatif bila dijanjikan setiap buka mulut akan dihadiahi surat SBY untuknya.<br />
<br />
Ketenaran Nazaruddin konon mengilhami Surya Paloh untuk mengubah nama ormas yang kemudian juga menjadi nama partai. Dari Nasdem ke Nazdem.<br />
<br />
<br />
Sumber foto : http://www.hefamily.org/3287/horeee-nazaruddin-akhirnya-tertangkap-di-kolombia<br />
Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-4199679176126561602011-08-23T21:52:00.000-07:002011-08-23T21:55:38.556-07:00Komedian Tunggal, Kelucuan, Kejujuran<br />
<br />
Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9UzAWiWc_wa3lo10V52fVweJ46gxJuEJR88I-qg6lqxb-IH1ohIsXTPxCn7uSI8VdVJTIXzhnxY40RgpgKbOTrNG0SfA2AcHFDHBrbAtbVYJ75WoQY2PyRYWGdsvLPj5fDejN9A/s1600/the_worlds_greatest_stand_up_comedian_button-p145886530369003784t5sj_400.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9UzAWiWc_wa3lo10V52fVweJ46gxJuEJR88I-qg6lqxb-IH1ohIsXTPxCn7uSI8VdVJTIXzhnxY40RgpgKbOTrNG0SfA2AcHFDHBrbAtbVYJ75WoQY2PyRYWGdsvLPj5fDejN9A/s320/the_worlds_greatest_stand_up_comedian_button-p145886530369003784t5sj_400.jpg" /></a></div>Komedian (pemula) lebih sering menfokuskan diri untuk tampil meraih kelucuan daripada menampilkan kejujuran. Pilihan ini bisa dimaklumi.<br />
<br />
Tetapi pilihan ini sebuah jebakan maut. Dirinya tergoda berkonsentrasi melulu pada materi yang dia nilai AKAN membuat audiens tertawa.<br />
<br />
Rumus Srimulat “aneh itu lucu,” mendominasi mindsetnya. Materi-materi biru jadi andalan : seks, lubang-lubang tubuh manusia, luarannya.<br />
<br />
Audiens mungkin terbahak, tetapi sosok komedian semacam itu dan materinya teramat mudah dilupakan. Karena ia tidak menampilkan jati dirinya.<br />
<br />
Karena dirinya tidak menampilkan kejujuran. Mungkin mereka tidak tahu betapa kejujuran merupakan formula andalan untuk meraih kelucuan. <br />
<br />
Kelucuan berlandaskan kejujuran ini bukan hasil lelewa, dibuat-buat, sok aneh, tetapi cerminan dari kata hati si komedian itu sendiri.<br />
<br />
Apakah yang membuat Anda marah ? Merasa cemas ? Dan merasa takut ? Itulah tiga formula wajib suguhan komedi dalam pentas Anda.<br />
<br />
Anda di pentas ibarat mengotopsi diri Anda sendiri, memajang jeroan berisi duka lara,ketakutan, kemarahan, kekurangan diri, kepada dunia.<br />
<br />
Berkarier dalam komedi ibarat Anda bersekutu dengan setan dalam meraih kekayaan. Jiwa Anda harus Anda gadaikan secara total pada mereka.<br />
<br />
Berkarier komedi juga ibarat sebagai pendonor darah tetap. Anda terus-menerus dituntut memberikan zat-zat hidup diri Anda kepada orang lain.<br />
<br />
“Komedi bicara kebenaran. Anda tak perlu meraciknya, karena semua materi itu sudah ada di dalam diri Anda sendiri,” tegas Shazia Mirza. <br />
<br />
“Komedian tampil terbaik bila bicara penderitaan, sengsara, dan kesepian,” kata Shazia Mirza lagi, komedian wanita Inggris asal Pakistan. <br />
<br />
Dengan menampilkan hal-hal yang paling pribadi dari diri Anda itu, Anda akan mampu menggetarkan dawai-dawai hati nurani audiens Anda. <br />
<br />
Anda sebagai komedian kemudian menjadi pencerah karena mampu memberikan sisi-sisi kemanusiaan kepada diri sendiri dan juga kepada manusia.<br />
<br />
Menjadi komedian jangan karena mode atau lambaian uang. Menjadi komedian harus dipandu panggilan keharusan dari jiwa Anda. Begitukah Anda ?<br />
<br />
Wonogiri, 24/8/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-16040849290367515622011-07-22T20:13:00.000-07:002011-07-22T20:18:27.362-07:00Hummer, Penis Kecil dan Polusi DemokrasiOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9s37NpIexvRXhpAUlP8wImvMe5EfuvjppBdJjxuImEXSnDKYmwnnG2GcBSPtrG3LOX0_HZKWj7FnKx6ixB3cXUIS736CPQ9vLA4Nm4S2jdw2DHaUxu8bxyJXveM19-Hfl6TFHoQ/s1600/Hummer200.gif" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="137" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9s37NpIexvRXhpAUlP8wImvMe5EfuvjppBdJjxuImEXSnDKYmwnnG2GcBSPtrG3LOX0_HZKWj7FnKx6ixB3cXUIS736CPQ9vLA4Nm4S2jdw2DHaUxu8bxyJXveM19-Hfl6TFHoQ/s320/Hummer200.gif" /></a></div>Mobil Hummer yang <i>macho</i> itu terparkir di Wonogiri. Jumat siang (22/7/2011). <br />
<br />
Nomor polisinya menunjukkan mobil Jakarta. Saya amati ban yang kekar, juga membelai-belai bodinya dengan rasa takjub. Syukurlah, pemiliknya tak ada di tempat. <br />
<br />
Sempat muncul impuls untuk mengambil kamera dari tas, lalu jepret sana-sini. Termasuk menjepret diri sendiri di depan mobil garang itu, lalu misalnya untuk kemudian diunggah ke Facebook. Desakan nafsu kecil itu, tidak saya hiraukan. Sudahlah.<br />
<br />
Tidak perlu. Walau saya menyukai tontonan balapan F-1 sebagai fans Ferrari, pernah bersekolah di STM jurusan mesin, tetapi saya tidak begitu bernafsu untuk dikenal atau dikenang (?), sebagai maniak mobil. Apalagi kemudian sempat pula terlintas guyonan komedian top AS, Andy Borowitz, yang menyatakan bahwa kepemilikan mobil Hummer itu merupakan aksi kompensasi diri dari sang empunya. <br />
<br />
Dalam kolom humornya 25/2/2010 ia menulis : “Keputusan General Motors kemarin untuk menghentikan produksi mobil Hummer telah mengunjam hati sekelompok pencinta fanatik mobil ini : kaum brengsek (aslinya ia tulis sebagai : <i>assholes</i>) Amerika.<br />
<br />
Di seluruh negara, kaum brengsek itu menyatakan rasa kehilangan dan dukanya yang mendalam akibat keputusan itu. Mereka pun menyarankan para sesamanya agar mencari cara-cara baru untuk mengkompensasikan kepemilikan penis mereka yang kecil-kecil.<br />
<br />
Terima kasih, Andy. <br />
<br />
Humor Anda ini mengingatkan ucapan <i>nyelekit</i> dari Gus Dur bahwa anggota DPR itu seperti murid taman kanak-kanak. Suka ribut, getol mementingkan dirinya sendiri, dan tentu saja pantas (ini menurut saya dan tertulis di buku <i>Komedikus Erektus</i>) mereka memiliki penis yang kecil-kecil juga. <br />
<br />
<b>Penuh warna.</b> Bisa memergoki mobil Hummer itu lumayan memperkaya rona hari Jumat saya ini. Pagi hari, berangkat jam 04.50, bisa melakukan ritus jalan kaki pagi. Bertemu dan berbagi ucapan selamat pagi, ritus rutin, dengan trio <i>ladies</i> menawan dari Toko Bangunan Metro Jaya. Dua di antaranya nampak sambil jalan tangannya memegang dan mengayun-ayunkan <i>dumble</i> untuk memperkuat otot-otot tangan mereka. Apakah mereka akan ikut lomba pancho seperti Sylvester Stallone ? Saya tidak tahu. <br />
<br />
Pulangnya, mampir pasar. Bertanya tentang harga ayam babon yang siap bertelur, sekitar 40 ribuan. Kemudian menuju kios yang pemiliknya saya beri nama kode “mbak cantik selatan.” Beberapa saat lalu saya melihat matanya berkilau-kilau, persis seperti kata-kata Sunyahni dalam lagu “Tak Eling-Eling” : “<i>Ing naliko iku, candik ayu sumunar netramu</i>.” <br />
<br />
Kepadanya, saya berikan foto dirinya, yang saya jepret tahun 2009. Tawanya yang renyah berderai mengisi pagi.<br />
<br />
Sesudah mandi, menuju Perpustakaan Umum Wonogiri. Membaca-baca <i>Kompas</i> dan tiga koran lainnya. Akses Internet untuk menemukan gambar teknografi profil pemakai media sosial dari Forester Research dan memajangnya di catatan saya di Facebook. <br />
<br />
Dapat SMS, mantan teman kuliah saya di UI, Bakhuri Jamaluddin. Warga Pamulang, Tangerang Selatan ini lagi berada di Sragen. Lagi <i>nyadran</i>. Ia mengajak ketemuan di Solo, Sabtu malam, untuk menonton Wayang Orang Sriwedari.<br />
<br />
Aduh, seingat saya, saya nonton wayang orang ini yang terakhir kali adalah pada abad yang lalu. Tepatnya tahun 1974. Atau tahun 1975. Saat itu malam inaugurasi IKIP Surakarta. Mahasiswi baru yang menjadi buah bibir saat itu adalah, antara lain Rosana, Anik dan Ratih. Dua nama terakhir itu mahasiswi Pendidikan Sosial, satu angkatan dengan Ravik Karsidi yang kini menjabat sebagai rektor UNS Sebelas Maret.<br />
<br />
Saat itu saya mengajak tetangga saya di Tamtaman, Baluwarti, Solo. Orang Australia, yang suka melukis, guru bahasa Inggris, dan punya matanya biru kehijauan.Victory Monk. <br />
<br />
Undangan Bakhuri itu bikin nostalgia tahun 1986. Saat kami sama-sama menonton Srimulat di Taman Ria Senayan, dan membuat undangan dari Gus Muh (Muhidin Dahlan)-Yogyakarta terpaksa tidak bisa saya penuhi. Pagi-pagi Gus Muh (semalam sebagai peneliti sejarah LEKRA, ia muncul di tvOne) kirim SMS tentang acara bedah buku.<br />
<br />
Yang ditampilkan adalah novel karya Wina Bojonegoro berjudul <i>The Soul : Moonlight Sonata</i>. (Btw, “kok bikin saya mudah ingat cerita tentang Bella dan Edward”-nya Stephenie Meyer). Tempat : Indonesia Buku, Jl. Patehan Wetan 3, Yogyakarta. Pembicara : Diana AV Sasa, Wina Bojonegoro dan Dyah Merta. Moderator Endah Sr. Waktu : Sabtu, 23/7/2011. Jam 15.00.<br />
<br />
Makasih, Gus Muh.<br />
Moga acaranya sukses.<br />
<br />
Sesudah Jumatan, menemani adik saya Nuning yang ulang tahun hari ini (22/7) dan juga suaminya, Nano, ke warung makan ayam goreng kampung Bu Paryanti. Di Wonokarto. Warung ini dipenuhi spanduk. Yang mencolok spanduk promosi sepeda motor Yamaha dan ada juga Suzuki. Bersama produk rokok, promosi sepeda motor memang lagi “menggila” di Wonogiri.<br />
<br />
<b>Bye Facebook.</b> Malam, bisa akses Internet, untuk menulis status berisi ucapan politikus Partai Demokrat dari AS yang menjadi Gubernur Texas ke 45, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ann_Richards">Ann Richards</a>. Ucapannya itu relevan terkait atmosfir perseteruan teman yang kemudian menjadi musuh, antara M. Nazaruddin vs Anas Urbangingrum.<br />
<br />
Ann Richards bilang : “Senantiasa saya katakan bahwa dalam politik, lawan-lawan Anda tidak akan melukai Anda, tetapi justru teman-teman sendiri yang mampu membunuh Anda.”<br />
<br />
Status saya yang kedua tentang <a href="http://www.mediabistro.com/alltwitter/pew-social-network-education_b11653">hasil penelitian menarik</a> yang mengisahkan perbedaan profil pendidikan antara mereka yang memiliki akun Facebook, Twitter dan LinkedIn. <br />
<br />
Dibeberkan, pendidikan rata-rata pemilik akun Twitter lebih tinggi dibanding pemilik akun Facebook. Tetapi keduanya jeblok bila dibandingkan tingkat pendidikan mereka yang memiliki akun LinkedIn. Apakah kini saatnya untuk mengucap <i>good bye</i> untuk Facebook ?<br />
<br />
Malamnya, melalui layar MetroTV, saya menonton sajian rekaman percakapan antara Iwan Piliang dengan M. Nazaruddin melalui fasilitas video chatting-nya Skype. Kalau dalam pembelaannya Anas Urbaningrum selalu menuduh M. Nazaruddin sedang berhalusinasi, melakukan fitnah tanpa data, maka di wawancara itu kita disodori data dari Nazaruddin betapa politik uang benar-benar telah mencengkeram Partai Demokrat. Juga melumpuhkan Indonesia.<br />
<br />
Di buku <i>Komedikus Erektus</i> saya telah menulis di halaman 94, mengutip penulis dan wartawan AS Theodore H. White (1915-1986) yang bilang bahwa banjir uang yang digelontorkan dalam arena politik merupakan polusi bagi demokrasi. Kemudian bila polusi ini meruyak kemana-mana, kita akan segera (atau justru sudah dan sudah lama !) mendapati negeri kita ini sebagaimana gambaran dari tokoh serba bisa Benyamin Franklin (1706-1790) :<br />
<br />
“Di aliran sungai dan pada pemerintahan yang jelek, benda yang paling ringan saja yang mengapung di atasnya.”<br />
<br />
Siapa yang paling top ?<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 23/7/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-85801644528583557722011-07-14T20:10:00.000-07:002011-07-14T20:25:16.228-07:00Rahasia Google, Nasehat Arden dan Nostalgia JogjaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyE5Er4MbArXKV2GQwA4vu8XnmM7QaEtuPEswAdD0r24pCbgEaLiGlJyrx2-k0eD6bilOg8eTVuU_ayYX6jefbwvOCK8-V5uDtfyWvJ4tnGF1APbJ-3GPnKDmme7rm-kf84JL36Q/s1600/paul_arden_whatever_163.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="227" width="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyE5Er4MbArXKV2GQwA4vu8XnmM7QaEtuPEswAdD0r24pCbgEaLiGlJyrx2-k0eD6bilOg8eTVuU_ayYX6jefbwvOCK8-V5uDtfyWvJ4tnGF1APbJ-3GPnKDmme7rm-kf84JL36Q/s320/paul_arden_whatever_163.jpg" /></a></div>Gadis cantik di seberang itu memakai jaket biru. Bertuliskan, “Economics UGM.” Ia berkali-kali menghindari adu pandang. <br />
<br />
Ia lebih tersedot perhatiannya kepada telepon genggamnya. Hampir sepanjang perjalanan Solo-Yogya. <br />
<br />
Di sebelahku, anak muda laki. Berkali-kali mencek telepon genggam dari tasnya. Sebelahnya lagi, seorang bapak muda. Sejak naik, <i>headset</i> nampak terus menempel di telinganya. <br />
<br />
Di seberang jauh, ada yang membaca koran. Sisa penumpang di gerbong kereta api Prameks yang saya tumpangi pagi itu (12/7/2011), tenggelam dalam lamunan masing-masing.<br />
<br />
Saya terbenam sendirian dalam pengembaraan yang dipandu John Battelle. Ia adalah editor pendiri majalah gaya hidup digital, <i>Wired</i>, yang di Indonesia pada tahun 2001 dijual seharga 125 ribu rupiah. Sementara majalah lain yang juga saya sukai, <i>Harvard Business Review</i> dijual sampai 250 ribu rupiah. <br />
<br />
John Battelle itu telah menulis seluk-beluk sejarah dan pengaruh keberadaan mesin pencari Google. Judul asli bukunya itu, <i><a href="http://www.amazon.com/Search-Rewrote-Business-Transformed-Culture/dp/1591841410/ref=sr_1_1?s=books&ie=UTF8&qid=1310699710&sr=1-1">The Search: How Google and Its Rivals Rewrote the Rules of Business and Transformed Our Culture</a></i> (2005). <br />
<br />
SBY, staf dan kroninya yang bertugas dalam politik pencitraannya, seyogyanya membaca buku ini. Siapa tahu, mereka akan menjadi maklum mengapa di bulan Februari 2011 lalu ketika seseorang mengetikkan lema “kebaikan sby” langsung disambut Google dengan pertanyaan balik yang sangat menohok : “<a href="http://www.detiknews.com/read/2011/02/28/120436/1581041/10/mencari-kebaikan-sby-di-google-mungkin-maksud-anda-keburukan-sby">Mungkin maksud Anda adalah keburukan SBY</a>?”<br />
<br />
Pustakawan ("nama Dewey juga muncul di buku ini"), bahkan juga Anda yang ingin tahu posisi diri di tengah perubahan kosmos ilmu pengetahuan dan budaya masa kini, sebaiknya juga membaca. Ini bukan buku tentang teknologi, atau sejarah bisnis perusahaan. Tetapi sebuah ulasan dalm dan menggairahkan tentang antropologi budaya suatu pencarian dan menganalisis mesin pencarian tersebut dalam perannya sebagai <i>database of our intentions</i>, pangkalan data penuh arti, karena di dalamnya terhimpun rasa ingin tahu kemanusiaan, eksplorasi dan gairah-gairah yang terekspresikan.<br />
<br />
Google mencatat dan mendokumentasikan secara terinci lalu lalang pikiran umat manusia dalam lebih dari 150.000 lebih pangkalan data. Ia tahu persis, misalnya berapa juta kata “seks” atau “pornografi” yang diketik oleh orang Indonesia atau bangsa lainnya dalam kurun waktu tertentu. <br />
<br />
Lalu muncul pikiran usil, kalau misalnya “x” itu kini menjadi minat sesuatu bangsa, bagaimana kalau kita jualan produk-produk yang terkait “x” kepada bangsa bersangkutan ? Kalau dalam sesuatu jajak pendapat seseorang tokoh dikabarkan populer dalam pangkalan data Google, tetapi bagaimana kalau yang dibocorkan ke media justru tokoh lainnya ? Google tahu kedahsyatan dirinya. Maka mereka pun pagi-pagi sudah memasang slogan <i>Don’t be evil</i>. Janganlah menjadi jahat.<br />
<br />
<b>The Dirty Thousands.</b> Dalam perjalanan di atas Prameks itu saya baru membaca sampai halaman 41. Buku saya masukkan ke dalam tas punggung, dan gantian saya kembali membaca kartu berisi butir-butir topik terkait dengan misi perjalanan ke Yogya ini. Yaitu ingin ikut audisi Stand-Up Comedy Indonesia yang diadakan oleh KompasTV. Di Liquid Café, Jl. Magelang.<br />
<br />
Saya tiba di stasiun Tugu, jam 8 pagi. Kereta api (walau sudah tak menggunakan api) ini ketika di tahun 70-an bernama Kuda Putih, telah memicu saya membuat cerita pendek. Judulnya, “Cintaku Antara Balapan dan Tugu.” <br />
<br />
Kalau tidak salah tahunnya, yaitu 1978, dimuat di majalah <i>Gadis</i>. Itu cerpen kedua saya dan yang terakhir di majalah yang salah satu redaksinya, mBak Threes Emir, merupakan kakak kelas di Jurusan Ilmu Perpustakaan FSUI. <br />
<br />
Keluar dari Stasiun Tugu, jalan kearah timur, langsung menatap bangunan yang dulu di tahun 1970-an dipakai sebagai markas Kodim 0734. Kantor ayah saya, almarhum Kapten Kastanto Hendrowiharso. Saat itu saya bersekolah di STM Negeri 2 Yogyakarta, di Jetis. <br />
<br />
Kalau pas pelajaran dibatalkan, saya mengajak teman yang punya uang. Hanya dengan uang Rp. 50,00 dirinya saya ajak menemui Bapak saya. Di sana ada jatah bagi tentara untuk membeli karcis bioskop tayangan siang hari, <i>matinee</i>. Uang Rp. 50,00 bisa untuk menonton bagi dua orang. <br />
<br />
Film saat itu yang jadi perbincangan antara lain kisah percintaan mahasiswa Harvard, yaitu <i>Love Story</i>-nya Ali McGraw dan Ryan O’Neal. Juga filmnya Lee Marvin dkk, <i>The Dirty Dozen</i>, cerita tentang pasukan komando terdiri dari 12 tahanan yang menyusup dan menghancurkan markas tentara Nazi Jerman. <br />
<br />
Ketika baru-baru ini otoritas perfilman Indonesia bilang bahwa negeri kita akan menjadi tempat syuting 7 film manca negara, saya bergumam : “Sebaiknya ada film yang menceritakan SBY dan kemelut skandal korupsi di Partai Demokrat. Dan <i>The Dirty Thousands</i> kiranya merupakan judul yang tepat untuk film bersangkutan.”<br />
<br />
Menjejaki Malioboro, saya kemudian menunggu bis TransJogja di terminal yang persis di seberang kantor Perpustakaan Daerah Yogyakarta. Ada papan namanya berbunyi, <i>Jogja Library Center (JLC).</i> <br />
<br />
Seingat saya, sepanjang tahun 1970-1972, saya hanya sekali mengunjungi ruang bacanya. Terasa gelap, seperti suasana filmnya Harry Potter. Sejak itu tak berkunjung lagi, padahal tempat tinggal saya di Dagen, hanya sekitar 800 m dari perpustakaan ini.<br />
<br />
Toh masih ada kenangan manis tersisa. Tahun 1977 ketika saya beraktivitas di Gallery Mandungan Muka Kraton Surakarta, saya pernah meminjam belasan koleksi majalah dinding perpustakaan ini. Saat itu saya dibantu petugasnya yang ramah : Mas Heri Santoso. <br />
<br />
Majalah-majalah dinding yang hasil karya SLTA Yogyakarta itu lalu saya pamerkan di Solo. Dua kali. Kemudian kami pajang bersama karya-karya murid SLTA Surakarta. Karya anak-anak Jogja jauh lebih gaya.<br />
<br />
Selain papan nama JLC, terdapat spanduk berisi informasi lomba menulis surat untuk ibu yang diadakan oleh perpustakaan tersebut. Terbuka untuk murid SD dan SMP. Topiknya, “Ibuku, Perpustakaanku.” <br />
<br />
Sedikit berefleksi, menulis surat adalah salah satu pintu gerbang diri saya untuk menyukai kebiasaan menulis. Dan tentu saja, membaca. Sebagai anak yang pemalu, ketika SD (saya tinggal di Wonogiri, tetapi ayah saya bekerja di Yogya) saya menyatakan keinginan dengan menulis surat. <br />
<br />
Juga ketika ingin dibelikan buku. Hari Minggu siang, ketika ayah saya akan kembali ke Yogya, bila menginginkan buku saya akan tulis judul dan nama pengarang di secarik kertas. Diam-diam, kertas itu saya masukkan ke saku baju seragam ayah saya. <br />
<br />
Sabtu minggu depan, sekitar jam 3 sore, ketika ayah saya datang dan tidak usah saling ngomong, saya segera menggeledah isi tas kerja beliau. Selain buku-buku pelajaran, buku bacaan favorit adalah kisah Mahesa Djenar dalam karya SH Mintardja, <i>Nogososro-Sabukinten.</i>, yang akan saya temukan. Bau tintanya masih terpateri hingga kini. Lalu meringkuk di kamar tidur, membacanya. Menjelang Maghrib, buku itu pun selesai.<br />
<br />
Kembali ke perpustakaan Jogja. Di bagian lain spanduknya itu nampak terpajang logo beberapa lembaga negara, televisi dan perusahaan, sebagai sponsor perlombaan. Kalau saja saya bekerja di perpustakaan, saya akan senang hati belajar lagi dari perpustakaan Jogja ini dalam mengadakan aktivitas yang kreatif dan inspiratif tersebut.<br />
<br />
<b>Muncul sajalah.</b> Ketika bis TransJogja 3A tiba, Malioboro segera saya tinggalkan. Di jalanan ini, dulu-dulu itu, saya suka nabrak-nabrak untuk menyapa turis asing. Sekadar melatih bahasa Inggris semampunya. Perjalanan bis nampak lamban, mungkin karena saat itu saya lagi tergesa-gesa. <br />
<br />
Seharusnya saya belajar untuk mengendalikan perangai suka tergesa-gesa ini. Demikian pula ketika dalam mencoba berenang di lautan dunia komedi, yang ingin saya terjuni, dengan mengikuti audisi komedian tunggal oleh KompasTV ini. <br />
<br />
Audisi saya gagal. Tetapi, syukurlah, dampaknya tidak fatal-fatal amat. Karena dari rumah sudah saya siapkan beberapa mata pancing. Beberapa opsi. Ada yang untuk kepentingan sesaat, tetapi lebih banyak lagi mata-mata pancing untuk masa depan. Yang bahkan sinarnya pun baru mengintip di balik cakrawala. <br />
<br />
Bagi para pencari kerja, saya ajak Anda menyimak nasehat Paul Arden ini. Ia eksekutif kreatif perusahaan periklanan kelas dunia Saatchi & Saatchi yang menulis buku berisi ajaran agar kita berani melawan arus. Karena emas ada di sana. <br />
<br />
Dalam bukunya <i><a href="http://www.amazon.com/Whatever-You-Think-Opposite/dp/1591841216/ref=sr_1_1?s=books&ie=UTF8&qid=1310699648&sr=1-1">Whatever You Think, Think The Opposite</a></i> (2006), ia menulis : “Jika Anda tidak mempunyai gelar atau biaya kuliah, muncul saja. Jika Anda ingin ada dalam pekerjaan di mana mereka tidak menerima Anda, muncul saja. <br />
<br />
Pergilah menghadiri kuliah-kuliah, mondar-mandirlah mengerjakan segala sesuatu, buatlah diri Anda berguna. Buatlah orang-orang mengenal Anda. Pada akhirnya mereka akan menerima Anda, karena Anda adalah bagian dari komunitas mereka.<br />
<br />
Mereka tidak hanya akan menghormati kegigihan Anda tetapi juga akan menyukai Anda karenanya. Ini mungkin akan makan waktu, katakan setahun, tetapi Anda akan diterima, bukan ditolak.” <br />
<br />
Terima kasih, Paul. Ajaran Anda itu memberi saya perasaan dada lega ketika naik bus untuk meninggalkan Yogya. Saya sudah mengikuti nasehat Anda. Saya sudah muncul, dan hal magis itu kini kiranya sedang bekerja. <br />
<br />
Tetapi tetap ada hal rada mengecewakan. Keinginan reuni dengan gadis cantik berjaket “Economics UGM” tadi hanya tinggal kenangan semata. <br />
<br />
Tak apa-apa. Apalagi saya kini juga sudah tak mampu lagi menulis seperti “Cintaku Antara Balapan dan Tugu,” sebuah cerita pendek picisan yang saya tulis beberapa dekade lalu itu. <br />
<br />
<br />
Wonogiri, 14/7/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-36566174473102030732011-07-12T22:21:00.000-07:002011-07-13T20:44:03.964-07:00Jago Bertaji Celurit dan Leher Komedian Solo KitaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrnq2J-xL5rWQBJ-_qFrO117TTTmkEpD6J1RdzgPTyRF0Em7b4rco5ME3-tN0Wk8UiPhg8VrmpwuD9F9TRDOpe9ZJAdZl192yQtigp7Yc1A2dW65KUEz-5CiuOblWB6Kuhih8mg/s1600/standupcomedy_panji_300.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrnq2J-xL5rWQBJ-_qFrO117TTTmkEpD6J1RdzgPTyRF0Em7b4rco5ME3-tN0Wk8UiPhg8VrmpwuD9F9TRDOpe9ZJAdZl192yQtigp7Yc1A2dW65KUEz-5CiuOblWB6Kuhih8mg/s320/standupcomedy_panji_300.JPG" /></a></div>Malaikat pencabut nyawa bekerja keras di Filipina. Statistik menunjukkan 32 juta nyawa tercabut setiap tahunnya di negeri Mabuhay itu. <br />
<br />
Jangan merasa seram dulu. Itu nyawa ayam-ayam yang mati, tetapi bukan karena disembelih. Mereka tewas menjadi korban cabikan taji lawannya. <br />
<br />
Taji itu berupa anak pisau, seperti clurit mini, yang teramat tajam. Jutaan ayam jantan itu kemudian satu per satu meregang nyawa dalam persabungan tingkat nasional yang disiarkan secara langsung oleh 6 saluran televisi yang menggelorakan.<br />
<br />
Adu ayam merupakan olahraga nasional di Filipina. Saya baru tahu hal itu ketika pagi (13/7/2011) ini, sekitar jam 4-an, memergoki acara “Don’t Tell My Mother” di saluran National Geographic Channel. Acara menarik yang di-<i>host</i>-i oleh Diego Bunuel itu lagi menceritakan pernak-pernik negerinya Corazon Aquino. <br />
<br />
Segmen sebelumnya bercerita tentang ribuan orang yang tinggal di kuburan Manila. Tinggal di atas kuburan orang tuanya, sedari tidur, masak, dan beranak-pinak. Kemudian ada adegan yang meliput suasana perjudian yang dilegalkan, yang diselelenggarakan oleh keluarga yang justru sedang berkabung. <br />
<br />
Sebagian uang judi itu diserahkan kepada keluarga yang sedang dirundung duka, untuk membiayai upacara penguburan yang nampaknya mahal.<br />
<br />
Di kampung saya, Kajen, Giripurwo, Wonogiri, hal serupa pernah terjadi. Setiap ada acara keluarga, seperti upacara kelahiran bayi, khitanan, pernikahan sampai kematian, selalu ada kegiatan <i>lek-lekan</i>, begadang, tidak tidur semalaman. Aktivitas para tetangga yang hadir adalah dengan berjudi, memakai kartu Cina. Ada kartu yang bernama “babi,” “bedor,” “ratu,” “glinding” dan sebagainya.<br />
<br />
Hingga muncul guyonan, “bagaimana kalau nanti malam kita membanting babi ?” Itulah ajakan untuk berjudi. Setiap pemenang dalam satu putaran akan menyisihkan sejumlah uang, disebut <i>cuk</i>, yang akan diberikan sebagai semacam upeti sukarela kepada tuan rumah sebagai <i>host</i> acara tersebut. <br />
<br />
Di kampung saya, kebetulan di sebelah timur rumah saya, ada seorang ibu yang kampiun dalam arena perjudian itu. Namanya masih melegenda : Ibu Sastro Sitan. Sepertinya beliau adalah sosok <i>the last mohican</i>, yang di masa tuanya kebiasaan ritus berjudi itu semakin surut pendukungnya. Karena kehidupan ekonomi warga yang semakin membaik, membuat permintaan asupan uang dari kegiatan berjudi itu menjadi sirna pula secara pelahan.<br />
<br />
<b>Digembleng dua tahun.</b> Kembali ke Manila, ke masalah persabungan ayam. Arena perjudian legal sabung ayam yang mampu memutar uang milyaran peso itu, kemudian menumbuhkan profesi unik : pusat penggemblengan untuk para jago itu. <br />
<br />
Diego Bunuel mengunjungi lahan maha luas tempat jago-jago pilihan itu dipelihara sejak kecil, diberi asupan makanan pilihan, juga dilatih secara spartan. Sekadar contoh : ayam itu ditempatkan di dalam kandang vertikal yang sempit. <br />
<br />
Di bagian atas kandang dipasang <i>planggrangan</i>, tempat ia istirahat. Sekitar 1,5-2 meter dari tanah. Dari tanah, ayam jago itu harus melompat bila ingin istirahat. Kekuatan otot-otot kakinya dilatih, juga ketepatannya dalam melompat.<br />
<br />
Sebagai rangsangan agar ayam-ayam jago jagoan itu gigih berlatih dipasang ayam betina. “Seperti suasana dalam <i>gym</i> ya, di mana banyak lelaki terdorong pamer dan giat berlatih ketika ada seseorang perempuan yang melihatnya,” seloroh Diego Bunuel jenaka. <br />
<br />
Agar mampu fokus dalam persabungan, di pusat pelatihan ayam-ayam gladiator itu hingga selama dua tahun juga diputar kaset bunyi-bunyian yang riuh dan gaduh. Bunyinya hampir mirip suasana riuh dan bising dari arena persabungan yang sebenarnya.<br />
<br />
<br />
<b>Gagal audisi.</b> Cerita tentang suasana “pelatnas” bagi ayam-ayam jago Manila itu membuat saya tergelitik untuk memperbandingkannya dengan apa yang terjadi dengan para calon komedian tunggal atau komedian solo kita.<br />
<br />
Kemarin (12/7/2011) saya terjun di tengah acara audisi Stand Up Comedy Indonesia yang diadakan oleh KompasTV. Bertempat di Liquid Café, Jl. Magelang, Yogyakarta. Audisi satu ini menarik, walau ANTV pernah pula mengadakannya beberapa tahun silam. <br />
<br />
Saya ikut audisi di Yogya itu, memperoleh nomor urut “014” dengan hasil : gagal total. Juri seleksi, Butet Kertarajasa bertamsil, bahwa saya adalah seorang komentator pertandingan sepakbola, tetapi ternyata tidak pandai bermain sepakbola. Padahal yang dibutuhkan dalam audisi ini adalah calon-calon pemain sepakbola. Saya mengerti atas penolakan seperti itu.Wah, waktunya belajar tentang teater dan penulisan humor yang lebih intensif lagi.<br />
<br />
Juri lainnya, Indro Warkop, bilang : “Saat melihat Anda, membuat saya teringat Arwah Setiawan. Ia teoritikus jagoan dalam hal humor, tetapi tidak menjadi pelaku tayangan humor.” <br />
<br />
Sebelumnya Butet menambahkan, bahwa “boleh jadi Anda lebih dibutuhkan oleh stasiun televisi bukan untuk tampil di depan kamera, tetapi di belakang kamera.”<br />
<br />
Nasehat serupa sudah saya dengar dari seorang Effendi Gazali. Ketika menulis <i>endorsement</i> dalam buku saya, <i>Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau</i> (2010), pakar komunikasi politik itu telah menulis : <br />
<br />
“Dalam dunia ‘humor kuliner’, Bambang Haryanto jago analisa serta jago masaknya. Indonesia perlu puluhan orang seperti Bambang Haryanto, baru kemudian ada kemajuan di negeri ini. Di sanalah nantinya dunia humor kita akan lebih kaya, pluralis, dan makin cerdas.”<br />
<br />
Terima kasih, bos EG. <br />
<br />
Nasehat atau <i>jopa-japu tai asu</i> a la Butet dan EG itu ternyata manjur kali ini. Sesudah audisi saya yang gagal tersebut, saya tetap merasa berhasil memperoleh berkah lainnya <br />
<br />
Bahkan mungkin berkah ini justru tidak sengaja dikejar secara serius oleh peserta audisi lainnya. Yaitu berkah sebagaimana yang digariskan oleh Patrick Bromley, pengelola blog komedi di bawah koran <i>The New York Times</i>. Ia berkata bahwa <a href="http://comedians.about.com/od/breakingin/a/breakingin.htm">komedi itu komunitas</a>, di mana warganya guyub, saling membantu untuk meraih sukses secara bersama. <br />
<br />
Dalam konteks itulah, saya merasa memperoleh berkah besar karena saya bisa bertemu muka dan berkenalan dengan keduanya. Baru kali ini bisa ketemuan sama Butet (“ia mengomentari bahwa saya sebagai blogger komedi”) dan Indro Warkop tadi. <br />
<br />
Kemudian saya bisa meminta tanda tangan keduanya untuk bukunya Warkop, <i>Main-main Jadi Bukan Main</i> (2010). Butet menuliskan ajaran luhur dan dalam : “<i>Urip mung mampir ngguyu</i>. Hidup ini, katanya, sekedar tinggal sebentar untuk tertawa.<br />
<br />
Kalau ucapan ini disesuaikan dengan aura Liquid Café yang poster depannya memajang merek minuman keras, mungkin bisa diubah menjadi : “<i>Urip mung mampir mendem ciu</i>.”<br />
<br />
Indro Warkop kemudian menulis, <i>To : Bambang Haryanto. Makasih & Sukses </i>. Ucapan simpatik, walau dalam bagian akhir <i>set</i> saya sebenarnya saya sengaja meledeki dirinya. Yaitu ketika berkomentar terkait nilai penting buku biografi Warkop itu :<br />
<br />
“Dari bukunya Mas Indro ini saya bisa memetik tiga pelajaran penting. Pertama, idealnya komedian Indonesia di masa depan adalah sarjana, yang memiliki gairah untuk terus belajar sepanjang hayat. <br />
<br />
Keduanya, pentingnya ekosistem. Setiap komedian harus mengembangkan atau membangun lingkungan yang mendorong sukses dirinya. Seperti Warkop yang didukung komunitas mahasiswa UI saat itu (kebetulan saya juga alumnus UI, angkatannya Pak Mahar Mardjono) , radio, wartawan, dan akhirnya industri film. Ekosistem yang tersedia bagi semua orang kini, adalah Internet.<br />
<br />
Yang ketiga, ini pelajaran paling penting dari Warkop untuk pelawak Indonesia generasi mendatang yang ingin melawak secara berkelompok. <br />
<br />
Intinya, waspadalah bila Anda memilih peran sebagai komedian yang paling kocak, paling pandai dan paling kreatif. Karena merekalah yang paling cepat duluan -- meninggal dunia.”<br />
<br />
Indro Warkop baru tergelak. Tetapi gelak dia itu tidak mampu menyelamatkan audisi saya. Sebelum berpisah, saya memberikan buku saya kepada keduanya. Indro Warkop malah gantian yang meminta tanda tangan saya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1v734M-DLYw9x7cpYmwbbu5eA-syDyufyvQNtWS6Q6GCuKe989RfwO0-r27Z9XrT7pb38WAH1w8khnBCsUKE6u556C3JGZ4e4gGwVIcU-Bujgr8vvEphgrAK9HuMfpFxqcv9qQ/s1600/standupcomedy_bh-dharmo_300.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="277" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1v734M-DLYw9x7cpYmwbbu5eA-syDyufyvQNtWS6Q6GCuKe989RfwO0-r27Z9XrT7pb38WAH1w8khnBCsUKE6u556C3JGZ4e4gGwVIcU-Bujgr8vvEphgrAK9HuMfpFxqcv9qQ/s320/standupcomedy_bh-dharmo_300.JPG" /></a></div><b>Tawaran KompasTV.</b> Berkah besar lain dari audisi itu adalah, saya minimal bisa berkenalan dengan tiga peserta yang lolos audisi. Yaitu : Dharmawan Budi Suseno. Nama panggungnya sebagai pembawa acara dan pelawak adalah : Dharmo BS (foto). Ia juga pendidik dan penulis beberapa buku. <br />
<br />
Yang kedua : Sakdiyah Ma’ruf, SS. Sarjana Sastra Inggris dari UNS ini kini sedang ambil S-2 Kajian Amerika di UGM Yogyakarta. Ia tampil melucukan diri sendiri sebagai wanita keturunan Arab di tengah belitan budaya patriarkhi ketika (kelak) berstatus sebagai komedian solo. <br />
<br />
Sosoknya yang memakai jilbab dan tampil melucu, merupakan pemandangan kontras yang sungguh menggelitik rasa ingin tahu. Dia kini sedang menulis tesisnya tentang komedian tunggal, dan dengan senang hati saya ingin mendorong keberhasilannya kelak.<br />
<br />
Ketika saya pulang ke Wonogiri, di atas bus, saya memperoleh balasan SMS darinya : “Terima kasih supportnya, Pak Bambang. Suatu kehormatan bagi saya kenal Pak Bambang..sehari saja saya bisa belajar banyak. Selamat atas tawaran dari KompasTV pak.. Mohon bimbingannya utk masa2 yang akan datang ya pak.” (12/7/2011 : 18.21.45).<br />
<br />
“Tawaran” yang Diyah sebut di atas adalah cerita sesudah audisi, ketika saya diajak mengobrol dan bertukar kartu nama dengan mBak Argalaras. Ia <i>associate producer</i> dari KompasTV. Dalam keremangan kafe (walau siang hari), saya sebut namanya indah. Ia juga cantik sekali. Kita kemudian bertukar visi mengenai apa yang bisa kami kerjakan kelak untuk menunjang keberhasilan audisi komedian tunggal ini. <br />
<br />
Sebelum tampil di audisi, saya juga dapat bonus. Diminta oleh mBak Dossy, untuk menjadi bintang klip video. Ditodong kameranya Mas Oman, disutradai mas Arif, saya diminta menyeberang jalan, lalu menatap papan nama kafe, menceritakan niat ikut audisi, dan juga membuat sampul buku saya nampak di-<i>close-up</i> habis-habisan. Ketika satu pintu tertutup, masih ada jendela lain yang terbuka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2SJ3Xrri-msXP8z-HRn9zxkXirLFvdomYaAfZNOFzbNdX3qPGTsD07ePf-v1FfSPL6pme6weJ4QWdw7doDuRkuS30Sm8X_PsQissU0FoXNpqprHUUPI1nBsO_jYupMRS2gswx8A/s1600/standupcomedy_diyah-indro_300.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="296" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2SJ3Xrri-msXP8z-HRn9zxkXirLFvdomYaAfZNOFzbNdX3qPGTsD07ePf-v1FfSPL6pme6weJ4QWdw7doDuRkuS30Sm8X_PsQissU0FoXNpqprHUUPI1nBsO_jYupMRS2gswx8A/s320/standupcomedy_diyah-indro_300.JPG" /></a></div>Yang paling klop dalam mengobrol dengan mBak Diyah ini (Dalam foto ia mengobrol dengan Indro Warkop) adalah ketika menyangkut topik bahwa komedian tunggal itu bukan komedi yang biasa kita kenal. Saya kemudian menggambarkan antara komedi yang menonjolkan kelucuan dan yang menonjolkan kejujuran. Komedi kita selama ini hanya menonjolkan kelucuan, bahkan secara <i>lewa</i> (dibuat-buat, istilah dari Dr. Sudjoko), alias artifisial. <br />
<br />
Sementara di negara-negara yang maju, komedi yang berkelas adalah komedi yang menonjolkan kejujuran. Komedian dalam aliran ini tampil berani untuk menceritakan cacat-cela dirinya sebagai tumbal agar audiens mampu tertawa, lalu mampu berpikir dan kemudian berubah, <i>To laugh, to think and to change.</i><br />
<br />
<b>Truth is hurt.</b> Mungkinkah kita dapat sedikit mulai berharap terhadap luaran yang kelak disuguhkan dari hasil audisi komedian solo yang diadakan oleh KompasTV ini ? Sungguh masih harap-harap cemas.<br />
<br />
Termasuk berharap bahwa pengetahuan Sakdiyah sebagai akademisi yang mumpuni tentang roh eksistensi komedian tunggal, akan bisa membuat perubahan. Ia telah menyebutkan intinya, bahwa <i>truth is hurt</i>, di mana komedian tunggal itu tampil untuk menceritakan sisi-sisi sakit atau derita yang mereka alami.<br />
<br />
Pemahamannya yang krusial ini telah membuat saya menyebut dirinya sebagai “teroris” di antara sesama <i>comedian wanna be</i> lainnya dalam karantina nanti. Saya berharap ia mampu menyebarkan “teror,” mengenai ajaran yang benar tentang komedian yang tampil harus senantiasa berlandaskan kejujuran itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw3vjIQWmmL-1VQFL-jtW5PYUt2t4t_tqgx4Xl0drYnWDmGRcYmFMOOuCZJFOuLoa5-kIyfs_n2FABvMX4NuRiY8XGk0Mm3ylWuHsnQ-qvld07v9GnJKRXOL90iGGmsD2mLnAwPQ/s1600/standupcomedy_bh-imot_300.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="250" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw3vjIQWmmL-1VQFL-jtW5PYUt2t4t_tqgx4Xl0drYnWDmGRcYmFMOOuCZJFOuLoa5-kIyfs_n2FABvMX4NuRiY8XGk0Mm3ylWuHsnQ-qvld07v9GnJKRXOL90iGGmsD2mLnAwPQ/s320/standupcomedy_bh-imot_300.JPG" /></a></div>Semoga ia nanti akan dibantu “teroris” lainnya, yaitu komedian Imot a.k.a. Sigit Hariyo Seno (foto). Anak muda Yogya satu ini sengaja mau jatuh-bangun merintis karier, dan akhirnya sering mengisi pagelaran di Kafe Jendelo, Yogya. <br />
<br />
Kami saling berkenalan melalui media maya, dan kemarin untuk pertama kalinya bisa bertemu muka. Keberhasilannya lolos dalam audisi di Yogya ini semoga membuat semakin besar hatinya dalam melangkah ke depan.<br />
<br />
Harapan serupa pantas pula dititipkan untuk teman-teman mereka lainnya. Intinya : komedian solo itu binatang yang berbeda, dan semoga mereka mau berubah, utamanya merubah <i>mindset</i> mereka. <br />
<br />
Dari beberapa tampilan luar sebagian rekan dalam audisi di Yogya, dari yang berjubah hitam dengan dandanan a la Deddy Corbuizer atau berpidato mirip almarhum dai Zainuddin MZ dengan pelesetan-pelesetan (<i>word play</i>), kiranya membuat jalan mereka menuju keautentikan dan orisinalitas masing-masing pribadi sebagai komedian solo, meminjam lirik The Beatles, adalah : “<i>the long and winding road</i>.”<br />
<br />
Jalan terjal yang paling sulit adalah bagaimana dalam karantina yang mepet itu bisa membuat diri-diri mereka mampu menulis sendiri hidup mereka. Benar-benar menulis sendiri. Bahkan oleh Judy Carter yang mentor komedian AS, “setiap bangun pagi komedian harus (!) menulis !” Dari situlah mereka kemudian dituntut mampu mentransformasikan hidupnya menjadi lawakan-lawakan mereka yang orisinal. <br />
<br />
Saya bergumam, semoga kerasnya latihan ayam jago Manila di kawah candradimuka seperti yang dikisahkan Diego Bunuel di atas, mampu menjadi inspirasi bagi calon-calon komedian tunggal kita. <br />
<br />
Karena sebagaimana diungkap oleh Will Ferrell, komedian tunggal adalah dunia yang sepi, keras dan bengis. Sebengis sayatan taji berupa celurit mini setajam silet milik ajam jago Manila ketika mengoyak leher-leher musuhnya.<br />
<br />
Anda tidak percaya ? <br />
<br />
Lihatlah sampul dari bukunya Jay Sankey, <i>Zen & The Art of Stand-Up Comedy</i> (1998). Nampak seorang komedian berkeringat dingin main di panggung sendirian. Disorot lampu terang. Di depannya nampak ratusan kursi kosong, yang hanya dihuni oleh satu sosok yang menyeramkan. <br />
<br />
Malaikat pencabut nyawa !<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 13/7/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-89781406712598703502011-07-05T22:42:00.000-07:002011-12-29T18:25:00.890-08:00Warisan "iPad" Nazaruddin dan Nunun NurbaetiOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGN4k_lszNdhYkV4qz9umyGoTQ1JF7gSTyIvLW7ledgiQReJeoWXtypaXb0XCj6Z5Yj0PAhyphenhyphen-HPUJbAQjFPqBBDVWVp8x8lB_XJpJq0_IA3Y1TueFnVKDHZImMrpQGajNvkfVNZA/s1600/ipad+nununazar_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGN4k_lszNdhYkV4qz9umyGoTQ1JF7gSTyIvLW7ledgiQReJeoWXtypaXb0XCj6Z5Yj0PAhyphenhyphen-HPUJbAQjFPqBBDVWVp8x8lB_XJpJq0_IA3Y1TueFnVKDHZImMrpQGajNvkfVNZA/s320/ipad+nununazar_1.jpg" /></a></div><br />
Nazaruddin dikabarkan sudah kabur dari Singapura. <br />
Nunun Nurbaeti, sudah duluan pergi. <br />
<br />
Saya dapat warisan dua "iPad" mereka. <br />
Saya tak suka, dan akan saya jual lewat Kaskus. <br />
Saya siap untuk ditangkap polisi, karena manual dua "iPad" itu tertulis dalam bahasa Jawa... <br />
<br />
Salam humor.Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-14584207906085986552011-06-05T21:30:00.000-07:002011-06-05T22:13:59.600-07:00Hehehe, Wkwkwk dan Komedi KitaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrltxP68x2gqPekhHPM2Mj17TQs0rt-pNBowmvL67OrrfuV8OLbrVxKobGICeMlXqCtZfEqElcjyXeCHbWRp51oIViWXanJlRyi3DNrBzVoxBfeIxWQ8px6xdciH2KPubajzMSOA/s1600/nixon_cartoon5_200.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="315" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrltxP68x2gqPekhHPM2Mj17TQs0rt-pNBowmvL67OrrfuV8OLbrVxKobGICeMlXqCtZfEqElcjyXeCHbWRp51oIViWXanJlRyi3DNrBzVoxBfeIxWQ8px6xdciH2KPubajzMSOA/s320/nixon_cartoon5_200.jpg" /></a></div>“Manusia Indonesia gemar bercanda, itu jelas. Begitu gemar sehingga satu celetukan menjadi amat disukai : ‘Kok serius amat sih’. <br />
<br />
Canda kita sehari-hari cuman sentilan, olokan dan ejekan lepas-lepas. Dan supaya tawanya sering, banyak olokan cuma dibuat-buat saja, tanpa ditopang akal pikir atau renungan.<br />
<br />
Biar saja kalau tak ada sangkut-pautnya dengan pokok pembicaraan. Pokoknya semua ketawa. Tiap olokan kita tidak pernah bisa berkembang. Setelah 2-3 kalimat rusak, habis sudah ceritanya. Makanya orang suka berdangkal-dangkal saja.<br />
<br />
Tetapi begitu orang Indonesia diminta koran dan majalah mengirim lelucon pendek yang cuma beberapa kalimat pendek saja, ketahuanlah kelemahan kita. Nyaris semua joke itu hambar, tidak lucu sama sekali, malah anti lucu. Maunya penulis, misalnya kita ini ketawa sebab dia menulis ‘he-he-he’ atau ‘Grrr.’ Jadi menulis lelucon pendek saja kita tidak mampu. Ya, tidak ada yang bisa dihimpun menjadi buku bernilai serius.<br />
<br />
Itulah penggalan dari pengantar yang ditulis almarhum Prof. Dr. Sudjoko dari ITB untuk bukunya almarhum Arwah Setiawan, yang berjudul Humor Zaman Edan (Jakarta : Grasindo, 1997). Buku ini saya temui di Perpustakaan Umum Wonogiri.<br />
<br />
Dengan menuliskan “hehehe” atau “wkwkwk” dan sejenisnya, mungkin sang penulis berharap pembacanya kemudian akan ikut juga tertawa. Apakah Anda akan ikut tertawa ? <br />
<br />
Sindrom berjualan trik “hehehe” seperti itu baru saja saya temui dalam bukunya Andrias Harefa, Seni Memengaruhi Orang Dengan Tawa Huahahaha (Gramedia, 2010). Di buku ini, yang sempat membuat saya heran, kok ya untuk sosok penulis laris sekaliber beliau masih saja ada lelucon tentang upil, kencing dan juga kentut (“Go Science With Kentut,” hal. 306-311). Komedian manca negara menjuluki topik seperti ini dengan sebutan <i>hack</i>. Itu mirip dengan bunyi orang membuang dahak. <br />
<br />
Buku lain yang juga gencar menjual “hehehe” adalah Pak Beye dan Politiknya (Kompas, 2010). Buku setebal 432 halaman karya wartawan Kompas, Wisnu Nugroho, semula berasal dari blognya di Kompasiana. Beberapa hari yang lalu, saat melongoki blognya tersaji data menarik tentang subjek tulisan dan jumlahnya. Tersaji data : Buku (1), Humor (1), Sosbud (15), Umum (122) dan Politik (347). <br />
<br />
Bagi saya data ini aneh. Ketika memasuki kampanye Pilpres 2004 sosok Pak Beye digambarkan memiliki selera tinggi terhadap buku, ternyata dalam catatan Wisnu Nugroho topik buku hanya satu tulisan saja. <br />
<br />
Demikian pula, topik “humor” hanya satu tulisan juga. Bagi saya, hal satu ini tidak begitu aneh. Karena Pak SBY bukan sosok yang mencitrakan suka humor. Kalau dia terpaksa berhumor, akan diterima lain oleh warga republiknya. Ingat dia ketika berhumor tentang gajinya yang tak pernah naik ? Huru-hara menyelimuti negeri ini.<br />
<br />
Humor dalam blog ini Cuma semata bercerita tentang kemiripan sosok Pak SBY dengan bapaknya Nobita, tokoh kartun dalam film Dora Emon. Di blognya itu Wisnu Nugroho menulis (aslinya memang tidak menggunakan huruf kapital, mungkin agar seperti puisinya e.e. cummins-BH) sebagai berikut : <br />
<br />
“berikut saya kutipkan paparan dari wikipedia tentang tokoh yang mewarnai masa remaja saya dari layar kaca. rcti menyumbang masa-masa indah remaja saya. heheheh. terimakasih karenanya.<br />
<br />
saya posting dua foto dan kisah ini karena sebelumnya dibuat tertawa geli seorang teman yang dulu juga wartawan di istana tentang kemiripan pak beye dengan tokoh yang mewarnai masa remaja saya. saya coba lihat-lihat dan membandingkannya, ternyata mirip juga. hehehe.”<br />
<br />
Silakan menikmati lanjutannya dalam <a href="http://hiburan.kompasiana.com/humor/2009/05/12/pak-nobisuke-nobi">tautan</a> ini, semoga Anda bisa ikut tertawa.<br />
<br />
Menulis atau melaporkan tentang lelucon atau pagelaran lelucon, atau pengin dianggap lucu, tidak sedikit dari kita yang tergoda untuk selalu mengobral “hehehe” atau “wkwkwk” dalam tulisan kita. Status-satus di Facebook, riuh dengan hal itu. Kalau saja ungkapan tersebut dijadikan air, kita se-Indonesia ini sudah lama tenggelam karenanya. <br />
<br />
Bumbu penjelasan lainnya, adalah keterangan. Misalnya, seperti “penonton dipaksa tertawa tanpa henti,” “sampai perut mereka mulas,” sampai “si A itu memang pelawak jempolan,” dan sejenisnya. <br />
<br />
Tulisan semacam itu, hemat saya, belumlah lengkap daya gelitiknya Ia hanya mengatakan. Sebaiknya diperkaya dengan penunjukan. Misalnya, komedian AnuAnu ketika melucukan sosok SBY dan kemelut Partai Demokrat saat ini, telah memiripkannya dengan era sarat kebohongan yang dilakukan oleh Presiden Richard Nixon (lihat kartunnya saat ia ditemani berkarung-karung dollar) dengan skandal Watergatenya. <br />
<br />
Ia katakan : “Setiap kali anggota Partai Demokrat melakukan kebohongan, pasti sebagian royaltinya akan masuk ke kantong XXX :-).”<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 6/6/2011Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-72276197189533136532011-04-06T18:28:00.000-07:002011-04-06T18:29:43.963-07:00Marzuki Alie, Korupsi Legasi dan Patung DenmarkOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_XYnbqirUcZYuH0w1QuI-OxQfctI3-jeoYVtd0JvjuqQLrg56bwUaPrmz97BATyFWmINxfZWIq7jXt378Nl91L1X9m2eSIJ1F2tR09YvhiyMNgK5IPB7aLR6cx3GM2Ld-v48qag/s1600/deafdialogue322.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_XYnbqirUcZYuH0w1QuI-OxQfctI3-jeoYVtd0JvjuqQLrg56bwUaPrmz97BATyFWmINxfZWIq7jXt378Nl91L1X9m2eSIJ1F2tR09YvhiyMNgK5IPB7aLR6cx3GM2Ld-v48qag/s320/deafdialogue322.jpg" /></a></div>Korupsi mode baru.<br />
<br />
Nampaknya itu yang mendasari kengototan Ketua DPR Marzuki Alie untuk meneruskan pembangunan gedung MPR/DPR baru walau ditentang sebagian besar rakyat.<br />
<br />
Korupsi legasi.<br />
<br />
Ia nampaknya ambisius ingin tercatat dalam sejarah, misalnya terungkap dalam ujaran : "Gedung baru ini dibangun ketika dipimpin oleh Si Polan."<br />
<br />
Fenomena kengototannya ini mudah mengingatkan pesan tiga patung yang berada di Gedung Parlemen Denmark.<br />
<br />
Patung orang yang sakit perut,orang yang pusing-pusing kepalanya dan orang yang budeg telinganya.<br />
<br />
Pemandu pariwisata akan menjelaskan : "Patung itu memberi pesan. Kalau Anda memasuki dunia politik, Anda akan mengidap semua penyakit itu secara sekaligus ketiga-tiganya !."<br />
<br />
Wonogiri, 7/4/2011<br />
<br />
Catatan : Lelucon dari majalah Reader's Digest (1966) ini termuat dalam tulisan saya "Humor Amerika, Rusia, Cina dan Indonesia" di majalah Semangat (Yogyakarta),No. 10,Juni 1978 : 18-20, dipajang kembali dalam buku saya Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (Etera Imania, 2010) hal.189-198.Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-22843209968178565982011-01-30T18:28:00.001-08:002011-01-30T20:26:45.542-08:00Misteri UFO, Crop Circle dan Presiden KitaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXBSLDZmMOMCsZKbCzFMX2SgaST5I4gutKs69mJ4QKdoPp8OsTcZzdF6fxSLrlYE4_uP3K7s7qccfDC6tHqxK0bnFUMCYcKh0IHSitfe0sF-vHlQT7_xB6koGUf5gBfnka5fhF/s1600/Carpenters_Calling_Occupants140.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 140px; height: 141px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXBSLDZmMOMCsZKbCzFMX2SgaST5I4gutKs69mJ4QKdoPp8OsTcZzdF6fxSLrlYE4_uP3K7s7qccfDC6tHqxK0bnFUMCYcKh0IHSitfe0sF-vHlQT7_xB6koGUf5gBfnka5fhF/s320/Carpenters_Calling_Occupants140.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5568161478652431650" /></a><i>"You've been observing our earth.</i><br />
<i>And we'd like to make a contact with you.</i><br />
<i>We are your friends."</i><br />
<br />
Demikian potongan lirik lagu "Calling Occupants Of Interplanetary Craft" (1977) dari duo softrock favorit saya, <a href=" http://en.wikipedia.org/wiki/Carpenters/">Carpenters</a>, yang top di era 70-80an. <br />
<br />
Pesan lagu itu nampak membayangkan makhluk angkasa luar,<i>alien</i>, sebagai sosok yang bisa diajak bersahabat dengan makhluk bumi. <br />
<br />
Lagu itu pertama kali dipopulerkan oleh kelompok <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Klaatu_(band)/">Klaatu</a>,band beraliran progressive rock dan space rock asal Kanada, dimana salah satu pengarang lagu tersebut, John Woloschuk, memiliki cerita yang menarik. Katanya : <br />
<br />
"Ide lagu itu dipicu oleh kejadian nyata yang dikisahkan dalam bukunya Jay David, The Flying Saucer Reader (1967). <br />
<br />
Kabarnya, di bulan Maret 1953 sebuah organisasi dengan sebutan 'International Flying Saucer Bureau' (Biro Internasional Piring Terbang) mengirimkan buletin kepada seluruh anggotanya untuk ikut berperanserta dalam aksi eksperimental yang bertajuk 'World Contact Day.' <br />
<br />
Di mana pada tanggal dan jam yang ditentukan, mereka berusaha secara bersama-sama mengirimkan pesan telepatis kepada makhluk-makhluk angkasa luar. Pesan itu diawali dengan kalimat : '<a href=" http://en.wikipedia.org/wiki/Calling_Occupants_of_Interplanetary_Craft/">Calling occupants of interplanetary craft !'</a>"<br />
<br />
<b>Makhluk ganas.</b> Lain Carpenters, lain pula <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Stephen_Hawking/">Stephen Hawking</a>. Maha fisikawan asal Inggris ini justru berpendapat bahwa mendorong upaya untuk melakukan <a href=" http://newsblaze.com/story/20100425135601ianb.nb/topstory.html/">kontak dengan makhluk angkasa luar atau UFO</a> merupakan gagasan yang jelek. Karena, menurutnya, <i>alien</i> itu berperangai ganas dan suka menjajah. <br />
<br />
Bahkan ia menggambarkan, kedatangan UFO itu nantinya hanya menunjukkan betapa tempat tinggal makhluk luar angkasa itu sudah kehabisan sumber daya. Sehingga kedatangan mereka ke bumi semata untuk menguras sumber daya bumi kita, dengan melakukan penjajahan. <br />
<br />
"Apabila mereka mengunjungi kita, hasilnya akan seperti ketika Columbus mendarat di Amerika yang ujung-ujungnya membuahkan penderitaan bagi bangsa asli Amerika," demikian tegas Stephen Hawking. <br />
<br />
Bagaimana tentang alien yang didesas-desuskan sudah mendarat di Sleman, Bantul dan bahkan Magelang dengan fenomena <i>crop circle</i> yang eksotis dan lumayan menggemparkan itu ?<br />
<br />
[Semoga ceritanya masih bisa berlanjut].<br />
<br />
keBambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-310260494918840872010-12-31T01:14:00.001-08:002010-12-31T01:35:17.344-08:00Glory, Glory, Glory, Nurdin Almighty !Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKDUSpqn07WCaOLItSWUfy10hYb05yJDJJ_sjrD1O6KTBrMTYMxrI8QMJUmGSroX1vhmTbhv7y9wj3M0Gboj_3VAncYG03ROxDQ_-HhLVmJQo6TVV7xbrBdGR4GXTWAWed0CFZ/s1600/nurdindiktator160.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 160px; height: 282px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKDUSpqn07WCaOLItSWUfy10hYb05yJDJJ_sjrD1O6KTBrMTYMxrI8QMJUmGSroX1vhmTbhv7y9wj3M0Gboj_3VAncYG03ROxDQ_-HhLVmJQo6TVV7xbrBdGR4GXTWAWed0CFZ/s320/nurdindiktator160.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556770653621989698" /></a>Lupakan Aburizal Bakrie.<br />
Lupakan saja Barack Obama.<br />
Bahkan lupakan pula Dalai Lama.<br />
<br />
Karena rakyat Indonesia secara tidak resmi telah menentukan kandidat terkuat untuk menduduki kursi RI-1 dalam suksesi kekuasaan tahun 2014. Bahkan dirinya berpotensi menjadi tokoh spiritual dunia. Mesiah Abad Ke-21 !<br />
<br />
"<i>Game is over</i>," begitu bunyi spanduk besar yang terpasang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, semalam. <br />
<br />
"Nama Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI, setelah final <i>leg</i> kedua Piala AFF 2010 langsung merasuki jantung hati seluruh bangsa Indonesia. Ibarat jatuhnya wahyu, bangsa besar ini rupanya telah bersepakat menentukan pemimpinnya jauh sebelum Pilpres 2014 tiba !"<br />
<br />
Itu tadi laporan terbaru (29/12/2010) dari situs <i>World's Power Game</i>, yang berpangkalan di lokasi rahasia perbatasan Afghanistan dan Pakistan. Efek berantai pun menyusul. <br />
<br />
Majalah berita internasional <i>TIME</i> bergegas menerbitkan edisi khusus berupa ralat.Tebalnya seribu halaman. Isinya melulu permintaan maaf, baik dari jajaran redaksi sampai pengecer majalah bersangkutan dari seluruh dunia.<br />
<br />
Richard Stengelhorne, redaktur utama majalah bergengsi itu, dalam pengantarnya memutuskan menganulir Mark Zuckerberg, pendiri situs jejaring sosial Facebook, sebagai <a href=" http://www.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,2036683_2037183_2037185,00.html/">Person of The Year 2010</a>. <br />
<br />
"Setelah melihat hasil akhir Piala AFF 2010, kami mengaku telah berbuat kesalahan fatal. Seharusnya bukan Mark Zuckerberg, melainkan Nurdin Halid yang kami pilih sebagai Tokoh Tahun 2010 kami."<br />
<br />
Langkah mengaku salah serupa juga diikuti majalah <i>The Financial Times</i>. "Kami keliru memilih <a href=" http://tekno.kompas.com/read/2010/12/24/13243742/Steve.Jobs..Tokoh.2010.Versi.Financial.Times-12/">Steve Jobs</a> sebagai tokoh pilihan 2010. Mohon maaf pembaca yang budiman, ternyata prestasi Steve Jobs yang merevolusi dunia dengan produk inovatif seperti <a href=" http://mashable.com/2010/12/24/financial-times-steve-jobs-person-of-the-year/">iPad</a> bukan apa-apa dibandingkan dengan sikap ketulusan hati, keagungan dan kharisma dari tokoh yang pada saat-saat terakhir baru kami ketahui. Nurdin Halid dari Indonesia."<br />
<br />
Sontak <i>trending topics</i> di Twitter dikuasai oleh #gloryglorynurdin,#dalailamasalutenurdin, #nurdinbeatzuckerberg, #nurdinbeatjobs, #obamaenvynurdin, #bankimoonlaudnurdin, #putinirinurdin, #nabibarunurdin,#seppblatersupportnurdin, #optimusprimelovesnurdin, #megatronsupportnurdin, #spidermanenvynurdin, #nurdinmtopdeadwefindanother, bahkan sampai #tomcruiseadmirenurdin dan #manoharalovesnurdin. <br />
<br />
Servernya bahkan sempat <i>crash</i> beberapa jam akibat antusias ratusan juta pengguna Twitter yang terkena tsunami "demam Nurdin" yang dipicu para <i>tweeps</i> asal Indonesia. <br />
<br />
<br />
[Moga-moga bisa saya lanjutkan nanti, di Tahun Baru 2011. Selamat Tahun Baru untuk sobat humoris Indonesia !].Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-78180890013865766672010-12-14T03:23:00.001-08:002010-12-16T18:16:21.328-08:00Humor Indonesia, Sasaran Wikileaks Berikutnya !Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjioLSn6FAB9K-aWofTRJXbuuOShf7_qXd6NUXBRDnA4wYq0ryFpSQw8RYcanhfPO2yN-kTDFLHYIOIMgcQd5owlKIo1lxpcSA6o0kn5DPtsntTp7yraR-EVcXK9t0lMKcmy9tp/s1600/wikileaks+cartoon160.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 160px; height: 161px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjioLSn6FAB9K-aWofTRJXbuuOShf7_qXd6NUXBRDnA4wYq0ryFpSQw8RYcanhfPO2yN-kTDFLHYIOIMgcQd5owlKIo1lxpcSA6o0kn5DPtsntTp7yraR-EVcXK9t0lMKcmy9tp/s320/wikileaks+cartoon160.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550373946764214546" /></a>Aktivis Wikileaks punya target baru. <br />
Menyerang humor Indonesia. <br />
Perang global maya kini arenanya berpindah ke negara kita !<br />
<br />
"Pendukung fanatik Wikileaks yang sebelumnya menyerang situs-situs seperti Paypal, MasterCard sampai toko (buku) maya Amazon, kini bersatu padu menyerang Indonesia. Menyerang humor Indonesia. Dunia pun terguncang !," begitu kata laporan utama koran Perancis <i>Le Memble</i>, 13 Desember 2010. <br />
<br />
Rencana awalnya, situs Wikileaks berambisi membocorkan rahasia para komedian Indonesia. Terutama para mantan pelawak kita yang terjun menjadi politisi Indonesia. <br />
<br />
Tetapi teknik sadapan canggih mereka dua tahun lalu itu ternyata buntu. Walau sudah menanam <i>chip</i> di kepala tiap-tiap komedian Indonesia, ternyata sampai sekarang tidak memberikan sinyal apa-apa ke komputer pangkalan data mereka.<br />
<br />
Kegagalan ini membuat aktivis Wikileaks menjadi meradang, gusar dan frustrasi. Mereka lalu pindah haluan, berganti berusaha melumpuhkan sekalian situs-situs yang terkait dunia humor Indonesia. <br />
<br />
"Kami tidak takut. <br />
Kami akan serang balik mereka !" <br />
<br />
Demikian balas Darmainto M Steijvendarmo, salah satu tokoh humor Indonesia. Ia keturunan blasteran Kendal-Eindhoven dan baru saja menjalani naturalisasi untuk memperkuat pilar baru dunia humor Indonesia. Utamanya dalam upaya meng-gol-kan gagasan dan deklarasi 30 Desember (2010) sebagai Hari Humor Nasional. <br />
<br />
Menurutnya, memang ia mengakui bahwa pelaku dunia komedi Indonesia kini belum menjadi kekuatan signifikan sebagai bagian mekanisme <i>checks and balances</i> eksekusi demokrasi di Indonesia, tapi ia menduga serangan itu bertendensi menggagalkan ambisi humoris Indonesia untuk mendaulat negerinya sebagai pusat humor dunia.<br />
<br />
Aksi perlawanannya tidak sendirian. <br />
Aktivis lainnya, Jago Gonzales Suprania, ikut merapatkan barisan.<br />
Dukungan pun deras mengalir. <br />
<br />
Terdapat seorang menteri dalam kabinet SBY yang antusias menyatakan dukungan total bagi perjuangan aktivis humor Indonesia. Ia memiliki senjata andalan : akun Twitternya.<br />
<br />
"Kalau perlu, saya sanggup melayangkan <i>tweets</i> setiap lima menit sekali, agar ratusan ribu pengikut saya akan ikut mendukung Anda. Saya telah mempersiapkan 9 buah telepon Blackberry, 99 iPhone, 999 iPad, untuk bisa menyerang balik mereka. Kalau presiden SBY memajang satu iPad saja bisa sudah bikin heboh dunia, bayangkan apa yang akan terjadi. Senjata akan makan tuan !"<br />
<br />
Sontak, kembali nama menteri kita itu menjadi <i>trending topic</i> lagi di dunia maya. <br />
<br />
"Setelah kasus salaman bermasalah dengan Michelle Obama, menteri kabinet SBY yang dinilai paling canggih menggunakan media sosial itu diduga mampu membangkitkan rasa nasionalisme dengan aksi menyerang balik para pendukung Wikileaks," lapor situs <i>gadget</i> terkenal Gizmondo (13/12/2010).<br />
<br />
Tetapi aksi serangan balik itu dikuatirkan bisa melebar kemana-mana. Konon situs Openleaks sudah masuk agenda. Menyusul situs Indoleaks. Bahkan warga Bali sudah kuatir bila <i>leak</i> mereka juga ikut jadi sasaran. Intinya, jangan remehkan tokoh satu ini.<br />
<br />
Agar tidak dikira hanya gertak sambal di dunia maya belaka, ribuan <i>follower</i> militan menteri kita itu menyatakan akan hadir menjadi suporter saat timnas Indonesia berlaga melawan timnas Filipina di semifinal Piala AFF, Kamis, 16 Desember 2010. Mereka akan berpantun kolosal bersama, guna mendukung timnas Indonesia.<br />
<br />
Yang menarik, diperkirakan selain hadirnya suporter khusus ini, stadion Gelora Bung Karno Senayan juga akan dipenuhi oleh ribuan tenaga kerja wanita Indonesia dan tenaga kerja wanita Filipina. <br />
<br />
Mereka yang selama ini sengit bersaing memperebutkan petrodollar di Timur Tengah,dollar di Hongkong dan juga dollar Singapura, dapat mengekspresikan persaingan itu dalam bentuk yel-yel dan <i>chanting</i> dari tepian tribun. <br />
<br />
Dikabarkan, terdapat beragam poster yang dipersiapkan suporter timnas yang TKI/TKW itu. Berbunyi : "TKW Indonesia lebih tangguh daripada TKW Filipina !." Poster lainnya berbunyi : "Siksa dan derita di manca negara tetap lebih baik daripada kelaparan di negeri sendiri !" <br />
<br />
Ada pula yang menyuarakan tekad baja mereka lewat rilis. "Presiden Filipina memang lebih hirau dibanding presiden kami dalam melindungi TKI/TKW. Kami tidak cengeng, kami mampu mengatasi masalah kami sendiri. Asal tak semakin diperberat dengan pelbagai pungli." <br />
<br />
<b>Disindir Obama.</b> Serangan aktivis pendukung Wikileaks itu menemui sandungan berat. "Humoris Indonesia ternyata benar-benar <i>limpat</i>, cekatan, dan tangguh. Mereka sigap dengan segera mematikan situs-situs mereka !" Itulah bunyi rilis salah satu <i>hacktivist</i>, yang paduan dari kata <i>hacker</i> dan <i>activist</i>, dari kelompok "SuperAnonymous." <br />
<br />
Baru kelompok ini yang menyatakan secara terus terang bertanggung jawab menyerang secara simultan situs-situs dan blog milik aktivis humor Indonesia. Patut diduga masih ada ribuan kelompok <i>hacktivist</i> lainnya yang beraksi dengan sasaran tunggal : melumpuhkan situs-situs humor Indonesia. <br />
<br />
"Kalau humor dan lawakan dari pelawak Indonesia selama ini tidak cerdas dan tidak lucu, itu bukan salah kami. Tetapi gara-gara kami tidak leluasa dalam <i>sharing</i> wawasan dan pengetahuan-pengetahuan baru kepada sesama komunitas komedian. <br />
<br />
Infiltrasi dan keusilan kronis para <i>hacktivist</i> itu sangat-sangat menjengkelkan. Kami akan gigih mencari solusi. Bahkan sampai dibawa ke tingkat Sidang Umum di PBB !," kata pentolan PASKI yang tak mau disebut namanya.<br />
<br />
"Bayangkan," lanjutnya, "sosok seperti Indro Warkop, Komar, Eko Patrio,sampai Miing Bagito, akan berpidato satu demi satu memperjuangkan dunia humor Indonesia di forum dunia itu, dengan didampingi oleh Ban Ki-moon yang Sekretaris Jenderal PBB !"<br />
<br />
Ketika dunia humor Indonesia sudah menjadi industri, tindakan <i>hacking</i> di atas diperkirakan menggelembungkan angka kerugian di atas 999 milyar dollar per tahunnya. <br />
<br />
Walau mendapat gempuran di dunia maya, sekadar catatan, Indonesia kini tercatat sebagai negara yang memiliki situs-situs humor bermutu dengan kualitas kelucuan sesuai angka Humor Development Index (HDI) dari PBB, sebagai nomor lima tertinggi di dunia. Nomor satu masih dipegang Korea Utara, disusul Burma, Cayman Island, Somalia dan baru Indonesia.<br />
<br />
Bahkan maraknya publikasi humor Indonesia di dunia maya itu pernah mendapatkan apresiasi dari Presiden Barack Obama ketika ia <a href="http://www.whitehouse.gov/the-press-office/2010/11/10/remarks-president-university-indonesia-jakarta-indonesia">berpidato di Universitas Indonesia</a> (10 November 2010).<br />
<br />
"<i>While my Indonesian friends and I used to run in fields with water buffalo and goats--(laughter)-- a new generation of Indonesians is among the most wired in the world -- connected through cell phones and social networks,</i> " tegasnya.<br />
<br />
"Sementara teman-teman Indonesia saya dan saya dulu berlari-lari di sawah sambil <i>angon</i> kerbau dan kambing - (gelak) -, sebuah generasi Indonesia yang baru kini telah menjadi salah satu bangsa yang paling terkoneksi di Internet di dunia, lewat telepon genggam dan jaringan sosial." <br />
<br />
Kata kuncinya adalah : jaringan sosial. <br />
<br />
Kita tahu tentang banyaknya aktivis humor Indonesia yang lebih memilih bersibuk-ria di Facebook. Karena mengisinya mudah, tanpa dituntut kontemplasi atau berfikir secara mendalam. Apalagi dengan cara instan seperti itu mereka mudah memperoleh banjir pujian selangit. <br />
<br />
Sementara untuk menulis artikel, blog sampai buku, membutuhkan ketekunan dan kerja otak yang serius. Juga beresiko sepi dari komentar atau pujian. <br />
<br />
Mungkin Obama <a href=" http://www.dailykos.com/storyonly/2005/9/30/102745/165/500/153069/">sebagai seorang blogger</a> hendak bilang, kalau Anda kini hanya mampu seperti itu, lebih baik Anda kembali <i>angon</i> kambing dan <i>angon kebo</i> saja, seperti jaman saat dirinya kecil dahulu kala.<br />
<br />
<b>Serangan itu berkah.</b> Rahasia umum tentang psike, gambaran psikologis, pelaku dunia humor Indonesia di dunia maya yang seperti itu ternyata tidak menyurutkan niat pendukung Wikileaks. <br />
<br />
"Kami akan terus menyerang bila sumberdaya kami cukup," lanjut rilis kelompok "SuperAnonymous" yang ketika dilacak ternyata juga memiliki <i>server</i> di Wonogiri. <i>Server</i> kuat lainnya ada di perbatasan Pakistan-Afghanistan.<br />
<br />
Tidak kalah dengan markas milik kelompoknya Julian Assange yang berada di <i>bunker</i> dalam gua batu di Swedia, kelompok "SuperAnonymous" ini memiliki markas di gua labirin di tengah ceruk pegunungan karst, batu kapur, perbatasan Wonosari-Wonogiri. <br />
<br />
Selama ini "SuperAnonymous" menyerang situs-situs milik para komedian Indonesia yang lalu lalang tampil di televisi, juga semua situs Indonesia yang memiliki konten humor, dengan teknik yang disebut <i>denial-of-service attacks</i>, atau serangan DoS. <br />
<br />
Penjelasan singkatnya, ini jenis serangan terhadap komputer atau <i>server</i> di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber, <i>resource</i>, yang dimiliki oleh komputer tersebut. <br />
<br />
Dalam aksinya penyerang membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data. Sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna terdaftar di situs bersangkutan menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. <br />
<br />
Tak terduga, serangan pendukung Wikileaks itu ternyata justru diharapkan secara antusias oleh sebagian besar eksponen humor Indonesia. Utamanya mereka yang telah merambah dunia maya. <br />
<br />
"Serangan mereka, bagus bagi situs saya. Membuat saya bisa memiliki kilah yang valid secara logis, teknologis dan ekonomis." <br />
<br />
Itu tadi kata pelawak terkenal yang gara-gara menerbitkan buku dari isi blognya, kemudian justru membunuh blog bersangkutan. Alasannya : ia kuatir berat bila blognya terus hidup ia pandang berpotensi menggerogoti niat penggemarnya untuk membeli bukunya. Pertimbangan komersial. Masuk akal. Tetapi membunuh interaksi dan peluang mereguk asupan ide-ide baru.<br />
<br />
Sementara seorang komedian dan penulis muda lainnya, juga ikut jejaknya. Ia memang meluncurkan blog baru sebagai pengganti, tetapi mengisinya tak lagi setulus, serajin dan setinggi gairah blog pertamanya. <br />
<br />
Alasan lain terkait ancaman plagiat juga mencuat. "Membuat lucuan yang benar-benar lucu saja (sulitnya) setengah mati," kilah pelawak yang lain lagi. Ia mengutip persis ucapan almarhum Dono Warkop di harian <i>Kompas</i>, 22/3/1996. <br />
<br />
"Kalau karya saya dipajang di blog, akan mudah dicuri pelawak lainnya.<i>Lha</i> nanti saya dan anak bini akan makan apa ?"<br />
<br />
Pelawak itu senyatanya baru mem-<i>posting</i> satu lelucon.Tetapi setiap hari ia rajin men-<i>surfing</i> mesin pencari Google, untuk menemukan blog pelawak lainnya yang memplagiasi karyanya itu. Semua saluran televisi yang ada acara lawaknya, ia tongkrongi. Siapa tahu materi leluconnya tiba-tiba dibajak oleh pelawak lainnya.<br />
<br />
Konon pelawak satu ini bila hendak manggung, setiap audien harus menandatangani surat pernyataan. Bermeterai. Begitu keluar dari gedung, audien harus melupakan isi lelucon yang mereka dengarkan. <br />
<br />
Penonton juga dilarang membawa HP, kamera, apalagi catatan. "Bila aktivis Wikileaks hendak membuat lumpuh blog saya, saya justru berterima kasih," ujarnya lebih lanjut. <br />
<br />
Fenomena ini kiranya yang membuat gagasan tentang klub komedi, sebagai kawah candradimuka komedian-komedian baru, tidak memperoleh angin segar di Indonesia. <br />
<br />
"Yang datang nanti hanya pelawak. Dan juga intel-intel mereka. Lalu mereka semua tidak ada yang mau tertawa, tetapi diam-diam hanya mencuri ide-ide lawakan saya, lalu apa kira-kira kata dunia ?" <br />
<br />
<b>Dikepung fobia.</b> "Serangan itu strategi yang keliru. Juga salah sasaran." Demikian pendapat John Erectus Schrodinger dari Schrodinger and Cats Institute, lembaga analis keamanan Internet yang berbasis di Stockholm. <br />
<br />
Ia tidak menujukan kritiknya itu kepada kalangan komedi Indonesia, tetapi justru kepada aktivis Wikileaks yang menyerang situs-situs humor Indonesia. Seperti dikutip jurnal internasional <i>CyberJokes Intelligence Reports</i> yang bermarkas di Kandahar, Pakistan, dirinya memandang remeh efektivitas serangan DoS terhadap situs-situs humor Indonesia itu. <br />
<br />
"Mereka sungguh ngawur dengan menyerang semua situs yang memiliki isi <i>bebodoran</i>, humor kasar, <i>joke</i> porno, komedi kalengan, komedi rendahan, lawakan tak bermutu, lelucon <i>styrofoam</i>, <i>slapstick</i>, Democrazy, ExtraVaganza, Opera van Java, Tukul Arwana, Warkop, video seks Peterporn, heboh jabat tangan Tifatul Sembiring dengan Michele Obama sampai tawaran Vicky Vette," tulis Schrodinger. <br />
<br />
"Mereka lupa, bahwa komunitas komedi Indonesia adalah komunitas yang tangguh. Mereka itu kuat. Karena selama ini tegar dan kukuh menjaga diri dengan benteng andalan, yaitu rasa takut. Bahkan sudah mencapai taraf fobia ! <br />
<br />
Tebal sekali balutan rasa <i>ablutophobia</i>,takut membersihkan diri, takut mandi; <i>allodoxaphobia</i>, takut menerima opini; <i>bibliophobia</i>, takut pada buku; <i>centophobia</i>, takut pada ide-ide dan hal baru; dan juga <i>catagelophobia</i>, takut diperolok dan ditertawakan, yang menyerimpung komedian Indonesia.<br />
<br />
Belum lagi belitan <i>epistemophobia</i>, takut ilmu pengetahuan; <i>graphophobia</i>,takut menulis dan menulis tangan; <i>ideophobia</i>,takut terhadap gagasan; <i>phronemophobia</i>, takut berpikir; sampai <i>xenophobia</i>, takut orang asing, yang mencekik mereka." <br />
<br />
Dibentengi semua ketakutan itu membuat komedian Indonesia terus merasa aman dan nyaman dibalik cangkangnya yang keras. <br />
<br />
Menurut Schrodinger, paparan yang semakin terbuka guna mengakses sumber-sumber inspirasi baru, baik buku-buku komedi bermutu, jurnal profesi sampai jurnal ilmiah, sampai hasil penelitian akademisi,ibarat angin lalu belaka.<br />
<br />
Kemudian keberadaan pelbagai lembaga pendidikan, peluang gesekan dalam pergaulan internasional dengan tokoh-tokoh komedi dunia baik akademisi sampai pelaku industri komedi, semuanya itu dianggap oleh komunitas komedian Indonesia sebagai tidak ada sama sekali. <br />
<br />
Dengan kondisi semacam ini, serangan atau kritikan berbau intelektual apa pun kepada mereka hanya merupakan upaya yang sia-sia. Ia bahkan secara khusus mengutip kata-kata musikus Yogya, Jaduk Ferianto, di tengah acara "Workshop : Lawak Indonesia Mau Kemana ?" di Yogyakarta, 27 Juni 2009. <br />
<br />
Katanya,menirukan Jaduk, "memberi nasehat kepada komedian Indonesia, <i>rasah</i>, tak usah," ujarnya. Tetapi langsung, "<i>colok matane</i>."<br />
<br />
"Lupakan hal-hal ideal itu bila Anda berbicara tentang dunia humor Indonesia," tegas Schrodinger. Atau jangan <i>ngoyo</i>. Karena hemat saya, harusnya yang lebih dulu "SuperAnonymous" serang adalah situs-situs yang memiliki domain ac.id., edu.id., go.id., sby.info sampai tv.id. <br />
<br />
Menurutnya, karena situs-situs ini lebih suka mewakili lembaga mereka sendiri, getol berbusa-busa bicara tentang dan untuk diri mereka sendiri, ketimbang sebagai media untuk mendengarkan suara rakyat. <br />
<br />
"Situs-situs semacam ini bila lumpuh seabad pun, banyak warga Indonesia bakal merasa tidak kehilangan apa-apa !"<br />
<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 14 Desember 2010Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-26143579272489533692010-12-09T18:37:00.001-08:002011-02-21T20:30:40.020-08:0030 Desember 2010 : Hari Humor IndonesiaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdwDSncQFC62Zlqjml4wEHScta1eJa5ISY8xdi4IKD20pJfZsB3VJvkZr8GEkmmQMSIqPMgSFxsW9Z-xEv-VBGb2FNWnRfqbjYrTuV0z9PzF6GWGB2R3CnoD7f-IbqRkUZuRd/s1600/Gus+Dur+160.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548876278988906866" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdwDSncQFC62Zlqjml4wEHScta1eJa5ISY8xdi4IKD20pJfZsB3VJvkZr8GEkmmQMSIqPMgSFxsW9Z-xEv-VBGb2FNWnRfqbjYrTuV0z9PzF6GWGB2R3CnoD7f-IbqRkUZuRd/s320/Gus+Dur+160.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 190px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 160px;" /></a>"<i>Narcoleptic.</i>"<br />
Julukan majalah <i><a href="http://www.economist.com/node/15211074?story_id=15211074/">The Economist</a></i> untuk Gus Dur. <br />
<br />
Itu terkait kebiasaan <a href="http://www.blogger.com/%20http://en.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid/">Gus Dur</a> yang nampak tertidur dalam suatu acara, tetapi begitu terbangun dirinya mampu menjawab secara tajam segala hal-ihwal yang ditanyakan para wartawan. <br />
<br />
Paparan di atas tercakup dalam tulisan obituari majalah tersebut, yang ditulis setahun lalu itu. Tulisan itu membuat saya sadar <a href="http://twitter.com/zuhairimisrawi/status/20502150429806593/">betapa sangat sedikit yang telah saya ketahui tentang Gus Dur</a>. <br />
<br />
Kesadaran tersebut meruyak ketika saya memperoleh SMS (9/12/2010) dari Yogyakarta. Dari pengirim yang tidak saya kenal.<br />
<br />
Nama pengirimnya : Sudaryanto. Mahasiswa S-2 Universitas Negeri Yogyakarta. Rupanya ia menemukan blog saya ini. "Kebetulan saya sedang menulis tesis tentang wacana humor Gus Dur. Kapan-kapan saya silaturahmi dengan <i>panjenengan</i>," tulisnya. <br />
<br />
Saya terenyak. <br />
<br />
Rasanya tidak banyak yang saya ketahui dari <a href="http://twitter.com/ulil/status/16091489096433664/">humor-humor Gus Dur</a>. Saya hanya langsung teringat peristiwa yang terjadi pada tahun 1986. Tidak bosan saya selalu mengulang cerita ini, ketika memergokinya di toko buku Gramedia Blok M, tepatnya tanggal 25 Oktober 1986. Saat itu Gus Dur memberi saya sebuah <i>riddle</i>, teka-teki, <i>cangkriman</i> yang menjurus.<br />
<br />
Di halaman dalam buku karya Mildred Meiers dan Jack Knapp, <i>5600 Jokes For All Occasions : Over 550 Subjects to Help You Entertain, Insult, and Amuse Any Audience</i> (1980), buku yang saya beli saat itu, saya tuliskan <i>cangkriman</i> Gus Dur tersebut :<br />
<br />
"Rambut wanita MANA yang paling lebat, paling hitam dan paling keriting ?" Itu tanya Gus Dur kepada saya. <br />
<br />
Saya langsung tergelak. Sekaligus wajah saya pasti nampak bodoh, karena saat itu saya memang tidak tahu apa jawaban yang pasti. Syukurlah Gus Dur segera menimpali : <br />
<br />
"Rambut wanita Papua Nugini."<br />
<br />
Saya kembali tergelak. Kini lebih keras. Beberapa pasang mata langsung nampak <i>mencereng</i> ke arah saya. Saya tak peduli. Sebelum berpisah, saat itu Gus Dur masih juga memberikan <a href="http://twitter.com/ulil/status/16099885107388416/">teka-teki dan misteri</a> kepada saya. Melalui ujaran : "Hanya kita-kita saja yang masih waras." <br />
<br />
Teka-teki ini baru saya ketahui maknanya belasan tahun kemudian. Jawaban dari teka-teki itu, kini menjadi bagian dari isi buku saya yang baru terbit, <a href="http://komedikus.blogspot.com/2010/11/komedikus-erektus-dagelan-republik.html/">Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau</a> (Etera Imania, 2010).<br />
<br />
<b>Sibuk memoles citra.</b> Isi artikel obituari majalah bisnis Inggris ternama itu juga menampilkan cerita tentang kewarasan beliau sebagai insan. Waras yang ia maksudkan adalah keberanian dan ketulusan untuk menunjukkan, dan bahkan melucukan kekurangan dirinya sendiri. <br />
<br />
Benar-benar sebuah kualitas keluhuran yang langka ditemui di antara pemimpin-pemimpin kita masa kini. Karena mereka selalu nampak sibuk mempraktekkan strategi kehumasan untuk memoles diri, agar selalu tampil <i>kinclong</i> dan sempurna di muka rakyatnya. <br />
<br />
Kewarasan Gus Dur itu tegas mencuat dan menginspirasi ketika dirinya dipaksa <i>lengser</i> dari kursi kepresidenan di tahun 2001. Saat ditanya wartawan apakah hal itu akan disesalinya, dengan enteng Gus Dur menjawab : "Sama sekali tidak. Saya lebih menyesal ketika saya kehilangan 27 rekaman Simfoni Kesembilan dari Beethoven." <br />
<br />
Bahkan begitu lengser Gus Dur segera memberi kabar kepada para wartawan : "Mulai esok, saya akan menceritakan lelucon-lelucon lagi." <br />
<br />
Presiden RI ke-4 yang oleh Bill Clinton dijuluki sebagai presiden paling lucu di dunia itu meninggal dunia dalam usia 69 tahun.Tanggal 30 Desember 2009.<br />
<br />
Delapan tahun sebelumnya, 30 Desember 2001, pelawak <a href="http://www.blogger.com/%20http://id.wikipedia.org/wiki/Dono_%28Warkop%29/">Dono Warkop</a>, juga meninggalkan kita untuk selama-lamanya. <br />
<br />
Adakah kesamaan tanggal meninggal ini hanya sebagai suatu kebetulan belaka ? <br />
<br />
Bagi saya, hal itu ternyata mampu menerbitkan gagasan. Bahwa untuk mengenang keduanya, dan demi menunjang kemajuan dunia humor Indonesia sebagai pilar penjaga kewarasan nurani bangsa, bersama ini dengan rendah hati mengusulkan agar tanggal 30 Desember diproklamasikan oleh para pencinta humor Indonesia sebagai hari bersejarah.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5kvf8yypkDryrumcOvalBSr9I-IghPiHDGYE88bgahOmP9RT9bQCSNNYzxSzRrX39-7pEyChdXs0WubF-eoaiVP-jhRP3YsVzw4p94234XhvnHJYdhk-MwkAhK4N9Iwsuo1v/s1600/Hari+Humor+Nasional_101229_Logo+1_160.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556013295342268018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5kvf8yypkDryrumcOvalBSr9I-IghPiHDGYE88bgahOmP9RT9bQCSNNYzxSzRrX39-7pEyChdXs0WubF-eoaiVP-jhRP3YsVzw4p94234XhvnHJYdhk-MwkAhK4N9Iwsuo1v/s320/Hari+Humor+Nasional_101229_Logo+1_160.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 254px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 160px;" /></a>Hari Humor Nasional. <br />
Atau Hari Humor Indonesia. <br />
<br />
Dengan harapan, di momen tersebut makna luhur humor bagi kemanusiaan dapat kita kemukakan. <br />
Kita renungkan.<br />
Kita rayakan. <br />
Juga kita reguki kedahsyatannya.<br />
<br />
Sambil merujuk beberapa ucapan bernas berikut ini tentang humor, maka kita semoga semakin yakin betapa humor pantas sekali sebagai harta jiwa yang senantiasa kita perjuangkan sebagai bekal bangsa Indonesia dalam mengarungi peradaban.<br />
<br />
"<i>Humor is mankind's greatest blessing</i>." <br />
Humor merupakan rahmat terbesar bagi kemanusiaan.<br />
- Mark Twain<br />
<br />
"<i>If I had no sense of humor, I would long ago have committed suicide.</i>" <br />
<br />
Apabila saya tidak memiliki sense of humor maka saya telah melakukan bunuh diri pada waktu yang telah lalu.<br />
- Mahatma Gandhi<br />
<br />
"<i>Humor is something that thrives between man's aspirations and his limitations. There is more logic in humor than in anything else. Because, you see, humor is truth. </i>" <br />
<br />
Humor merupakan sesuatu yang tumbuh subur di antara aspirasi manusia dan keterbatasannya. Terdapat lebih banyak logika pada humor dibanding hal-hal lainnya. Karena seperti Anda tahu, humor adalah kebenaran.<br />
- Victor Borge<br />
<br />
"<i>When humor goes, there goes civilization.</i>" <br />
Ketika humor lenyap, lenyap juga peradaban.<br />
- Erma Bombeck<br />
<br />
"<i>You can turn painful situations around through laughter. If you can find humor in anything, even poverty, you can survive it.</i>" <br />
<br />
Anda mampu mengubah keadaan yang penuh penderitaan dengan humor. Apabila Anda mampu menghumori segala hal, bahkan kemiskinan, Anda akan mampu bertahan.<br />
- Bill Cosby<br />
<br />
<br />
<b>Refleksi tutup tahun.</b> Terlebih lagi momen yang mendekati tutup tahun itu merupakan waktu yang tepat bagi warga bangsa ini untuk berefleksi. Untuk menyadari kekurangan-kekurangan diri sendiri. Dan kemudian bersepakat menancapkan tekad untuk berbuat yang lebih baik di tahun depan yang siap dijelang. <br />
<br />
<br />
Wonogiri, 10 Desember 2010<br />
<br />
PS : Terima kasih kepada Basnendar HPS, kartunis dan desainer logo dari ISI Surakarta, yang telah bersedia merancang logo sebagai <i>tetenger</i> atau paraf visual untuk Hari Humor Nasional 2010.Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-6946984268297211322010-12-07T19:01:00.001-08:002010-12-07T19:26:15.437-08:00Petisi Darminto, PASKI dan Mutu Komedi KitaOleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPoitsfnCu4sPmQt3qtdPXHqG774rcs_G4ewLRhijvitQ0thX1OBDMRmI_ySTy8N9_YsQrXawDEVay4WFsJyTtpdYijU77FJEJwzyTvCDFIUWTr5-AeVwA5J1XdEeCy2rOHEk6/s1600/darminto+ms_101208_140.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 140px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPoitsfnCu4sPmQt3qtdPXHqG774rcs_G4ewLRhijvitQ0thX1OBDMRmI_ySTy8N9_YsQrXawDEVay4WFsJyTtpdYijU77FJEJwzyTvCDFIUWTr5-AeVwA5J1XdEeCy2rOHEk6/s320/darminto+ms_101208_140.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548140293302446242" /></a> PASKI.<br />
Persatuan Seniman Komedi Indonesia.<br />
Ketua Umum : Indro Warkop.<br />
Sekretaris Jenderal : Miing Bagito. <br />
<br />
"Jujur saja, selama periode kepengurusan mereka, saya belum melihat atau mendengar ada sesuatu yang penting dicatat, sebutlah tonggak atau jejak yang penting bagi peningkatan kualitatif SDM pelawak kita." <br />
<br />
Penilaian di atas itu telah disampaikan oleh Darminto M Sudarmo (foto) dalam catatan di akun Facebooknya (7/12/2010) yang berjudul <a href="http://www.facebook.com/notes/darminto-m-sudarmo/menjadi-pelawak-enak-atau-tidak-enakkah/470997277193/">Menjadi Pelawak, Enak atau Tidak Enakkah?</a><br />
<br />
Judul artikel itu mungkin dibuat agar provokatif bagi pembaca, walau senyatanya topik tulisannya menukik ke hal yang lebih fundamental. Karena sarat berisi gugatan dirinya tentang kondisi dunia komedi kita saat ini. <br />
<br />
Dengan tajam mantan pemimpin redaksi majalah HumOr ini mengungkap meruyaknya pola pikir kalangan pelaku dunia komedi kita yang pada umumnya mencampuradukkan kualitas karya dengan kualitas dalam parameter dagang. <br />
<br />
"Di dalam parameter dagang, apa yang disebut bagus, bermutu adalah yang DISUKAI atau BISA MEMUASKAN konsumen. Di sinilah paradoks itu terjadi. Silang sengkarut pendapat merebak, salah paham, saling menafikan dan mau menangnya sendiri tak terelakkan lagi," tandasnya. <br />
<br />
Bahkan ia pun merujuk ucapan Miing misalnya : "Eh, kalau dengan begini lawakan gue udah laku, ngapain sih repot-repot mikirin yang aneh2 dan belum tentu laku."<br />
<br />
Pesan penting lainnya yang ia gelar adalah wacana mengenai kerasnya pergulatan seniman, seniman apa pun termasuk kreator komedi, dalam proses penciptaan karya-karya yang unggul. <br />
<br />
Ia merujuk contoh kartunis andal kita, G.M. Sudarta, di mana "di balik tiap karya kartun/karikatur yang bagus, berjejer rak-rak buku tebal yang memaksa si kartunis rajin-rajin menyimak dan menelaahnya." <br />
<br />
Kreator memang nampak seperti perangai seekor bebek. Ia nampak tenang mengapung di permukaan air, tetapi yang di bawah permukaan terdapat ribuan ayunan gerak dua kaki yang bekerja sangat keras untuk membuat dirinya melaju.<br />
<br />
<b>250 Ribu Karya Lawakan.</b> Kaki-kaki yang bekerja keras di bawah permukaan itu, bila merujuk para pelaku dunia komedi di negara maju, dapat tercermin dari beberapa pendapat mereka. <br />
<br />
Misalnya, seorang Jerry Seinfeld punya kredo : "Menulislah sampai jari-jarimu sakit !" Mentor komedi Judy Carter selalu berseru : "Menulislah setiap kali bangun pagi, bahkan sebelum kau pergi ke belakang untuk beol atau mandi." <br />
<br />
Bahkan sudah menjadi rumus pekerjaan, penulis komedi harus bekerja <a href=" http://www.ehow.com/how-does_4673341_comedy-writer-spend-workday.html/">delapan jam</a> dalam sehari !<br />
<br />
Pentingnya <i>drill</i> secara spartan yang ditujukan untuk memperkuat <i>muscle memory</i> (myelin) itu, demikian kata <a href="http://antaranews.com/berita/1269705043&sa=U&ei=n_D-TMrdF8PxrQe949j4Bw&ved=0CBUQFjAF&usg=AFQjCNHJa1_nCoMOaaCjYauGrXpJ6lgyvg/">Rhenald Kasali</a>, merupakan kunci setiap insan dan juga bangsa dalam meraih keunggulan dan keberhasilan. Dunia pendidikan kita yang terlalu berat sebelah dengan menganakemaskan olah untuk memperkuat <i>brain memory</i>, tak lagi cukup. <br />
<br />
Tak ayal, di manca negara terdapat sosok seorang komedian bernama Richard Lewis yang harus menyewa <i>safe deposit box</i> di bank. Agar koleksi 250.000 judul lelucon karyanya aman tersimpan di dalamnya ! <br />
<br />
Bagaimana komedian kita ? <br />
<br />
Ada dua kelompok komedian terkenal, di mana untuk menulis biografi mereka sendiri saja harus menyewa penulis. Komedian yang tidak menulis itu jelas bakal tidak mampu menghayati apa yang menjadi pergulatan seorang GM Sudarta, kartunis senior Indonesia, seperti diungkap Mas Darminto di atas. <br />
<br />
Di Indonesia memang begitulah panggungnya. Saya kutipkan lagi (karena memang sering saya kutip) ujaran Dr. Sudjoko (almarhum) dari ITB, bahwa : "Semua yang kita kenal sebagai pelawak, badut, bodor, klontangan, ludruk dan sebagainya adalah pelakon, orang panggung, orang tontonan. Bukan penulis, bukan sastrawan. Dalang juga bukan penulis. Semua tidak mampu menulis."<br />
<br />
<b>Serigala saling cakar.</b> Semoga gedoran dari Mas Dar ini bisa sampai ke telinga PASKI yang konon akan berkonggres. <br />
<br />
Untuk momen penting itu saya ingin titip bisikan. Tentang ujaran seorang Patrick Bromley, pengelola blog komedi di bawah koran <i>The New York Times</i>. Ia berkata bahwa <a href=" http://comedians.about.com/od/breakingin/a/breakingin.htm/">komedi itu komunitas</a>, warganya guyub, saling membantu untuk meraih sukses secara bersama. <br />
<br />
Gotong royong ternyata malah subur di Amerika Serikat sana. Contoh ekstrim : komedian muslim Amerika Serikat keturunan Mesir, Ahmed Ahmed ("bila divonis sebagai teroris Islam, saya akan dihukum DUA kali lipat," guyonnya) dan Rabbi Bob Alper yang jelas-jelas Yahudi, berkolaborasi melakukan tur lawak bareng untuk menyiarkan kerukunan beragama melalui komedi.<br />
<br />
Semangat guyub antarkomedian kita di sini, boleh jadi dicerminkan dari kehadiran dan ketidakhadiran organisasi mereka, yaitu Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI). Begitu diresmikan langsung mati suri. <br />
<br />
Hal itu terjadi mungkin karena pola gaul antarkomedian kita yang justru masih dikerangkeng oleh hukum Hobbesian : "komedian satu merupakan serigala untuk komedian lainnya." <br />
<br />
Tak ada guyub. Tak ada keinginan untuk saling mengedukasi satu dengan yang lainnya. Yang ada adalah rivalitas. Saling mencerca dibalik punggung masing-masing. <br />
<br />
Akibatnya,sejak diresmikan kegiatan wajib fungsionaris PASKI yang paling menonjol adalah melakukan amal yang sangat mulia. Menengok komedian yang sakit parah dan yang meninggal dunia. <br />
<br />
Mungkin dengan rasa sedih yang tulus, tapi mungkin juga, merujuk hukum Thomas Hobbes di atas, justru dengan rasa "bergembira" : karena telah hilang satu lagi saingan dalam membuat periuk nasi mereka bisa <i>ngebul</i> sehari-harinya ?<br />
<br />
<br />
Wonogiri, 7-8 Desember 2010<br />
<br />
keBambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9486105.post-77326481365523014452010-11-10T19:37:00.000-08:002010-11-11T00:44:57.004-08:00Obama Frenzy Melanda Indonesia !Oleh : Bambang Haryanto<br />
Email : humorliner (at) yahoo.com<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWkH91NkWTXWQERPrwLZgTaEyf2mi5DNR5mYP4Go2c66rY6apCtLWJwBjc_3xhd0BARasE5HaMEAFo-bzKWz101AiALuTWmP9e4alrc1Nhd4ve0hzymHm0syS-9ZUumqDXeHsI/s1600/obama160.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538114041167667682" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWkH91NkWTXWQERPrwLZgTaEyf2mi5DNR5mYP4Go2c66rY6apCtLWJwBjc_3xhd0BARasE5HaMEAFo-bzKWz101AiALuTWmP9e4alrc1Nhd4ve0hzymHm0syS-9ZUumqDXeHsI/s320/obama160.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 187px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 160px;" /></a>Kunci sukses berpidato ada tiga. <br />
Berlatih, berlatih dan berlatih. <br />
<br />
Demosthenes (384 -322 SM), jago orator dan negarawan Athena, konon suka berlatih berpidato di dekat air terjun. Atau di pinggir laut, untuk beradu keras dengan suara deburan gelombang.<br />
<br />
Ia berlatih keras mengasah vokal dengan berusaha mengalahkan suara gemuruh-gemuruh air tersebut. <br />
<br />
Tak ayal, beribu tahun kemudian seorang maha pakar pemasaran Tom Peters mengatakan bahwa, "bila pidato Plato mampu menginspirasi, maka pidatonya Demosthenes membuat kita tergerak untuk beraksi !"<br />
<br />
Barack Obama memang bukan Demosthenes. Tetapi menyimak gaya dan isi pidatonya di Balairung <a href="http://www.guardian.co.uk/world/2010/nov/09/barack-obama-visits-indonesia/">Universitas Indonesia</a>, Depok, Jawa Barat, 10 November 2010, kita seperti memperoleh setrum yang hebat.<br />
<br />
Setelah era Soekarno, sepertinya Indonesia belum lagi memiliki politisi dengan pidato yang mampu menggerakkan isi jiwa, serta memberikan inspirasi bahwa kita mampu berbuat sesuatu untuk membuat dunia menjadi lebih baik. <br />
<br />
Pidato Obama itu bergaung kemana-mana !<br />
Mengembuskan badai perubahan dimana-mana pula !<br />
<br />
<b>Bisnis sampai artis.</b> Pemerintahan SBY seperti memperoleh inspirasi baru dalam pencitraan kinerja mereka. Kedatangan Barack Obama dijadikan momen untuk menarik garis batas, ditandai dengan munculnya jargon SBB versus SSB : Sebelum Barack dan Sesudah Barack. <br />
<br />
Kita bisa lihat nanti perbedaan itu dalam gaya pidato SBY di era Sesudah Barack ini. Juga gaya berpidatonya tokoh Nasional Demokrat, Surya Paloh, yang seolah memperoleh durasi semaunya di saluran MetroTV.<br />
<br />
Perusahaan jasa pengangkutan bus yang biasa menyingkat jenis usahanya dari PO, perusahaan otobus, kini berubah menjadi BO. Bisnis otobus.<br />
<br />
Bank BCA mengumumkan nama barunya : Baracbank Central Asia.<br />
<br />
Kota Bogor menjadi : Bogorobama !<br />
<br />
Model bisnis yang hampir mirip dengan <i>franchise</i> yang bisa dikenal sebagai BO, <i>business opportunity</i>, sekarang menjadi : <i>barack opportunity</i>.<br />
<br />
Danau di Sumatera Barat, Singkarak, berganti nama menjadi : Singbarak.<br />
<br />
Pembawa acara yang ceriwis di televisi mengubah namanya menjadi : Indy Barackends.<br />
<br />
Bahan bakar fosil yang masih melimpah di Indonesia, batu bara, sontak kini semakin dihargai di pasar dunia setelah berubah sebutannya menjadi : batu barack.<br />
<br />
Kantor catatan sipil juga diserbu ratusan ribu warga Tapanuli yang ingin mengubah nama marganya yang lama menjadi Batubarack.<br />
<br />
Restoran dan pusat hiburan di Jl. Blora, Jakarta Pusat, sepakat mengganti nama jalan tempat mereka berbisnis selama ini menjadi Jl. Blorack Obama. Termasuk nama masakan satenya, menjadi Sate Blorack.<br />
<br />
Kata-kata yang diungkapkan Obama di UI itu segera menjadi <i>trending topic</i> di Twitter. Yaitu kata "bakso," "sate" dan "enak." Kontan saja para selebritis, politikus dan pedagang segera menyabet momen itu untuk mendongkrak popularitas dirinya. <br />
<br />
Nama SBY di kalangan asosiasi pedagang sate dan bakso memiliki makna baru : Sate Bakso Yahud. Penyanyi cantik asal Malaysia segera mengeluarkan album dengan nama baru : Sate Nurhaliza. Berduet dengan Sate KD. <br />
<br />
Mantan ketua umum PAN yang konon sedang merintis berdirinya partai baru, diperkirakan akan meluncurkan nama barunya yang lebih berkarisma : Sutrisno Barachir.<br />
<br />
Disusul ketua umum Partai Golkar : Aburizal Barackie !<br />
<br />
Di luar heboh di atas, Barack Obama berkunjung ke Indonesia sebenarnya lebih dari 18 jam dan tidak seperti yang resmi diberitahukan. Sebab beberapa hari sebelumnya dirinya telah tertangkap kamera dengan mengenakan wig dan berkacamata, sedang nampak asyik menonton turnamen tenis internasional di Bali. <br />
<br />
Ketika dikonfirmasi wartawan, Obama keras menyangkal : "Saya suka main basket, bukan tenis. Saya juga suka makan nasi goreng, sate, bakso, emping dan krupuk, tetapi masakan enak itu tidak disajikan di turnamen tenis itu. Karenanya, pasti saya tidak ada di sana !"<br />
<br />
Kehebohan belum usai.<br />
<br />
Surat kabar negara bagian AS tempat Barack Obama dilahirkan, <i>The Hawaii Inquirer, </i>mewartakan bahwa ada sosok pria mirip Gayus Tambunan sedang berselancar di pantai Oahu, Hawaii. <br />
<br />
<br />
Wonogiri, 11 November 2010Bambang Haryantohttp://www.blogger.com/profile/03850417972401345252noreply@blogger.com0