Sunday, December 30, 2012

Teka-teki rambut keriting,Gus Dur dan Hari Humor Nasional

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com




Jangan porno dulu. "Rambut wanita mana yang paling lebat,paling hitam dan paling keriting ?"
Itu pertanyaan Gus Dur kepada saya. Momen itu terjadi di toko buku Gramedia Blok M, Jakarta, 25 Oktober 1986. Saya gelagepan dan tak bisa menjawabnya. Apa jawab Gus Dur sendiri ?
Tunggu dulu.
Mari kita segarkan ingatan kita tentang dirinya. Bahwa hari ini, 30 Desember 2012, adalah tepat 3 tahun wafatnya beliau. Banyak kenangan ditulis tentang Gus Dur. 
Antara lain seorang wartawan senior majalah Tempo, Syubah Asa, pernah menulis kenangannya :
”Di masa-masa itu, ketika TEMPO masih berkantor di Proyek Senen, Jakarta Pusat, sekitar akhir 1970-an sampai 1980-an, Gus Dur kerap datang untuk menulis kolomnya. Produktif sekali. Kalau tidak salah, yang satu belum dimuat, sudah datang yang lain.
Andaipun terpaksa ada (tulisan –BH) kolom yang harus kembali, saya kira dia juga tidak peduli. Repot-repot amat. Tapi, saya lupa menge­nai itu. Yang jelas, produktivitas Gus Dur membuat Goenawan Mohamad, Pe­mimpin Redaksi ketika itu, menyarankan kepada saya agar mengurus satu meja khusus plus mesin ketik untuk dia.
Gus Dur orangnya segar. Datang dengan gaya seperti selalu siap untuk ngobrol, pakai sandal, tidak pernah sepatu, pakai hem lengan pendek, tidak pernah pakai peci, apalagi dasi. Selalu punya lelucon yang membuat orang tergelak-gelak. Setelah ger-geran sedikit, baru ia menuju mejanya dan mulai mengetik.”

Kisah kedekatan Gus Dur dengan perpustakaan antara lain petikannya : "Hanya, kalau mau mencari kelemahan Gus Dur, kelemahan itu ada pada hal-hal kecil. 

Bisa termasuk data teknis, meskipun ia orang yang akrab dengan perpustakaan. Percakapan saya dengan dia itu sendiri berlangsung di perpustakaan — dan perpustakaan TEMPO, kan, cukup bagus.
Gus Dur ke perpustakaan mencari ide, menimba, atau mengecek pikiran atau gagasan. Tokoh seperti dia kan suka ide-ide segar, termasuk yang bagi banyak orang terasa menyentak. 
Misalnya, yang terakhir, kata-katanya di perayaan Cap Go Meh bahwa sekarang inilah saat kita mengembangkan perbedaan. “Makin berbeda kita, makin jelas di mana titik-titik persatuan kita.”
Kedekatan beliau dengan perpustakaan mungkin itu yang membuat para pendukungnya, Gusdurian, mendirikan Pojok Gus Dur di kantor pusat PBNU, Jakarta. Sebuah perpustakaan mini dan ruang diskusi. Saya pernah main-main kesana (foto di atas). Laporannya ada disini.
Hari humor nasional. Sejak dua tahun lalu, untuk mengenang dan mengabadikan sosok Gus Dur sebagai humoris, saya memromosikan agar tanggal 30 Desember didaulat sebagai Hari Humor Nasional. Pada tahun 2001, pada tanggal yang sama, adalah saat seorang humoris, pelawak intelektual, Dono (Wahyu Sardono) Warkop meninggal dunia. 
Wacana tentang hal tersebut dapat Anda simak dalam tulisan pengamat humor, Darminto M Sudarmo. Detilnya silakan Anda klik di sini.

Usul-usil saya itu ikut pula menghias isi buku saya, Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau (Imania, 2012). Buku ini dan edisi sebelumnya,Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (Imania, 2010),  telah dikoleksi oleh Library of Congress di Amerika Serikat. 
Terakhir, silakan kunjungi tautan ini : http://tinyurl.com/7lkq673.  Di dalamnya tersaji jawaban Gus Dur sendiri tentang teka-teki yang beliau lontarkan kepada saya 26 tahun yang lalu itu.
Selamat terbahak.
Semoga arwah beliau kini senantiasa sejahtera di sisiNya.

Wonogiri, 30 Desember 2012

Sunday, July 15, 2012

Kuis Humor Pilkada DKI 2012

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com
 


Tanya  : "Mengapa Raja Hati, King of Hearts,satu-satunya yang tidak punya kumis ?" (James Branch Cabell).

Jawab : (Dipas-pasin sama Pilkada DKI 2012) : 
"Karena yang punya kumis tidak punya hati."


Wonogiri, 16/7/2012


Thursday, July 12, 2012

Jokowi, Foke dan Politikus Dalam Metal dan Blues

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com





Jokowi dalam jargon metal dan blues. Seperti apa kira-kira ? 

Menurut panduan Heavy Metal Band Name Generator, pemenang putaran pertama Pilkada DKI ini bila namanya diubah jadi nama band heavy metal, nama Walikota Solo itu menjadi : Foresaken Thorn. Keren ga ?

Sementara mitranya, Basuki Purnama, punya nama : Insane Gods.

Sementara bila keduanya menjadi penyanyi blues, Joko 'Jokowi' Widodo cocok punya nama Boney Fingers Baley dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Buddy Baby Bradley. 


Pasangan nama yang secara auditif sangat serasi dan sangat ngeblues.

Bagaimana dengan pesaing dekat mereka ?


Fauzi Bowo
Metal : Rabid Fury
Blues : Hollerin'Lemon McGee

Nachrowi Ramli
Metal : Frantic Spawn
Blues : Peg Leg Money Jefferson
 

Bagaimana pula untuk nama-nama tokoh perpustakaan ini ?

Benjamin Franklin
Pembuat "perpustakaan umum" pertama
Metal : Insane Warriors
Blues : Buddy Liver Brown

Melvil Louis Dewey
Metal : Dark Zombies
Blues : Jailhouse Liver Dupree

S.R. Ranganathan 
Metal : Guilty Spawn
Blues : Blind Dog Jefferson

J. Edgar Hoover
Metal : Foresaken Death
Blues : Boney Eyes Rivers

Jessamyn "Library 2.0" West
Metal : Foresaken Thorn
Blues : Boney Liver Washington

Jorge Luis Borges
Metal : Foresaken Fury
Blues : Boney Liver McGee

Murtini Pendit (dosen saya di UI)
Metal : Dark Gods
Blues : Jailhouse Badboy Bradley

Sulistyo Basuki (dosen saya di UI yang profesor)
Metal : Guilty Fury
Blues : Blind Liver McGee

Bakhuri Jamaluddin (teman kuliah saya di UI)
Metal : Insane Henchmen
Blues : Buddy Killer Washington

P0LITIKUS :

SBY :
Metal : Guilty Fire
Blues : Blind Money Blue

Aburizal Bakrie :
Metal : Rancid Fury
Blues : Fat Dog McGee

Sri Mulyani Indrawati :
Metal : Guilty Anarchy
Blues : Blind Gumb Malone

Anas Urbaningrum :
Metal : Rancid Hate
Blues : Fat Chicken White

Andi Alfian Malarangeng :
Metal : Rancid Tendencies
Blues : Fat Bones Lee

Eddie Baskoro Yudhoyono :
Metal : Holy Fire
Blues : Texas Money Blue

Taufik Kiemas :
Metal : Witch's Kill
Blues : Jailhouse Baby Smith

Prabowo Subiyanto :
Metal : Evil Temple
Blues : Sleepy Badboy Davis

Hatta Rajasa :
Metal : Satan's Spawn
Blues : Jailhouse Hips Jefferson

KARTUNIS :

GÕm Tobing
Metal : Bloody Realm
Blues : Ugly Harp Franklin

Darminto M Sudarmo
Metal : Iron Temple
Blues : 0ld Gumbo Davis

Martono Loekito
Metal : Dark Vengeance
Blues : Jailhouse Harp Parker

Sementara nama metal untuk diri saya sendiri : Insane Death.
Dan nama blues saya, lumayan keren : Brown Buddy Rivers :-).


W
onogiri, 13 Juli 2012

Foto di atas : musisi blues Blind Lemon Jefferson.

Wednesday, April 04, 2012

Gerakan 10 Juta Kumis Menduduki Jakarta !

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com

million mustache march, washington dc, april 1,2012, american mustache institute

Kumis radikalis. Gubernur DKI Jakarta inkumben Fauzi "Foke" Bowo dalam upaya memenangkan Pilgub 2012, didesas-desuskan menempuh langkah radikal.

Ia dikabarkan segera menggandeng The American Mustache Institute (AMI), gerakan kemasyarakatan di AS yang mempromosikan sisi-sisi positif kumis bagi segala aspek kehidupan.

Gerakan ini tanggal 1 April 2012 yang lalu (foto) telah melaksanakan Gerakan Sejuta Kumis Menuju Washington. Antara lain mereka mendeklarasikan temuan hasil riset bahwa pria Amerika yang berkumis menghasilkan uang 4,3 persen lebih banyak dibanding mereka yang tampil klimis.

Maka insentif pemerintah untuk menggalakan pertumbuhan kumis bagi setiap warganya berarti juga mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

Foke tertarik untuk segera menjadikan misi AMI itu menjadi tema kampanyenya.

"Saya berkumis, sementara Hidayat Nurwahid, Jokowi, Faisal Basri, semuanya tidak berkumis. Anda tahu hal itu, sekaligus membuktikan tesis AMI itu mengapa saya calon gubernur yang paling kaya," kata Foke.

Tim suksesnya dikabarkan segera menggalang gerakan Sepuluh Juta Kumis Menduduki Jakarta. Anda tertarik untuk bergabung ?

Tautan penting dan menarik : The Mustache Project.

Wonogiri, 5/4/2012

Monday, April 02, 2012

Jokowi, Gebrakan Jenius Foke dan Pilgub DKI 2012

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Kampanye sengit.Terbakar oleh aksi gebrakan pasangan Jokowi-Ahok yang mulai berkampanye dengan menjual baju motif kotak-kotak yang laris-manis, pasangan calon Gubernur DKI 2012 yang diusung Partai Demokrat,Fauzi "Foke" Bowo-Nachrowi, tidak kalah gertak.

Terinspirasi gerakan Million Mustache March di Washington hari Minggu (1/4/2012) lalu, kubu Fauzi Bowo akan segera menjual jutaan kumis-kumis palsu !


Wonogiri,2/4/2012

Sunday, March 11, 2012

Lady Gaga dan Tragedi Dalam Sepotong Roti

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Dalam konsernya di Indonesia pada bulan Juni 2012 mendatang
Lady Gaga berencana bikin sensasi.

Lady Gaga akan kembali mengenakan pakaian show yang terbuat dari daging.

Tetapi rencana itu ia gagalkan.

Karena daging di Indonesia
semuanya daging gelonggongan.

Sepotong roti merupakan solusi terbaik ketika kelaparan di tengah malam.

Sialnya, baru ditinggal sebentar untuk bikin kopi, ratusan semut-semut laknat sudah mengerubunginya.

Syukurlah, solusi win-win segera ditemukan.
Matikan saja lampu.
Masalah kelaparan saya terselesaikan.

Semut-semut itu kemudian berwisata
untuk mengenal enzim dan lika-liku usus saya.
Itu biar menjadi masalah mereka.


Wonogiri,12/3/2012

Monday, January 23, 2012

Hantu Mabuk Sabu Mengamuk Di Hari Minggu

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Tanggal 22 diusulkan sebagai Hari Pejalan Kaki.

Yang mengusulkan arsitek dan ahli tata kota Marco Kusumawijaya, terkait terjadinya kecelakaan maut di Jl. Ridwan Rais di Gambir, Jakarta.

Lokasi tepatnya di depan kantor Kementerian Perdagangan dan Ekonomi Kreatif. Pada hari Minggu pagi yang cerah pukul 11.00, tanggal 22 Januari 2012.

Sebagai hobiis jalan kaki, usulan Mas Marco itu ikut saya dukung.Tanggal itu dapat dijadikan sebagai pengingat.

Bukan hanya tentang pentingnya perlindungan atas hak-hak demokratis para pejalan kaki dan pengendara sepeda di ruang publik (baca bukunya Ivan Illich, Energy & Equity,1973), tetapi juga untuk membangun kesadaran betapa jalan raya (kita masih) merupakan tempat yang berbahaya.

Kematian sia-sia di jalanan. Kesadaran ini bukan sikap paranoid, melainkan pilihan yang rasional. Data dari WHO tahun 2000 menyebutkan seluruh dunia tercatat 1,26 juta jiwa melayang akibat kecelakaan di jalan raya. Di Indonesia tercatat 16,2 kecelakaan tiap 100.000 penduduk dan 210,4 kecelakaan tiap 100.000 kepemilikan kendaraan bermotor.

Angka itu di AS 12,3 dan 15 ; Malaysia,24,1 dan 36,5 ; Thailand, 19,6 dan 118,8 dan Singapura, 4,8 dan 30,4. Data selengkapnya bisa Anda klik disini.

Data PBB menunjukkan, bahwa lebih dari 90 persen kecelakaan lalu lintas marak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Indonesia jelas termasuk di dalamnya.

Kecelakaan maut yang dipicu oleh kecerobohan seorang Afriani Susanti di Minggu siang 22 Januari 2012 itu, memang menghebohkan. Unsur bizarre dan horor sebagai produk berita, terpenuhi. Tetapi kita sering melupakan atau merendahkan pesan dibalik berita-berita atau kabar kecelakaan yang tidak se-spektakuler tragedi di Jakarta itu.

Kita sering mendengar tentang warga kota kita, anak tetangga atau kerabat kita sendiri,yang mengalami kecelakaan, cacat atau tewas di jalan raya, sebagai hal yang terasa biasa-biasa saja. Namun bila angka-angka ini dijumlah, angka itu sangat membuat bulu kuduk mereka yang peka akan berdiri.

Jalan raya senyatanya adalah tempat yang berbahaya.Kajian menunjukkan,kecelakaan lalu lintas tersebut akan menjadi penyumbang nomor lima dari semua kematian pada tahun 2030 mendatang.

Sehingga di tahun 2005 Sidang Umum PBB menyetujui pencetusan Hari Dunia Untuk Mengenang Para Korban Kecelakaan Jalan Raya, The World Day of Remembrance for Road Traffic Victims. Diperingati pada setiap hari minggu ketiga bulan November. Hari itu juga ditujukan sebagai perwujudan rasa empati kita bagi para keluarga korban.

Resapi pesan logonya (foto atas) untuk peringatan hari itu tahun 2010 yang lalu.Pesan yang sungguh menyentuh kalbu mereka yang peka.

Kelopak bunga indah ada yang terkoyak.
Kepingannya melayang bak cucuran darah.
Dan kalimat : "Ingatlah saya."

Bukan suratan Tuhan. Memang, sebagian orang akan menilai kecelakaan di jalan raya itu sebagai takdir. Sebagai suratan Tuhan. Tetapi, sebaiknya rasa pasrah itu diimbangi dengan akal sehat.

Kecelakaan banyak terjadi karena kesalahan manusia. Kajian tahun 1983 menunjukkan angka sebesar 93 persen. Kesalahan itu, bila kita mau, akan mampu diminimalisir.

Tak ayal, merujuk tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang misalnya dipicu oleh mabuk akibat minuman keras,kaum ibu di AS misalnya, telah membentuk organisasi MADD (Mother Against Drunk Driver). Mereka ambil prakarsa untuk berusaha melindungi keluarganya menjadi pelaku atau korban sia-sia akibat kecelakaan di jalan raya.

Kita juga mampu melakukan hal mulia yang sama.

Moga-moga energi kita saat ini tidak dihabiskan untuk mem-bully, menghamburkan sumpah serapah dan melontarkan hujatan kepada pelaku kecelakaan maut di Jakarta itu. Apalagi itu dilontarkan semata sebagai wujud sikap denial, ingkar apalagi arogan, bahwa diri kita merasa tidak mungkin akan mengalami hal serupa, baik sebagai pelaku atau pun kurban.

Seyogyanya sudah saatnya kita juga mulai merintis berbuat sesuatu untuk perbaikan di masa depan.Dimulai dari kita sendiri. Maka ide mulia Mas Marco Kusumawijaya itu ikut saya dukung karenanya.

Bagaimana dengan Anda ?

Catatan : Pada tanggal 16 November 2011, saya sempat keluyuran di Jl. Ridwan Rais itu. Menjepret baliho yang menarik, yang mempromosikan pentingnya kreativitas. Baliho itu terpasang di Kantor Kementerian Perdagangan dan Ekonomi Kreatif, yang menurut berita, merupakan lokasi kecelakaan maut yang tragis di Hari Minggu, 22 Februari 2012 yang lalu.

Semoga tidak muncul dari sana kreativitas yang tidak pada tempatnya.

Misalnya sebagai tempat syuting film "Hantu Mabuk Sabu Mengamuk Di Hari Minggu" dan sejenisnya.

Semoga sembilan korban yang meninggal dunia ini kini senantiasa sejahtera disisiNya.
Semoga pula kami tidak akan melupakannya.


Wonogiri, 24/1/2012