Buku Komedikus Erektus ikut menjadi "bintang" pada bagian akhir tayangan. Silakan Anda saksikan dengan meng-klik disini. Terima kasih.
Bacaan Sebelum Kiamat 2012 !
Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau! Pengarang : Bambang Haryanto Format : 13 x 20,5 cm ISBN : 978-602-97648-6-4 Jumlah halaman : 219 Harga : Rp 39.000,- Soft cover. Terbit : Februari 2012 Kategori : Humor Politik
Misi keberadaannya adalah untuk memenuhi tugas konstitusional untuk mendorong kemajuan pengetahuan dan kreativitas bagi kemaslahatan bangsa Amerika. Misi yang hebat dan mulia.
Ketika saya berselancar di situsnya,dan pada katalog onlinenya iseng-iseng saya ketikkan nama saya. Amerika pun membalas. Ternyata buku humor politik saya, Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (2010), telah mereka koleksi.
Judul buku : Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau
Penulis : Bambang Haryanto Format: 13 x 20,5 cm ISBN: 978-602-96413-7-0 Jumlah halaman: xxxii +205 Harga: Rp 39.000,- Soft cover Terbit: 24 November 2010
“HAHAHA…bukumu apik tenan, mas. Oia, bukumu tak beli 8 buat gift pembicara dan doorprize :-D.” (Widiaji Indonesia, Yogyakarta, 3 Desember 2010 : 21.13.48).
"Buku Komedikus Erektus serapannya lumayan di Togamas Bandung.Mudah2an dari lumayan serapannya berubah menjadi sangat bagus setelah dipasang alat promonya." (Meta/Mizan Media Utama, Bandung, email ke Etera Imania,4/1/2011)
“Mas, buku Komedikus Erektus mas Bambang ternyata dijual di TB Gramedia Bogor dgn Rp. 39.000. Saya tahu sekarang saat ngantar Gladys beli buku di Bogor. Salam.“ (Broto Happy W, Bogor : Kamis, 23/12/2010 : 16.59.35).
"Mas BH, klo isu yg baik tak kan mengalahkan isu jahat/korupsi spt Gayus yg dpt hadiah menginap gratis 20 th di htl prodeo...smg Komedikus Erektus laris manis. Spt yg di Gramedia Pondok Indah Jaksel,banyak yg ngintip isinya. Terlihat dari bungkus plastiknya yg mengelupas lebih dari 5 buku.Catatan dibuat 22-12-10." (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :21.30.05-via Facebook).
“Siang ini aku mau beli buku utk kado istri yg ber-Hari Ibu, eh ketemu buku Bambang Haryanto Dagelan Rep Kacau Balau, tp baru baca hlm 203, sukses utk Anda ! (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :14.22.28).
“Buku Komedikus Erektusnya sdh aku terima. Keren, mantabz, smg sukses…Insya Allah, suatu saat kita bisa bersama lg di karya yang lain.” (Harris Cinnamon, Jakarta : 15 Desember 2010 : 20.26.46).
“Pak Bambang. Saya sudah baca bukunya: luar biasa sekali !!! Saya tidak bisa bayangkan bagaimana kelanjutannya kalau masuk ke camp humor saya ? “ (Danny Septriadi, penggemar buku humor dan kartun manca negara, Jakarta, 11 Desember 2010, 09.25, via email).
“Mas, walau sdh tahu berita dari email, hari ini aq beli & baca buku Komedikus Erektus d Gramedia Solo. Selamat, mas ! Turut bangga, smoga ketularan nulis buku. Thx”. (Basnendar Heriprilosadoso, Solo, 9 Desember 2010 : 15.28.41).
Humoris Haram Membunuh !
Paket bom dari Jakarta. Kesatria highlander makin sakti bila berhasil membunuh lawannya. Karena kesaktian sang lawan itu otomatis berpindah untuk berakumulasi pada dirinya. Komedian, sebaliknya. Agar tambah sakti ia harus berkolaborasi dengan banyak komedian lainnya.
Ia diharamkan membunuh komedian lainnya. Maka lahirlah istilah comedy buddy, mitra komedi, dari mentor komedi terkenal, Judy Carter. Kemitraan sejajar antarkomedian itu bermanfaat dalam main pingpong demi mengasah materi komedi masing-masing.
Nilai-nilai budaya luhur dari comedy buddy, kerjasama sekaligus kompetisi secara sehat (coopetition) itu, sepertinya tidak subur dalam komunitas komedian kita. Mungkin itu penyebab organisasi PASKI begitu berdiri langsung mati suri. Karena komedian kita penganut fanatik ajaran Thomas Hobbes, bahwa komedian yang satu merupakan serigala bagi komedian lainnya. Mereka alergi untuk bekerjasama.
Syukurlah, kabar dari seorang ventriloquist asal Surabaya, Jerry Gogapasha dan jebolan API dari kelompok SQL Surabaya, Jonie Hermanto, sedikit menghapus stigma di atas. Email mereka mengabarkan bahwa antarkeduanya selama ini telah bertukar keterampilan. Berita bagus. Termasuk berita bagus sebelumnya tentang prestasi Jerry yang memenangkan kontes bakat dalam acara Gong Show di sebuah televisi swasta.
“Terima Kasih atas dukungan Bapak Bambang kepada saya. Atas dukungan dan arahan Anda saya akhirnya mendapatkan apresiasi dari TV tersebut. Saya mendapatkan juara dan akan ditanyangkan pada 12 Oktober nanti,” bunyi email Jerry (18/9/08) kepada saya.
Berita bagus belum berakhir. Berkat blog ini pula saya mendapat karib baru yang sama-sama menyukai humor, berasal dari Jakarta. Namanya Danny Septriadi (foto).
Kontak saya dengan Danny mungkin sudah digariskan di langit sana. Terjadi klik kosmik begitu saja. Kiranya benar kata Victor Borge bahwa tertawa adalah jarak terdekat antara dua manusia. Tawa di Jakarta dan Wonogiri mampu menautkan kami berdua.
Danny yang hampir nekad meraih pendidikan Strata 2 bidang komedi di Kanada, lalu memberondong saya dengan hal yang tak terduga : ia mengirimi saya buku-buku komedi. Paket bom tawa dari Jakarta kiriman Danny itu telah saya terima tanggal 17/10/2008 yang lalu. Setelah saya buka, inilah sebagian isinya :
Terima kasih banyak, Danny. Dalam sms ia bilang, “dapat banyak jurus baru donk. Jangan lupa di-sharing ke blog knowledgenya.” Tentu saja, Danny. Inilah misi dan alasan hidup blog saya ini sejak hadir empat tahun lalu.
Tetapi terus terang, tumpukan buku komedi bergizi tinggi itu membuat saya lapar sekaligus kenyang komedi. Juga mabuk komedi berat. Ibarat kebingungan seekor nyamuk di koloni kaum nudis. “Saya tahu harus menggigit, tetapi dimulai dari mana ?” Anda punya pendapat ?
(Bambang Haryanto)
Buku Koleksi Lelucon Saya
Bom Tawa Dari Afrika, Amerika Serikat, Cina, Denmark, Inggris, Irlandia, Italia, Perancis, Skotlandia, Australia, Yahudi, plus Rusia. Jakarta : Upaya Swadaya Aksara, 1987. 134 halaman.
Ledakan Tawa Dari Dunia Satwa. Yogyakarta : Andi, 1987. 70 halaman.
Hari Humor Nasional 2010
Gus Dur dan humor Indonesia. Tanggal 30 Desember 2010 adalah tepat satu tahun meninggalnya tokoh humor besar Indonesia. Gus Dur. Juga tepat 9 tahun kepergian Dono Warkop.
Untuk mendorong kemajuan dunia humor Indonesia, tanggal itu saya usulkan sebagai Hari Humor Nasional. Alasan yang mendasarinya dapat Anda klik disini. Diskusi para pemangku kepentingan dunia humor Indonesia dapat Anda simak di akun Facebooknya Darminto M. Sudarmo disini pula.
Sebagai tetenger, kartunis dan desainer logo Basnendar HPS dari ISI Surakarta, telah menyumbangkan karyanya.
Dalam diri setiap orang ada sebuah mata air yang terus menyemburkan kehidupan, energi, cinta, apa pun sebutan yang Anda berikan padanya. Mata air apa yang menyembur dari dalam diri Anda ? Menulis merupakan cara yang baik untuk menyalurkannya.
Demikian tutur Mark Rutherford yang dikutip Susan Shaughnessy dalam bukunya Walking on Alligators : A Book of Meditations for Writers (1993) yang diterjemahkan dengan judul Berani Berekspresi (MLC, 2004).
Erin Gruwell juga setuju. Ia adalah guru bahasa Inggris dari SMA Woodrow Wilson di Long Beach, California. Muridnya ibarat himpunan anak-anak buangan yang terdiri dari keturunan kulit hitam, latin, Asia dan kulit putih yang tidak akur. Mereka membentuk gang.
Di kantong celana mereka hanya ada dua benda : pistol atau heroin. Sekolah ini hanya pantas disebut sebagai gudang, tempat para remaja itu siap-siap kena DO atau terbunuh oleh murid lainnya.
Erin Gruwell yang idealistik tidak menyerah. Secara pelan dan bersusah payah ia mengajar pertama kali dengan mengajak murid-muridnya memahami duka derita, kesusahan atau kepedihan yang mereka rasakan.
Ia meminta muridnya memiliki buku harian, tempat mereka menuliskan uneg-uneg terkait kesulitan hidup yang mereka alami, dan kemudian mendiskusikan dengan dirinya.
Ekspresi muridnya kini tak hanya tertuang dalam grafiti (foto) yang mengotori jalanan. Erin berusaha mendobrak wawasan, pola pikir murid-muridnya dan mengajak mereka untuk mengalami wawasan baru dalam kehidupannya. Karya-karya tulis mereka itu kemudian terhimpun dalam buku The Freedom Writers Diary yang diterbitkan tahun 1999.
"Tanpa takut kehilangan kejantanan, jujur saja bahwa terdapat dua atau tiga adegan yang membuat saya menggigit bibir dan mencoba agar air mata saya tidak tumpah. Bila Anda melihat film ini dan mata Anda tidak berkaca-kaca, pasti ada yang salah pada diri Anda," demikian tulis "joshua-o-massel" mengomentari kisah perjuangan Erin Gruwell dan murid-muridnya yang difilmkan dengan judul Freedom Writers (2007) ini.
Dalam salah satu adegan film ini, nampak di dinding ruang kelas mereka tercantum slogan "Bersulang Untuk Perubahan." Anda juga akan digoyang lagu hip-hop "Dream"-nya Common yang menampilkan will.i.am ( "I got a dream, that one day, all of the people and myself, are gonna find a better way" ) diselingi suara pidato terkenal "I Have A Dream" dari Martin Luther King.
Film ini memang tidak memberikan jawaban keajaiban. Tetapi memberikan harapan. Karena pada akhirnya, semua upaya mulia itu pasti memberikan sesuatu, bahkan mungkin segala-galanya.
Dan semua itu bisa menjadi nyata untuk konteks kemajuan dunia komedi Indonesia, antara lain seperti angan-angan saya selama ini : untuk segera dimulai dan direalisasikan budaya baru bagi komedian Indonesia.
Yaitu memiliki kegigihan dalam mengolah daya-daya intelektual dengan mengasah ketajaman pena selera humor mereka. Anda ikut bergabung di dalamnya ?
No comments:
Post a Comment