Tuesday, March 24, 2009

Facebook, Lumpur Lapindo dan Politikus Kita 2009

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humor liner (at) yahoo.com


Dibawah karpet. Pernah nonton film An Inconvenient Truth (2006)-nya Al Gore ? Karena ancaman pemanasan global yang membuat antara lain permukaan air laut naik, maka ia memprediksikan akan ada ratusan jutaan pengungsi di negeri sendiri karena bencana lingkungan. "It is now clear that we face a deepening global climate crisis that requires us to act boldly, quickly, and wisely," kata Al Gore.

Gambaran Al Gore mengenai pengungsi akibat bencana lingkungan itu sebenarnya sudah terjadi. Contohnya jelas di depan mata kita. Di Porong, Sidoarjo, akibat luapan lumpur panas Lapindo. Radio BBC (23/3) mewartakan betapa para korban lumpur panas itu di mata penguasa kita sekarang ini seolah hanya sebagai kotoran yang terus disapu ke bawah karpet.

Tidak seperti anjuran Gore agar masalah segenting itu diselesaikan secara berani, cepat dan bijaksana, malah semua orang kini ramai-ramai cuci tangan. Nasib mereka tak dihiraukan. Termasuk, tidak adanya para caleg lokal atau nasional yang berani berkampanye di sana saat ini.

Gitu saja kok repot ? Bagaimana para capres dan politisi kita dalam menyikapi hal yang sama ? Ini kira-kira bunyi “status” dalam facebook mereka :

Megawati : ke Jawa Timur fokus saya hanya ke Blitar.Biasalah, untuk nyekar. Merdeka !
SBY : me too, tapi ke Pacitan, juga untuk nyekar.
Jusuf Kalla : di Porong sudah banyak bloggernya belum ? Juga yang memiliki Blackberry ? Kalau sudah banyak, saya pasti akan ke sana.
Wiranto : saya sih hanya ke Malang, seperti saat peristiwa 12-13 Mei 1998.
Prabowo : saya kuatir ada manipulasi dan penggelembungan DPT di Porong itu, seperti terjadi di Madura saat Pilgub lalu.
Aburizal Bakrie : kalau Prabowo benar, makin berat beban perusahaan saya untuk bayar ganti rugi bagi mereka. Maaf, belum bisa ke Porong. Saya lagi sibuk berusaha menghapus angka “666” dalam foto saya di Tempo.
Gus Dur : kalau dugaan Mas Bowo benar, ya ga usah kuatirlah. Warga Porong kan akan ikut saya ? Ramai-ramai jadi golput. Gitu saja kok repot ?


Wonogiri, 25/3/2009

ke

Sumber foto : http://daus1975.files.wordpress.com/2008/11/korban-lumpur-lapindo.jpg

Monday, March 23, 2009

Kandidat Hadiah Nobel Kedokteran 2009 Dari Indonesia

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Heboh baru. Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia dikabarkan telah mendaftar nama tokoh asal Indonesia yang akan ikut dinominasikan sebegai penerima Hadiah Nobel Kedokteran 2009. Tokoh itu bernama : Ponari. Sementara itu pelbagai partai besar sedang berusaha membuat akte kelahiran baru bagi Ponari sehingga ia bisa ikut kampanye secara legal , baik untuk pemilu caleg atau pun pemilu presiden kelak.

Terobosan teknologi. Inilah kedahsyatan media massa. Memicu ide produk baru. Karena sering melihat liputan media massa yang memajang foto Ponari sedang asyik memegang telepon genggam, maka Research In Motion (RIM), perusahaan pembuat telepon genggam canggih Blackberry di Kanada, kini bekerja keras membuat telepon genggam generasi baru super canggih khusus untuk Ponari. Melalui telepon itu Ponari bisa menyembuhkan segala penyakit kliennya. Jadi ia mampu mendemokratisasikan layanannya, ke seluruh dunia.

Pesawat telepon super canggih ini memang belum punya nama resmi, tetapi memiliki nama kode : Black Magic !