Sunday, March 14, 2010

Ejek dan Tawa Dibalik Kunjungan Obama

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


“Obama Harus Jadi Humas Indonesia.”

Demikian harapan pengamat politik Anis Baswedan terkait rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Kunjungan itu menurutnya, merupakan momen terpenting bagi bangsa Indonesia. Menurut Anis, pemerintah harus bisa memanfaatkan waktu kedatangan Obama ini dengan menjadikannya humas atau juru bicara bagi Indonesia.

"(Obama) harus bisa mengatakan, Indonesia memiliki potensi, ekonominya maju, kebhinekaannya dijamin. Kalau yang ngomong itu Obama, dia tentu menjadi public relation (PR) kita. Kalau kita tidak punya agenda itu, ya nanti kita malah menjadi PR-nya Obama," kata Anis Baswedan kepada para wartawan seusai menjadi pembicara Sarasehan Nasional ISNU Pra Muktamar NU ke-32 di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (13/3/2010).

Liar ! Liar ! Liar ! Humoris dan satiris terkenal Amerika Serikat Art Buchwald (1925-2007) yang tak pernah lulus SMA, punya lidah tajam mengenai humas. Ia pernah bilang, kalau dirinya tidak menjadi humoris pasti akan petugas humas. Dan itu, menurutnya, bakal tidak membahagiakan dirinya sepanjang hidupnya.

Karena, “tugas humas adalah mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin ia katakan.”

Bila Barack Obama benar-benar menjadi humasnya Indonesia, inilah sebagian hal yang kira-kira bakal ia katakan untuk memromosikan keadaan sebenarnya Indonesia, tempat ia pernah mengenyam kehidupan di masa kecilnya, kepada dunia :


Oleh-oleh dari Australia. Barack Obama dan Susilo Bambang Yudhoyono pernah saling ketemu. Tetapi kunjungan Obama ke Indonesia merupakan momentum terbaik bagi SBY untuk memulihkan citranya setelah babak-belur kena “gebuk” DPR terkait skandal Bank Century.

Jadi pertemuan itu sungguh dinanti oleh SBY. Termasuk keinginannya berbagi trik politik sebagai oleh-oleh saat ia berkunjung ke Australia, baru-baru saja. Di tanah leluhur suku Aborigin itu, begitu laporan intelijen yang bocor ke media, ternyata SBY secara khusus berlatih melempar bumerang.

Dengan spesialisasi, bagaimana melempar bumerang yang dijamin tidak akan bisa kembali lagi kepada dirinya !


Takut teror dokter. Obama akan menyatakan penyesalan karena istrinya, Michele Obama, tidak jadi ikut berkunjung ke Indonesia. Alasannya, sebagai first lady sekaligus public figure, istrinya kuatir terancam pelukan dan ciuman dari belakang secara tiba-tiba oleh dokter Rasyidin dari RSUD Labuang Baji, Sulawesi Selatan.


Modis, membangkrutkan. Pembatalan kehadiran Michele Obama diam-diam disyukuri para pebisnis tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Karena sosoknya sebagai ibu negara adi kuasa dan secara tidak resmi menjadi inspirasi, bahkan penentu selera banyak wanita dalam berbusana, liputan tentang Michele Obama justru mereka kuatirkan dampaknya.

Pebisnis tekstil menilai, selera berpakaian Michele Obama berpotensi menurunkan konsumsi rakyat Indonesia secara drastis terhadap produk-produk tekstil dan pakaian jadi, utamanya busana muslimah Indonesia. Karena di Amerika Serikat, Michele Obama sering tampil memakai baju tanpa lengan, bahkan pada pelbagai acara-acara resmi negara.

Protes umat. Obama dalam berpidato nanti isinya memahami aspirasi sebagian rakyat Indonesia yang menggalang kampanye melalui Facebook agar patung dirinya dipindah.

Yang semula berada di Taman Menteng, Jakarta Pusat, dan sekarang menempati lokasi baru di SDN 01 Menteng, di Jalan Besuki Nomor 4, Jakarta Pusat. Sebab, di sekolah itulah Obama kecil pernah mengenyam pendidikan sehingga patungnya akan dibuat permanen.

Tak lupa Obama akan nyeletuk bahwa patung itu berpindah ke kompleks sekolah dasar, karena ada sebagian golongan umat keberatan patung “Impian Barry” berada di taman umum. Utamanya, karena status sosok patung itu dalam keadaan belum pernah disunat.

Masa depan Gitmo. Dalam berpidato untuk merengkuh hati mayoritas negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia, Obama akan menegaskan sekali lagi janji kampanyenya dulu. Bahwa ia ingin menutup penjara kontroversial, Guantanamo, selama-lamanya.

“Penjara mengerikan itu akan kami sulap menjadi resor pariwisata,” katanya. Bahkan tempat itu nanti, katanya, dirancang menjadi spot istimewa bagi kalangan militer Indonesia yang diduga berat melakukan pelanggaran HAM berat sehingga mereka resmi dicekal masuk Amerika Serikat. Bahkan dicekal untuk sepanjang hidupnya.

“Kebijakan kami berubah. Mereka kelak kami terima di Guantanamo dengan sebaik-baiknya,” kata sumber terpercaya dari Gedung Putih. “Kami akan berusaha membuat mereka tidak tergiur lagi untuk kembali ke Indonesia. Sepanjang hidup mereka.”

Judul-judul lanjutannya seperti di bawah ini akan dicantumkan dalam buku Komedikus Erektus yang akan segera terbit.

Bertukar cenderamata.
Pasangan cocok.
Demagog di demokrat.
Pedagang kematian Paman Sam
Good advice for Tiger Woods.
Tarian presiden kita.


Wonogiri, 14/3/2010

No comments:

Post a Comment