Thursday, November 16, 2006

George W. Bush, SBY, Komedi Amerika dan Komedi Indonesia

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner@yahoo.com



Setan Berbau Belerang. “Setan,” demikian Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyebut George W. Bush dalam pidatonya di PBB, bulan September 2006 lalu. Sehari setelah presiden AS itu berpidato di PBB, Chavez menyatakan, “Setan telah datang kesini, kemarin. Dan bau belerangnya masih menguar sampai saat ini.”

Bahkan Hugo Chavez katakan, Bush berpidato kemarin itu seolah ia yang memiliki dunia dan para psikiater harus menganalisisnya. “Sebagai juru bicara imperialisme, ia datang berbagi obat ajaibnya untuk mempertahankan pola dominasi, eksploitasi dan aksi penjarahannya terhadap warga dunia. Dan film-film Alfred Hitchcock dapat menggunakannya sebagai skenario. Bahkan saya ajukan judulnya “Resep Setan.”

Chavez berpidato sambil mengacung-acungkan buku karya linguis dan aktivis politik AS terkenal Noam Chomsky yang berjudul Hegemony or Survival: America's Quest for Global Dominance, dan merekomendasikan peserta Sidang Umum PBB dan rakyat AS untuk membacanya. “Kerajaan Amerika berusaha sekuat tenaga untuk mengkonsolidasikan sistem dominasi kekuatan hegemoninya dan kita harus mencegahnya. Kita tidak ingin dikator dunia itu mengkonsolidasikan kekuatannya !”

Imbuh Chavez : “Rakyat AS harus membaca buku ini, ketimbang menonton film Superman.” Imbauan itu ampuh. Buku yang terbit tahun 2003 tersebut sontak meroket untuk masuk dalam daftar 10 buku laris dari daftar Amazon.com dan juga Barnes & Nobel.com.

George W. Bush tidak hanya menjadi bulan-bulanan Hugo Chavez. Aktivis dan sutradara film AS, Michael Moore, dalam film dokumenternya berjudul Fahrenheit 9/11 menuduh Bush membelokkan sentimen publik sesudah kejadian 9/11 untuk kepentingan politiknya dan berdusta mengenai alasannya menyerang Irak. Rakyat Amerika Serikat pun tidak mau terus-menerus dibodohi presidennya.


Presiden Bebek Lumpuh. Ketika saatnya tiba, rakyat AS akhirnya menjatuhkan hukuman yang setimpal. Dalam Pemilu Sela (midterm election) yang baru saja berlangung, palu godam telah mereka jatuhkan, dengan tumbangnya dominasi Partai Republik, partainya Bush, baik di Konggres atau pun Senat. Bush kini memperoleh predikat baru sebagai presiden bebek lumpuh.

Peristiwa tragis baginya itu memang sudah lama teramalkan. Komedian Seth Meyers sudah melucukan tragedi itu dengan berkata : “ Apabila jajak pendapat itu benar dan Partai Demokrat kembali menguasai Konggres dan Senat, maka pemerintahan presiden George Bush akan bertransformasi menjadi bebek lumpuh terlalu awal. Celakanya, Wapres Cheney akan menembaknya pula.”

Jay Leno meluncurkan lelucon cerdas pula untuk topik serupa : “Menurut surat kabar USA Today, kota-kota besar di negeri kita tidak mampu melakukan evakuasi secara memadai bila terjadi bencana. Kota Washington, D.C. pun mendapatkan nilai F sebagai kota yang berhasil melakukan evakuasi besar-besaran. Kecuali Anda Partai Republik di bulan November nanti. Itu mudah sekali ?”

Evakuasi atau peminggatan Partai Republik dari Washington, D.C. secara besar-besaran pun lalu terjadi. “Partai Demokrat difavoritkan meraih kemenangan. Sehingga faktanya, satu-satunya wakil Partai Republik di Washington yang utuh kursinya hanyalah milik Lincoln,” cetus komedian David Letterman.

Komediene Amy Poehler menimpali : “Minggu ini, hari Selasa ini, pergeseran sejarah yang ironis telah terjadi, ketika Irak menjadi penyebab pergantian rejim di Amerika Serikat.”
Jay Leno makin menggigit dalam meledeki partainya George Bush : “Sungguh suatu ironi ketika Partai Republik selalu berusaha mendekati kaum minoritas. Kini mereka pun menjadi minoritas .”

Toh ada sedikit hiburan bagi pendukung Partai Republik. Mantan aktor film fiksi ilmiah Terminator 1 sampai Terminator 3, Arnold Schwarzenegger, terpilih untuk kedua kalinya sebagai Gubernur California. Komedian Jay Leno lalu menjadikannya sebagai lelucon : “Di California ini, para pemilih secara telak memutuskan bahwa mereka tidak mengijinkan Arnold Schwarzenegger untuk bermain film lagi.” Ketika mengumumkan kemenangannya, Arnold pun ikut bercanda : “I love do sequels.”


Presiden Bercitra Dungu ? George Walker Bush yang lahir 6 Juli 1946 adalah presiden AS ke 43 dan masih menjabat sampai saat ini. Dilantik 20 Januari 2001 dan terpilih kembali di tahun 2004. Ia adalah putra mantan presiden George H.W. Bush dan kakak Jeb Bush, gubernur Florida.

George W. Bush adalah presiden AS pertama yang juga pelari marathon. Sebelum terpilih sebagai gubernur Texas, ia ikut Houston Marathon 1993 dengan catatan waktu 3 : 44 : 52. Ia memelihara hobinya berlari itu sejak berumur 26 tahun. Sebelum masuk kantor ia berlari 15-30 mil setiap minggunya.

Ia adalah orang kedua dari putra mantan presiden yang menjadi presiden. Yang pertama adalah John Quincy Adams, putra presiden John Adams, menjadi presiden pada tahun 1825. Juga presiden AS kedua yang lahir sesudah Perang Dunia II. Presiden pertama adalah Bill Clinton yang ia gantikan. Bill Clinton dan George W. Bush sama-sama lahir tahun 1946. George W. Bush adalah gubernur Texas pertama yang terpilih sebagai presiden.

Ia mengikuti ayahnya dengan berkuliah di Universitas Yale, lulus menggondol gelar Bachelor of Arts bidang Sejarah, 1968. Ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi rata-rata, an average student. Setelah meraih gelar MBA dari Universitas Harvard (Bush satu-satunya presiden AS yang memiliki gelar Master of Business Administration), Bush bekerja pada perusahaan minyak di Texas.

Tahun 1977, ia dikenalkan rekannya dengan guru dan pustakawan sekolah, Laura Welch. Setelah berpacaran selama tiga bulan, Bush menikahi Laura, dan tinggal di Midland, Texas. Keluarga ini dikaruniai putri kembar, Jenna and Barbara, yang lahir tahun 1981.

Pasangan ini juga menjadi amunisi bagi komedian AS untuk mencandainya. Ketika berkunjung ke Markas PBB di New York, komedian Conan O’Brien menyikutnya : “Presiden Bush ketika berkunjung ke perpustakaan umum telah memberikan pidato mengenai melek huruf dan demikian pula Ibu Negara. Yang pasti, Ibu Negara mendukung pentingnya melek huruf dan presiden menentangnya.”

“Hari yang sibuk bagi Presiden Bush di New York. Ia berbicara di Mimbar Sidang Umum PBB dan kemudian mengunjungi Perpustakaan Umum. Ini merupakan kunjung ke PBB yang keenam kali, tetapi kunjungannya yang pertama kali ke perpustakaan,” ledek Jay Leno.

“Rencana telah diumumkan untuk menghimpun dana sebesar 300 juta dollar untuk membangun Perpustakaan Kepresidenan George W. Bush. Tiga ratus juta dollar. Pasti sekitar 150 juta dollar per bukunya,” canda sinis Jay Leno lagi. Jadi, perpustakaan untuk Bush itu pantasnya hanya berisi dua buku ya ?

Komedian berwajah sayu, Conan O’Brien, lain lagi sodokannya : “Ibu Negara Laura Bush terbang dari Washington ke New York tidak dengan pesawat kepresidenan Air Force One, tetapi dengan Delta Shuttle. Ibu Negara berkata bahwa penerbangan sipil lebih murah, menghemat bahan bakar, dan dia tidak tersiksa karena harus terpatok duduk di sebelah pria bodoh.”

Ketika tanggal 1 April menjelang tiba, yang di AS dikenal sebagai Fool’s Day dan bagi kita terkenal sebagai April Mop, sekali lagi Jay Leno menggelitiki audiens televisi Amerika Serikat dengan Presiden Bush sebagai sasaran tembaknya : “Besok adalah Hari April Bodoh atau sebagaimana banyak orang menyebutnya sebagai : Hari Presiden.”

Komedian David Letterman melucukan citra bodoh Bush itu dengan sudut pandang lain. Ia katakan, “Berita bagus dari Gedung Putih. Minggu lalu Presiden Bush telah menjalani cek kesehatan tahunan dan ia lulus. Ia lulus cek kesehatan tahunannya.. Belum ada kabar mengenai cek kesehatan mentalnya.”

Dalam suatu adegan upacara menyanyikan lagu kebangsaan, Ibu Negara nampak meletakkan tangannya di posisi jantung, tetapi Presiden Bush meletakkan tangan di perutnya. Komedian Bill Maher langsung menembaknya, terkait invasi ngawur AS ke Irak :

“Peraturan Baru : Seseorang harus menjelaskan kepada Presiden Bush di mana letak jantungnya...Sebagian besar orang tidak pernah salah dalam meraba organ tubuhnya, tetapi sekali lagi, sebagian besar orang juga tidak menyerang negara lain secara keliru pula.”

Dari waktu ke waktu, kapasitas intelektual Presiden Bush memang menjadi bahan gojlokan media dan juga politisi lain, yang menjurus ke arah spekulasi seberapa tinggi tingkat kecerdasan (IQ), yang memang tidak ada catatan resminya. Tukang olok dirinya cenderung mengutip pelbagai kesalahan bahasa yang ia lakukan ketika berbicara di depan umum, bahkan bencana salah ucap yang menjadi kebiasaan ini kemudian terkenal dengan sebutan sebagai Bushisms.

Salah satu salah ucap Bush yang terkenal adalah ketika ia menyebut nucular padahal nuclear yang seharusnya ia katakan. Kesalahan semacam ini memang bukan hanya dia saja yang melakukannya, tetapi kekonyolan semacam menjadi amunisi gurih untuk diledakkan para komedian, antara lain dalam acara komedi skets semacam Saturday Night Live yang sohor itu.

Contoh mutakhir ledekan tentang tradisi salah ucap Bush itu adalah canda David Letterman : “Presiden Bush menyatakan ia sekarang tidak peduli terhadap program nuklir Iran, sepanjang Iran tidak mengembangkan program nuke-ular.”


Budaya satir Amerika Semua presiden Amerika Serikat memang mudah menjadi sasaran tembak para komedian. Sebagai cerminan budaya negara demokrasi, canda politik dan budaya satir yang dilakoni para komedian sampai politisi, sudah menjadi makanan sehari-hari rakyat Amerika Serikat. Tidak ada komedian yang kemudian ditangkap, atau dijebloskan ke dalam penjara, misalnya dengan tuduhan penghinaan atau pun melakukan pencemaran nama baik.

Presiden George W. Bush akan berkunjung ke Indonesia, 20 November 2006. Banyak demo menentang kunjungannya itu, tetapi juga ada demo yang justru menyambut kedatangan Bush dengan alasan, “kita sebagai bangsa Timur harus ramah terhadap tamu negara.”

Pengamat ekonomi dan calon Gubernur DKI Jakarta, Faisal Basri, menyebut kunjungan Bush itu hanya sebagai “numpang pipis” di Indonesia. Kunjungan yang tidak ada manfaatnya bagi perkembangan bisnis atau pun investasi AS di Indonesia.

Bagi komedian Indonesia, bisakah momen ini dijadikan sebagai bahan mentah olokan atau bahkan parodi politik ? Bukankah selama ini ada acara komedi politik di MetroTV yang konon digarap kaum intelektual tetapi hanya bisa memelesetkan singkatan nama presiden kita dengan singkatan pula, lalu hanya bisa mengimitasi gesture-nya semata, sekaligus masih cupet dalam menjelajahi sisi-sisi komedis pada segi perangai pribadi dan kebijakannya ?

Contoh-contoh olokan cerdas Conan O’Brien dkk yang berkelas dan dikoleksi Daniel Kurtzman terhadap Presiden Bush di atas, ah siapa tahu, mampu menjadi ilham bagi komunitas komedi kita dalam menguak cakrawala-cakrawala lawakan baru, yang cerdas dan juga berkelas ?


Wonogiri, 15-16 November 2006


ke